Sabtu, 14 Juni 2025
Renungan Pagi
1 Petrus 4:13
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
SUKACITA ITU PADA PENGHARAPAN
Secara sepintas tentulah bahwa sukacita itu dipahami sebaga rasa bahagia karena sesuatu yang baik yang dialami dan itu membuat kehidupan ini memancarkan kebahagiaan bagi kehidupan yang ada di sekitarnya.
Seorang anak yang kemudian menemukan mainannya yang sudah lama tersembunyi di antara barang-barang akan merasa sangat bersukacita. Orang yang menemukan hal-hal yang belum pernah ditemuinya dalam kehidupan akan bersukacita akan hal ini. Tentu saja yang disebutkan terakhir ini, bisa didahului oleh perasaan kagum atau heran.
Demikianlah sukacita adalah dipahami sebagai sesuatu yang ada karena ada hal lain. Tetapi sukacita sebatas ini akan menjadi bersifat sementara dan tergantung pada situasi dan kondisi.
Sukacita dalam iman adalah sukacita karena sesuatu yang ada tetapi belum terwujud, yaitu keadaan 'bergembira pada penyataan kemuliaan Tuhan Yesus'. Sukacita ini berdasar pada pengharapan dan bersifat kekal serta tidak terpengaruh oleh apa pun.
Sukacita iman itu bahkan mampu menunjukkan sukacita dalam perkara yang kelihatan menyedihkan bagi manusia, seperti kemalangan, penderitaan, bahkan kematian. Bersukacitalah mereka yang sukacitanya ada pada pengharapan.
Filipi 4:4
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar