Total Tayangan Halaman

MENERUSKAN KEBAIKAN

Kamis, 14 Nopember 2024

Renungan Pagi


Amsal 3:27

Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.


MENERUSKAN KEBAIKAN


Manusia tahu kebaikan dan mampu melakukannya. Tetapi pertimbangan kemanusiaan, harga diri, dan hubungan sosial sering menjadi tantangan untuk melakukannya. Pada sisi tertentu, ketidaktahuan pada sisi budaya, bahasa, dan lainnya menjadi sulitnya kebaikan untuk dilakukan.


Tersenyum ramah dan tulus kepada semua orang, adalah kebaikan; teringat akan lirik lagu yang pernah dinyanyikan oleh Iwan Fals yang mengatakan bahwa jika hanya senyum yang kauberi, maka Westerling pun akan tersenyum. Tetapi kesombongan mengambil hal itu dari orang-orang tertentu.


Menahan kebaikan berarti menunda melakukannya. Kesalahan manusia yang terbesar adalah menunda hal yang bisa dilakukannya sampai akhirnya dia tidak sempat lagi untuk melakukannya atau terhalang untuk melakukannya pada hal itu sebenarnya hanya hal kecil tetapi berarti besar seandainya dilakukan segera.


Menahan kebaikan bisa berarti meneruskan kebaikan. Manusia pada intinya adalah manusia yang tidak mampu berbuat baik apalagi melakukannya secara sempurna sebab manusia itu berdosa dan tinggal di dunia yang berdosa. Kebaikan hanyalah sifat dan sikap yang menjadi terusan dari keberadaan Allah dalam kehidupan seseorang. Hanya yang memberi tempat bagi Allah bekerja dalam hidupnya yang dapat mengerti dan melakukan kebaikan secara tulus sebab itu adalah second nature dalam hidupnya.


Kebaikan itu berbicara soal hak. Orang baik berhak menerima kebaikan; orang jahat juga berhak menerima kebaikan tetapi hanya kasih Allah yang melakukan hal yang demikian. Secara hukum alamiah yang tinggal di dunia yang mengenal hukum sebab akibat, maka orang jahat itu berhak menerima hukuman. Mari tidak mengurus orang jahat dalam kesempatan ini, takutnya juga akan menjadi jahat dalam dosa penghakiman terhadap sesama. Perlu diingat bahwa marilah menjadikan hidup ini sebagai orang baik supaya kebaikan, terutama dari Allah, berhak untuk diberlakukan bagi kita -- juga di dalam kita.


Yakobus 4:17

Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

ROH YANG TEGUH

Rabu, 13 November 2024
Renungan Pagi

Mazmur 51:12
Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!

ROH YANG TEGUH

Manusia dan hidupnya adalah ia dengan kata hatinya dan semangatnya untuk melakukan segala sesuatu. Seseorang mungkin menginginkan untuk melakukan sesuatu tetapi tidak punya semangat untuk itu, maka ia tidak akan melakukannya.

Manusia yang baik adalah mereka yang kata hatinya selalu baik. Karena itu, manusia perlu untuk melihat keadaan hatinya. Manusia yang kata hatinya selalu memusuhi orang lain adalah mereka yang tidak tempat untuk menyatakan kasih kepada semua orang lain; dan memang kecenderungan hati manusia lebih pada permusuhan -- itu adalah tabiat dosa.

Hati yang tahir adalah hati yang selalu bersedia untuk mendengar suara kehidupan yang baik dan menyimpannya untuk menjadi makanannya setiap hari. Hati yang tahir tidak akan ada dengan sendirinya melainkan karena dibersihkan oleh Tuhan.

Batin adalah kata hati yang dalam, yang dikatakan seseorang menjadi tujuannya untuk dicapai. Membatin artinya berbicara dengan hati dan mengatakan untuk melakukan keinginan hatinya. Tetapi jika tidak ada semangat (roh) yang teguh, maka itu juga hanya kata batin yang tak kesampaian.

Membatinlah tentang menjadi pribadi yang memiliki roh yang teguh, maka dengan hati yang tahir karena rahmat Allah, akan menemukan perkara-perkara besar dalam kehidupan ini.

Yeremia 17:10
"... aAku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."

PERUBAHAN WAKTU

Selasa, 12 Nopember 2024

Renungan Pagi


Daniel 2:21

Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian.


PERUBAHAN WAKTU


Berbicara tentang waktu: Tuhan tidak hanya menjadi kuasa yang membuat waktu berjalan dan sekaligus berjalan bersama waktu tetapi juga sebagai yang berkuasa untuk mengubah saat dan waktu. Saat adalah waktu dalam hitungan singkat, dalam kuasa Tuhan manusia, situasi, cuaca, dan apa pun, bisa berubah. Tentu saja bahwa perubahan itu bisa baik atau menjadi buruk, tetapi Tuhan tetap mereka-rekakan yang terbaik bagi umatNya. Waktu lebih menunjukkan perubahan yang perlahan seiring berubahnya pemahaman, pergaulan, lingkup pergaulan, dan sebagainya yang semua itu dalam tangan Tuhan mengarah kepada kebaikan.


Tuhan memecat dan mengangkat raja; ini juga terkait dengan perubahan waktu sebab raja dengan kebijaksanaanya akan mengubah cara hidup umat dan itulah yang merubah pengalaman manusia dalam waktu. Raja yang baik dan bijaksana diberkati dan diberkati seluruh rakyatnya; raja yang buruk dan lalim membuat rakyatnya sengsara dan tidak tenang.


Manusia berubah seiring perubahan waktu dan cara hidup manusia tetapi dasar perubahan manusia adalah keadaan hatinya. Jika seseorang bijaksana, maka ia akan semakin berhikmat, tetapi jika seseorang bebal, maka ia akan semakin sombong; jika seseorang berpengertian, maka ia akan semakin berpengetahuan -- bisa melakukan tindakan yang tepat dalam segala keadaan, tetapi jika ia adalah orang yang keras hati, maka ia hanya tahu bahwa dirinya ada di atas segala sesuatu - sikap yang pada akhirnya hanya akan merusak.


Waktu dan cara hidup bisa berubah tetapi manusia jangan ikut arus pada perubahan dunia tetapi juga jangan terjebak dalam mendewakan keadaan masa lalu sebab keduanya bisa menyesatkan manusia dari kehendak Tuhan.


Manusia diajak untuk tetap berubah sikap dan pola berpikir serta tindakannya dalam dunia yang terus berubah sehingga ia menjadi pribadi yang bersama Tuhan membawa perubahan yang berarti dalam hidup manusia.


Roma 12:2

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

DI DUNIA ORANG HIDUP

Senin, 11 November 2024
Renungan Pagi

Pengkhotbah  9:10
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.

DI DUNIA ORANG HIDUP

Manusia yang hidup adalah manusia yang penuh dengan tantangan untuk mempertahankkan hidupnya dan hidupnya itu akan mati jika ia tidak bekerja untuk menghadapi setiap tantangan yang terjadi.
Manusia yang tidak beranjak dari tempat tidurnya (get up) setelah ia bangun dari tidur (wake up) berarti ia belum bangun meski sudah bangun. Mereka yang tidak mengurus diri sendiri berarti belum hidup.

Orang malas mempunyai beribu alasan untuk melakukan satu pekerjaan kecil saja tetapi orang rajin selalu punya beribu pikiran untuk menyelesaikan tugas yang sulit dan berat. Karena itu ada pepatah 'rajin pangkal pandai'. Dalam bekerja orang akan memiliki  pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat.

Manusia yang hanya bisa membuang-buang waktu hidupnya hanya untuk hal-hal yang tidak penting bahkan tidak ada gunanya sama sekali adalah mereka yang sebenarnya sudah mati sebab seriring berlalunya waktu mereka tidak akan mempunyai sesuatu yang dapat menunjang hidup mereka.

Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga; itulah dunia orang hidup. Selebihnya adalah dunia orang yang sedang menuju kematian bahkan mungkin mereka adalah orang yang mati di dunia orang hidup.

2 Tesalonika  3:10
Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.

BIBIR MEMEGAHKAN TUHAN

Minggu, 10 November 2024

Renungan Pagi


Mazmur 63:4

Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.


BIBIR MEMEGAHKAN TUHAN


Secara manusiawi, nilai yang terbaik dalam hidup ini adalah hidup itu sendiri. Perkataan 'yang penting hidup' sering terdengar disebutkan oleh manusia dan itu memiliki pengertian tertentu sesuai dengan situasi yang mendorong keluarnya pernyataan itu, ada yang bersiat memberi dorongan bagi sesama, ada yang bersifat melawan upaya menindis kehidupan ini dengan berbagai hinaan, dan mungkin ada lagi penyebab kata-kata 'yang penting hidup' itu disampaikan.


Hidup itu anugerah Tuhan dan akan terus berjalan karena berkat dan kemurahan Tuhan. Hidup itu ada karena kasih Tuhan, itulah yang membuat hidup itu baik dan indah. Di luar kesadaran itu, manusia hanya akan mengalami penderitaan, tekanan, dan kesulitan. Kasih setia Tuhan adalah kesadaran bahwa Tuhan itu memelihara, melindungi, memberkati, membimbing, dan menyertai hidup itu dari waktu ke waktu bahkan sampai kekal. Tuhan itu terus setia dalam kasihNya kepada setiap umatNya, bahkan kepada seluruh ciptaanNya.


Manusia yang melihat hidup sebagai yang terbaik ditegur untuk melihat bahwa dibandingkan dengan kasih setia Tuhan, maka hidup itu ada di bawah (lebih rendah) kasih setia Tuhan. Manusia bisa terjebak untuk mendewakan hidup dan kesenangannya sehingga meninggalkan Tuhan yang penuh dengan kasih setia, yang dalam kasih setia itulah hidup menjadi rahmat bagi insan dan keberlangsungan hidup itu juga adalah tanda kasih setia Tuhan.


Mensyukuri hidup yang ada karena kasih setia Tuhan, maka marilah memegahkan Tuhan dengan bibir ini. Memegahkan Tuhan artinya menyadari segala kebesaran Tuhan dan menyampaikannya kepada diri sendiri dan kepada orang lain, bahwa Tuhan itu besar, lebih besar dari segala perkara dalam hidup ini.


Memegahkan Tuhan adalah sumber kekuatan terbesar bagi hidup ini. Bahkan memegahkan Tuhan itu pun nilainya sudah lebih tinggi dari hidup. Tuhan memberkati mereka yang percaya akan kebesaran dan kemegahan Tuhan dengan hidup yang indah.


1 Korintus 1:31

Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."

PALU DAN HUKUMAN ORANG BENAR

Sabtu, 9 November 2024
Renungan Pagi

Mazmur 141:5
Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka.

PALU DAN HUKUMAN ORANG BENAR

Memalu artinya memukul dengan palu; sebuah pukulan yang pasti menyakitkan bahkan bisa meremukkan. Tetapi pukulan palu dari orang benar itu adalah kasih. Jadi pukulan orang benar itu ciri utamanya adalah dilakukan dengan kasih dan bukan karena kebencian atau karena ada maksud terselubung di dalamnya.

Hukuman artinya ganjaran dari kesalahan yang dilakukan. Ini menyadarkan semua orang bahwa tidak ada orang yang dalam hidupnya hanya yang tanpa melakukan kebenaran saja. Pasti saja bahwa setiap orang pernah melakukan kesalahan; manusia hakikatnya adalah makhluk yang tidak sempurna.

Pada pihak sebaliknya hendaklah orang yang memalu atau menghukum itu melakukannya di dalam kasih sehingga itu tidak menjadi sesuatu yang hanya menyakitkan dan menghancurkan tetapi terutama bahwa pada akhirnya itu akan meyembuhkan dan memperbaharui.

Minyak di kepala adalah lambang kesegaran dan sukacita - keadaan yang tidak menyakitkan; tetapi janganlah orang menjadi orang yang mengalami hal itu justru karena ia mengandalkan orang fasik atau melakukan kefasikan dalam hidupnya. Jiwa umat Tuhan itu selalu menolak kefasikan - berdoa menentang kejahatan.

Berdoalah untuk dipalu dengan kasih oleh orang benar, dihukum dalam kasih dari mereka yang baik dari pada bertemu dengan orang yang seperti memberi minyak untuk kepala tetapi sebenarnya sedang melakukan kejahatan.

Ibrani 12:6
karena orang yang dikasihi oleh Tuhan itu diajari-Nya, dan tiap-tiap anak yang diterima-Nya itu dipukul-Nya.

TAHUN-TAHUN TIDAK BERKESUDAHAN

Jumat, 8 November 2024

Renungan Pagi



Ibrani 1:10-12

1:10 Dan: "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.

1:11 Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian;

1:12 seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan."


TAHUN-TAHUN TIDAK BERKESUDAHAN


Segala yang ada, langit dan bumi akan binasa; jika bumi dan langit akan binasa, maka dengan demikian juga manusia yang ada di alam semesta dan hidupnya tergantung sepenuhnya kepada alam semesta.


Dimulai dengan menjadi usang seperti pakaian, keadaan yang mana jika sudah tidak layak pakai akan berubah menjadi lap atau dibuang begitu saja. Bumi dan langit akan menjadi usang; yang sering terdengar adalah bumi menjadi semakin tua dengan beberapa pemahaman yang tentu saja setiap orang dapat menggalinya sendiri; dan pada akhirnya sesuatu yang dapat menjadi tua itu akan berakhir-semuanya menuju ke akhir zaman.


Secara filosofi, langit dan bumi sering dipakai untuk menggambarkan hidup manusia secara keseluruhan; manusia juga akan binasa di bumi ini, menjadi sakit, tua, dan berakhir. Manusia semakin merosot dan melemah tetapi syukur bahwa perjalanan kehidupan manusia tidak menuju ke kebinasaan melainkan akan diubahkan melalui proses persalinan yang melahirkan harapan baru tentang hidup yang lelbih baik. Orang yang tidak mau menderita demi perubahan hidupnya, hanya akan mengalami hidup yang semakin usang sampai akhirnya binasa.


Tuhan tetap sama adalah pemahaman bahwa Ia akan selalu menciptakan yang terbaik, selalu memberi kasih kepada segala makhluk, dan menyertai perjalanan hidup setiap orang; bahkan ketika langit dan bumi ini berlalu, maka ia akan tetap ada dan mengasihi umat-umatNya.


Tahun-tahun Tuhan Tidak berkesudahan adalah pengharapan manusia bahwa di dalam kasih Tuhan akan selalu ada waktu menikmati hadiratNya, walau perputaran waktu di dunia ini tidak ada lagi tetapi bersama Tuhan akan selalu ada aliran kehidupan dalam tahun-tahun Tuhan yang tidak berkesudahan itu.



Yesaya 65:17 

"Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati. ..."

LEBIH BAIK: SEPIRING SAYUR

Kamis, 7 November 2024
Renungan Pagi 

Amsal 15:17
Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian. 

LEBIH BAIK: SEPIRING SAYUR

Sayur adalah menu makanan sehat. Sayur memberi nutrisi bagi tubuh. Sayur juga membuat makanan lainnya terasa enak dan karena itu sayur membantu segala zat yang dibutuhkan tubuh tersedia.

Sayur adalah kebutuhan sehari-hari, karena itu sayur sering tidak menjadi menu ketika ada acara besar dalam keluarga. Demi memenuhi kebutuhan ini, bertanam sayur adalah kebiasaan yang baik dan ini pun bisa menjadi bidang untuk ditekuni menjadi penghasilan .

Sepiring sayur adalah sebuah kiasan tentang orang yang sulit menyediakan makanannya secara lengkap sehingga hanya mencari sayur yang mudah untuk didapatkan.

Lembu tambun adalah hidangan yang penyediaannya harus dipersiapkan dengan baik dan biasanya itu dilakukan untuk acara penyambutan atau acara-acara besar lainnya.

Tetapi yang mau dikatakan bukanlah soal sayur atau lembu tambun melainkan bagaimana ada kasih dalam apa pun yang tersedia untuk dimakan sebab itulah yang terbaik. Lembu tambun lebih baik dari pada sayur tetapi kasih membuat sayur itu lebih baik.

Kolose 3:14
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

KE MANGNGIRI' TU ANGIN

KE MANGNGIRI' TU ANGIN

Ke mangngiri' tu angin; angin bara' dannari
mekkakua'mi londong untammui masiang;

Mellaomi Saleu' (= Siulu') untampe kapadangan
malemi kasanyangan, damo' manna na tampe.

Ke tipoli'mi ambun, masiang biring langi'
parannu manuk-manuk untammui masiang.

Saleu', umba muola, urrabunan kalemu
kalemu mannamo iko musaleo-leoi

KE KARUEN O MI SAE

KE KARUEN O MI SAE


Ke karuen o mi sae, ke solo' rokko mi allo

ia tu penaangku 'llan mamali' makarorrong.


Bua' ri ka dipatumba tanete miallai'; 

kengku rapang manuk-manuk la mentia'na' matin.


Ke mandalammi tu bongi, millikmo' i misa-misa

si sola uai matangku sae lako masiang.



Manda' kukilalai nasang turunan di lembangku

tondok ku anai dadi sola rappu tallangku.

LEBIH BAIK: SEDIKIT BARANG

 Rabu, 6 November 2024

Renungan Pagi


Amsal 15:16

Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan.


LEBIH BAIK: SEDIKIT BARANG


Dua perkara yang dilihat oleh penulis amsal sebagai yang lebih baik adalah perkara yang derajatnya, menurut ukuran standar umum, lebih rendah dari keadaan pembandingnya hendak membawa kita untuk mencapai perkara yang terbaik untuk menjadi warna kehidupan umat Tuhan setiap hari. Satu dari dua perkara lebih baik untuk kita  pelajari saat ini adalah 'sedikit barang'.


Nilai pembandingnya adalah banyak harta. Sedikit barang itu adalah sedikit dari banyak harta; Sedikit barang itu adalah keadaan miskin sedangkan banyak harta itu adalah keadaan kaya. Tetapi tidak otomatis nilai kekayaan itu sepenuhnya terletak pada harta benda yang banyak. Kekayaan itu adalah kemampuan mensyukuri serta mengatur dan memanfaatkan segala yang ada padanya.


Takut akan TUHAN tidak mutlak menjadi hak istimewa bagi yang hanya memiliki tetapi bisa dimiliki oleh siapa saja; dan kalau orang yang hartanya banyak lupa akan hal ini, maka keadaan hidupnya akan dipenuhi oleh kecemasan; dimulai dari cemas akan tidak ada lagi sumber yang membuat hartanya semakin bertambah yang umpang tindih dengan kecemasan akan semakin berkurangnya bahkan akan sampai habis harta kekayaan yang ada padanya.


Kecemasan biasanya menjadi warna kehidupan orang-orang yang hanya memiliki sedikit barang; baik dia sendiri yang cemas maupun orang lain yang cemas tentang dirinya. Tetapi kecemasan bukan dalam skala dan ukuran dunia melainkan dalam bingkai takut akan TUHAN; tetap berusaha seturut dengan kehendak TUHAN.


Sampai di sini kita menyadari bahwa kehidupan yang baik adalah hidup yang diberkati dengan harta benda yang cukup di dalam takut akan TUHAN sedangkan keadaan paling rendah yang bisa terjadi adalah orang yang hanya memiliki sedikit barang dan selalu diliputi kecemasan. Manusia hanya perlu mengaminkan perkaran ini bahwa barang yang sedikit itu akan menjadi harta yang banyak di dalam Tuhan dan harta yang banyak itu akan membawa sukacita dan damai sejahtera.


Matius 6:33

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

KE MANA PUN ENGKAU PERGI

Selasa, 5 November 2024
Renungan Pagi

Yosua 1:9
"... Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi."

KE MANA PUN ENGKAU PERGI

Ini adalah panggilan untuk bersedia menuaikan tugas tanggung jawab yang diberikan kepada manusia; secara khusus bagi Yosua adalah perintah untuk melanjutkan kepemimpinan membawa bangsa Israel menuju ke Tanah Kanaan.

Ke mana pun engkau pergi adalah untuk mengingatkan Yosua tentang penyertaan TUHAN atas perjalanan bangsa Israel yang akan dipimpinnya setelah Musa meninggal dunia. Perjalanan pemimpin adalah perjalanan masyarakat yang dipimpinnya begitu juga sebaliknya.

Ke mana pun engkau pergi adalah jaminan bahwa setiap keputusan dan tindakan yang akan dilakukan oleh Yosua akan diberkati dan ditolong oleh TUHAN sendiri.

Tawar hati adalah keadaan manusia yang merasa tidak mampu mengatasi sesuatu yang berakibat pada melemahnya semangat untuk melakukan tindakan apa pun yang terkait dengan sesuatu yang untuknya orang sudah menjadi tawar hati. Keadaan tawar hati pada seseorang bisa juga merupakan tindakan orang lain yang ada di sekitar seseorang itu yang mengambil alih segala sesuatu atau mengatakan bahwa hanya dirinya yang mampu sehingga orang lain merasa tidak perlu atau bahkan tidak mau melakukan sesuatu lagi.

Ke mana pun engkau pergi juga adalah jaminan bagi setiap orang yang disertai TUHAN, yaitu mereka yang menguatkan hati untuk mengerjakan segala sesuatu dalam penyertaan TUHAN.

Mazmur 37:23-24
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.

BERKATA-KATA UNTUK DIRI SENDIRI

Senin, 4 November 2024
Renungan Pagi 

Yohanes 9:21
"... tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri." 

BERKATA-KATA UNTUK DIRI SENDIRI

Orangtua dari si buta sejak lahir yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus memberi jawaban yang benar tetapi tidak bertanggungjawab atas perkara pengakuan iman kepada Tuhan Yesus.

Mereka, orangtua si buta itu, tentu sudah mendengar tentang kejadian yang telah terjadi kepada anaknya, bahkan mungkin melihat ketika peristiwa penyembuhan anaknya terjadi tetapi mereka tidak untuk dipersalahkan; ada benarnya juga bahwa orang dewasa itu harus berkata-kata (mempertanggungjawabkan) dirinya sendiri.

Setiap orang bertanggung jawab untuk dirinya sendiri, maka kehidupan akan teratur dan nyaman bagi semua orang.   Perlu untuk melihat batasan tanggung jawab agar jangan justru tanggung jawab orang Farisi atas kehidupan rohani justru menyebabkan kesulitan.

Perlu juga dilihat bahwa kehidupan ini adalah tanggung jawab bersama dalam kebenaran dan bukan menempatkannya di atas pundak orang tertentu bahkan melemparkannya kepada orang lain.

Berkata-kata untuk diri sendiri adalah sejajar dengan berkata-kata tentang situasi dan orang lain sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya.

1 Tesalonika 4:11-12
¹¹ Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu,
¹² sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka.

Menghapus File Word yang Dinyatakan Terbuka Pada Aplikasi Word Walau Aplikasi Word Tidak Aktif

MENGATASI APLIKASI WORD YANG MENGHALANGI AKTIVITAS WINDOWS EXPLORER

Saya berusaha untuk menemukan kembali file-file yang hilang karena hard disk terformat; Aplikasi untuk itu saya memakai Minitool  Partition Wizard. 

Dari beberapa file yang masih bisa ditemukan, ada beberapa file yang doble dengan menambahkan angka 1 pada bagian akhir dari nama file. Ketika file tersebut hendak dihapus, muncul pernyataan bahwa file tidak dapat dihapus karena sedang terbuka pada Word. Kenyataannya Apliksi Word tidak aktif - tidak sedang digunakan.

Searching cara mengatasi masalah yang ada, saya menemukan bahwa itu terjadi karena program yang bekerja pada latar belakang dan khusus untuk masalah yang saya alami, yaitu file word yang tidak bisa diolah dengan operasi Windows Explorer (Delete, Cut, Copy) saya menemukan tulisan lalu mengikutinya dan masalahnya terselesaikan. Tulisan yang saya baca ini bukan bahasa asing bagi orang Inggris, jadi saya menulis ulang ke dalam bahasa yang saya bisa mengerti. 


Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Tekan Alt + Ctrl + Delete (semua tuts tertekan secara bersamaan) kemudian pilih Task Manager

atau klik kanan pada Taskbar lalu pilih Task Manager


Pada kotak dialog Task Manager yang tampil pilih Processes kemudian scroll ke Background Processes dan temukan berdasarkan abjad aplikasi Winword (32 bit), setelah ditemukan, pilih kemudian klik End Task.

 

Biarkan kotak dialog Task Manager tetap terbuka lalu kembalilah ke operasi Windows Explorer untuk menghapus file yang sebelumnya tidak bisa dihapus, maka semoga itu sudah bisa terhapus.
Jika kotak dialog File In Use seperti pada gambar pertama di atas masih ada, maka setelah menonaktifkan aplikasi Winword yang bekerja pada latar belakang, maka bisa langsung klik Try Again untuk menghapus file yang tidak bisa dihapus sebelumnya.

Kotak dialog Task Manager tetap terbuka dimaksudkan siapa tahu aplikasi backgroundnya diaktifkan lagi secara otomatis, maka tidak sulit untuk menemukannya lagi.

Jika filenya sudah bisa terhapus dan kotak dialog Task Manager tidak dibutuhkan lagi, maka itu sudah bisa ditutup.

Demikian, semoga bermanfaat.

MERDEKA DI NEGERI PEJUANG

 

MERDEKA DI NEGERI PEJUANG

(Bangaran Pasamboan)

 

Setiap detakan jantung insani merindukan kemerdekaan;

setiap rongrongan terhadap kebebasan melukai nurani kemanusiaan;

jiwa pejuang tergores oleh banyaknya penjajahan di alam kehidupan

bahkan di negeri berproklamasi terbebas dari penguasaan penjajah.

 

Proklamasi merdeka dari penjajah bukanlah akhir dari perjuangan

melainkan awal dari upaya mengatur diri sendiri menuju kesejahteraan yang adil;

merdeka bukanlah negeri tanpa penguasa; bukan hidup di tempat hidup tanpa norma;

merdeka bukanlah bertindak semau hati tiada batas tetapi bertindak benar di dunia milik bersama.

 

Merdeka tidak datang berkunjung karena lagi suka pun tidak karena diberi;

ia direbut dengan berpeluh dan menangis dalam teriakan ‘Maju pantang mundur’,

dari keringat dan darah mereka yang dikenal dalam sebutan kesatria dan srikandi;

pengorbanan tak terhitung harus diperhitungkan untuk terus memaknai kemerdekaan.

 

Perjuangan belum berakhir di bumi berproklamasi merdeka jika penguasa tiran masih bertakhta;

bila langit masih diselubungi aura kekerasan dan pemaksaan kehendak para penguasa;

bila teriakan orang lemah masih terbungkam oleh gertak menyeramkan para pembesar;

bila orang bekerja hanya untuk mendapatkan sesuap nasi tanpa harapan tentang masa depan.

 

Merdeka adalah warisan para pejuang melawan penjajahan terhadap kemanusiaan;

berada di bumi pejuang adalah berkorban untuk kemerdekaan

melawan pengorbanan kaum kecil untuk menduduki kursi empuk kekuasaan.

 

Terima kasih telah diperkenankan berada di negeri tak bertuan penjajah;

syukur kepada tangan pelindung yang memberi rahmat bertajuk merdeka di negeri permai;

selamat berkarya merajut kemerdekaan setiap hari di jalan hidup pejuang.

Merdeka di negeri pejuang terus berjuang mewujudkan kemerdekaan bagi semua.

 

 

Tobadak, 29 Agustus 2023

MENGENAL ALLAH

Minggu, 3 November 2024
Renungan Pagi

1 Yohanes 4:8
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

MENGENAL ALLAH 

Allah itu adalah kenyataan yang tidak terbatas; Allah sedang mengurus mengurus perkara-perkara besar bagi dan oleh manusia tetapi juga sedang mengurus hal-hal kecil bahkan sepele bagi manusia.

Setiap doa yang sampai kepadaNya didengar dan diurus oleh-Nya. Kapan pun, dalam situasi bagaimanapun, dan di mana pun Allah ada dan campur tangan untuk kebaikan manusia.

Dengan demikian pekerjaan Allah saja sudah sulit untuk dipahami oleh manusia apalagi pribadi-Nya. Manusia yang berhadapan muka dengan muka dengan Allah hanya Musa.

Manusia sebagai gambar dah rupa Allah diberkati untuk bisa mengenal Allah melalui kemanusiaan manusia yang sungguh-sungguh manusia, yaitu bahwa ia menjalani hidup dalam kasih karena sadar bahwa ia telah, sedang, dan akan terus dikasihi oleh Allah.

Hiduplah di dalam kasih, maka Allah dalam keberadaanNya yang tidak terbatas itu semakin dipahami -- dikenal dan sampai pada akhirnya kita akan mengenal dalam berhadapan muka dengan muka dengan Allah.

1 Yohanes 3:2
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

BAHKAN JIKA SEANDAINYA ALLAH TAK SANGGUP

Sabtu. 2 November 2024
Renungan Pagi 

Daniel 3:17-18
¹⁷ "... Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
¹⁸ tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

BAHKAN JIKA SEANDAINYA ALLAH TAK SANGGUP

Sadrak, Mesakh, dan Abednego (nama Yahudi mereka umumnya tidak terlalu  diingat) percaya bahwa Allah berkuasa untuk menyelamatkan mereka dari perapian yang menyala-nyala, bahkan kuasaNya di atas segala sesuatu.

Sepertinya mereka tidak terlalu berharap akan dibebaskan dari api yang menyala-nyala itu sebab mereka punya iman yang lebih besar dari pada sekadar itu, yakni bersedia mati demi Tuhan yang mereka sembah.

Banyak orang yang bertuhankan keluhan oleh rasa kuatirnya dan itu justru menindis hidupnya menjadi semakin mengalami banyak kegagalan dan semakin banyak beban.

Percaya akan kuasa Allah juga berarti menerima dalam hidup ini bahwa pemeliharaan Allah besar seluruh ciptaan-Nya.

Pemeliharaan Allah itu tuntas, totalitas, dan kekal; totalitas artinya baik dalam hidup ini maupun dalam kehidupan setelah kematian yang terjadi. Oleh sebab itulah ketiga umat-Nya berkata bahwa jika seandainya TUHAN, Allah mereka tidak menyelamatkan kami dari api itu,  tetap hanya Dia yang menjadi Allahnya. Itulah iman yang sungguh.

2 Korintus 9:8
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

IMAN DI HATI

Jumat, 1 November 2024
Renungan Pagi 

Markus 5:28
Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." 

IMAN DI HATI

Iman adalah keyakinan bahwa kuasa Allah lebih dari kuasa manusia, lebih dari segala kuasa apa pun yang ada.

Iman adalah berserah diri ke dalam kuasa Allah yang tak terhingga itu. Jika hanya sebatas yakin tetapi tidak berserah diri, maka itu adalah percaya yang kosong.

Iman itu membutuhkan keberanian bertindak nyata; menjamah jubah Yesus dengan keyakinan akan kuasa Allah yang ada pada Anak Allah itu.

Iman adalah kata hati yang kuat: 'sebab katanya' itu adalah perkataan hati yang berasal dari keyakinan akan kuasa Allah yang bisa melakukan apa saja.

Iman itu di hati, bukan di mulut atau di mata, dan bukan di telinga; apa lagi jika mulut yang bermanis-manis saja pun mata melek yang tidak melihat bahkan perkara besar sekalipun, dan telinga yang hanya terbuka untuk kesenangan saja.

2 Korintus 9:8
Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

PEKERJAAN SELALU BERHASIL

Kamis, 31 Oktober 2024

RenunganPagi


Kejadian 39:2

Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.


PEKERJAAN SELALU BERHASIL


Pekerjaan yang berhasil adalah pekerjaan yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh; tidak ada pekerjaan yang dikerjakan dengan setengah hati yang membuat orang yang mengerjakannya merasa bahagia. Bahkan orang di sekitarnya yang melihat cara mengerjakan pekerjaan itu bisa merasa gusar karenanya.


Pekerjaan yang berhasil adalah pekerjaan yang dikerjakan sampai tuntas; yang tidak meninggalkan pekerjaan untuk orang lain lagi. Orang habis memasak tetapi peralatan masak-memasaknya harus dirapikan oleh orang lain, maka dia bisa memasak tetapi bukan juru masak yang baik.


Tetapi pekerjaan yang berhasil bukanlah soal kualitas kerja saja melainkan juga karena berkat dan pertolongan Tuhan; ini mau mengingatkan tentang sikap yang harus ada pada orang yang pekerjaannya selalu berhasil adalah kerendahan hati.


Orang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya dan selalu menyadari bahwa berkat TUHANlah yang membuat semua itu terjadi, maka kerendahan hati itu akan memberinya tempat dalam kehidupan; Yusuf memulainya dengan mendapat tempat di rumah tuannya; dan selalu ada tempat yang lowong bagi mereka yang bertanggung jawab dan rendah hati. 


Perbedaan status dan asal usul bahkan tidak menjadi masalah bagi mereka yang disertai dan dibuat berhasil oleh TUHAN; mereka selalu diberkati, kapan saja, di mana saja, dan dengan siapa saja.


I Korintus  15:58

Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

BUKAN DENGAN HIKMAT PERKATAAN

Rabu, 30 Oktober 2024
Renungan Pagi 

1 Korintus 1:17
Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.

BUKAN DENGAN HIKMAT PERKATAAN

Ada perbedaan tingkatan antara dua kegiatan yang dilakukan oleh Paulus yang diharapkan dikerjakan oleh mereka yang juga menyebut dirinya sebagai rekan sekerja di dalam dan bagi Kristus.

Pertama dan yang  terutama untuk dilakukan adalah memberitakan Injil tentu saja bahwa itu akan berakhir dengan orang menerima Kristus sepenuhnya dan ditandai dengan orang menerima baptisan.

Kedua, baptisan. Orang yang mengutamakan baptisan baik sebagai motivasi bahwa dia berusaha dengan sebaik mungkin agar orang menerima baptisan dan tidak ada bimbingan rohani lebih lanjut, maupun yang membicarakan jenis baptisan yang benar dan yang salah, maka sebenarnya itu hanya mencetak pribadi yang tidak memiliki akar beriman yang kuat sehingga pertumbuhan imannya tidak sepenuhnya mengarah ke Kristus.

Perlu diperhatikan bahwa pemberitaan Injil yang menyebabkan baptisan dan bukan baptisan tanpa pengajaran rohani yang hendaknya diperhatikan oleh orang yang bekerja bagi Kristus. Memberitakan Injil bukan dengan hikmat perkataan adalah kesadaran Paulus bahwa ia tidak hebat dalam hal berkata-kata, paham dan melakukan retorika yang indah untuk meyakinkan orang melainkan ia hanya memberitakan Injil dalam kemampuan bahasa yang biasa saja.

Manusia yang hanya terpesona oleh hikmat perkataan akan sulit melihat hal-hal besar dalam perkataan sederhana. Kalau ke ibadah hanya untuk mendengar 'khotbah yang bagus' maka salib Kristus hanyalah menjadi perkara yang sia-sia.

Yakobus 1:26
Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.

MENGENDALIKAN KEHENDAK

Selasa, 29 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Ester 2:15
Ketika Ester — anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak — mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apa pun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia. 

MENGENDALIKAN KEHENDAK

Manusia memiliki kehendak. Tidak berkehendak pun adalah kehendak; bahwa tidak berkehendak itulah kehendaknya.

Kehendak bisa terpenuhi tetapi bisa juga tidak terpenuhi. Kehendak ada yang perlu diupayakan tetapi ada juga yang bisa diabaikan saja; kehendak bisa berguna tetapi juga ada yang bisa merugikan.

Menilai dan mengatur kehendak adalah pertanda kedewasaan seseorang. Orang yang hanya berkehendak sebesar-besarnya bagi dirinya sendiri adalah mental anak kecil; anak kecil itu disukai tetapi sering kehendaknya yang harus dipenuhi itu membuat kerepotan dan pergumulan tersendiri bagi orang tua,

Orang yang kehendaknya tak terkendali, maka ia akan menjadi pribadi yang tidak menyenangkan bahkan jika tingkatan kemampuan mengendalikan kehendak pada seseorang itu fatal, maka ia harus diurus oleh pihak yang ahli pada hal mengenai manusia dan jiwanya termasuk persoalan berkehendak itu dan atau mungkin harus diurus oleh pihak yang berwajib.

Ester mengendalikan kehendaknya dan ia mendapat kasih dari semua yang melihatnya. Seandainya tidak demikian, maka Ester tidak akan menjadi pribadi yang menyenangkan.

Roma 8:6
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

DI SANA DIBERIKAN CINTA

Senin, 28 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Kidung Agung 7:12
Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu! 

DI SANA DIBERIKAN CINTA

Cinta itu bukanlah hanya rasa tertarik kepada lawan jenis dari dalam hati, walau itu memang perlu bahkan bisa disebut sebagai yang utama.

Pergi ke kebun anggur adalah usaha untuk memperoleh kesegaran dan keceriaan; anggur adalah simbol kehidupan yang ceria dan penuh kegairahan; hidup yang ceria adalah tempat cinta berada.

Hidup yang subur laksana anggur yang berkuncup, dan berbuah yang permulaannya ditandai dengan bunga yang mekar pada pada anggur dan pada delima. Itulah tempat di mana cinta dapat diberikan.

Pergi ke kebun dan melihat keadaan tanaman anggur adalah pertanda bahwa dibutuhkan kerja dan rasa kebersamaan. Jika tidak ada kerja bersama dan tidak ada sama, di situ cinta enggan untuk menampakkan dirinya.

Kerja bersama dan kebersamaan, kesediaan untuk bekerja, dan perhatian yang sepenuhnya pada hidup yang subur dan berbuah adalah tempat di mana cinta diberikan, bahkan itulah cinta itu sendiri.

2 Timotius 1:7
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

PERSEKUTUAN DENGAN ANAK ALLAH

Minggu, 27 Oktober 2024
Renungan Pagi 

1 Korintus 1:9
Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia. 

PERSEKUTUAN DENGAN ANAK ALLAH

Persekutuan dengan Anak Allah dimaksudkan sebagai hubungan yang benar dengan Tuhan Yesus Kristus yang telah berkorban bagi manusia.

Orang menjadi anak Allah ketika ia menjawab kasih Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus dan mengikatkan dirinya dengan saudara seiman. Di luar nama Tuhan Yesus dan demi nama Tuhan Yesus, tidak ada persekutuan yang benar.

Dasar dari persekutuan dengan Allah adalah kesetiaan yang telah dinyatakan oleh Tuhan Yesus sendiri menjadi patokan bagi mereka yang percaya kepasa-Nya.

Kesetiaan dalam persekutuan dengan Anak Allah ada dua segi, pertama, tidak tertinggal dalam segala pertemuan yang dilakukan dalam nama Tuhan Yesus; kedua, melakukan dengan tanpa penundaan dan pengurangan dari semua yang didapatkan dalam pertemuan dengan sesama saudara seiman itu.

Anak Allah, pribadi yang menjadi dasar persekutuan anak-anak Allah, setia menyertai, menolong, mengarahkan, melindungi, dan memberkati mereka yang setia dalam persekutuan dengan Anak Allah - juga persekutuan dengan anak-anak Allah.

Filemon 1:6
Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus.

BUTUH KEBIJAKSANAAN

Sabtu, 26 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Daniel 12:10
Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya. 

BUTUH KEBIJAKSANAAN

Proses Allah dalam proses dunia dan siklus hidup manusia adalah penyucian dan pemurnian melalui pengujian.

Disucikan adalah keadaan yang dari terkotori oleh berbagai hal dunia menjadi hanya bagi Allah. Dunia tempat manusia hidup adalah dunia yang cenderung memberi manusia alasan yang kelihatan bagus tetapi pada akhirnya hanya untuk membuat segalanya menjadi kabur dan suram. Dunia tidak sepenuhnya salah tetapi membiarkan dunia menguasai, maka semuanya menjadi suram.

Dimurnikan lebih mengacu pada semangat dari dalam hati dan hidup seseorang untuk mengerjakan tugasnya di hadapan Allah dengan kesungguhan. Tanpa kesungguhan, maka semuanya menjadi rusak oleh ketidaktulusan.

Dunia yang kotor menyebabkan manusia tidak tulus. Ketidaktulusan membuat dunia semakin kotor. Perputaran yang membuat manusia semakin tersesat. Orang fasik semakin jahat dalam kesadaran bahwa mereka itu telah melakukan yang benar tetapi ternyata telah ditipu oleh dunia.

Bijaksana adalah kemampuan manusia untuk memilah mana yang baik dan mana yang buruk; memang buruk kebijaksanaan untuk menjadi bijaksana. Merasa diri benar membuat segalanya yang lain menjadi salah dan tertutuplah pintu untuk kebijaksanaan masuk ke dalamnya.

Titus 2:12
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini

PERKARA KECIL

Jumat, 25 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Keluaran 18:26
Mereka ini mengadili di antara bangsa itu sewaktu-waktu; perkara-perkara yang sukar dihadapkan mereka kepada Musa, tetapi perkara-perkara yang kecil diadili mereka sendiri.

PERKARA KECIL

Perkara adalah hidup manusia secara penuh. Manusia yang hanya diam saja, yang tidak beperkara (= bukan berperkara) adalah manusia yang tidak maju hidupnya.

Perkara besar adalah perkara yang sulit untuk diselesaikan sendiri tanpa bantuan, pertimbangan, dan campur tangan dari orang lain.

Manusia yang melakukan perkara besar dengan baik adalah orang yang tidak lagi bermasalah dengan perkara kecil. Hidup yang baik adalah milik mereka yang mampu menyelesaikan perkara-perkara kecil dalam hidupnya.

Perkara kecil adalah hal-hal yang bisa dilakukan tanpa arahan, petunjuk, pertimbangan, dan campur tangan orang lain. Mengerjakan Pekerjaan Rumah -- PR bagi anak sekolah adalah perkara kecil jika dia mengerjakannya pada waktunya dan tanpa bantuan.

Bagi mereka yang belum mampu melakukan perkara kecil, hal kecil pun masih menjadi masalah besar baginya, berarti orang itu adalah orang kecil; masih harus belajar lebih banyak lagi.

Lukas 16:10
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. ..."

HIDUP ITU KESADARAN

Kamis, 24 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Mazmur 32:8-9
⁸ Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu. 
⁹ Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau. 

HIDUP ITU KESADARAN

Manusia berproses dalam hidupnya; awalnya adalah harus yang terus menuju ke keharusan menjadi makna hidup.

Dimulai dari ia harus ditolong; keharusan itu adalah pada orangtua yang harus memberinya susu, makanan, merawat, dan membesarkannya; tanpa itu tidak ada manusia yang hidup.

Berikutnya perlu melihat bahwa manusia itu kualitas hidup yang harus digali dari dalam. Manusia pada dirinya sendiri diawali dengan egoisme, 'semua untuk dirinya'. Kondisi ini diubahkan dengan mengajarinya keharusan supaya patokan keharusan itu pada akhirnya dicintainya menjadi keindahan -- sampai akhirnya dia sadar akan makna kehidupan. Selama manusia masih berada pada 'keharusan', berarti hidupnya belum bermakna.

Hidup itu ibarat belajar bermain piano yang harus mulai dengan mengikuti aturan tetapi semakin lama semakin aturan itu digantikan oleh perasaan (feeling). Jika ia harus tetap bergantung pada aturan, maka ia bukan pemain musik yang baik.

1 Tesalonika 5:21
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.

PENYEBAB PIKUN

Rabu, 23 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Hosea 13:6
Ketika mereka makan rumput, maka mereka kenyang; setelah mereka kenyang, maka hati mereka meninggi; itulah sebabnya mereka melupakan Aku.

PENYEBAB PIKUN

Hubungan Tuhan dan bangsa Israel dalam nubuatan nabi Hosea ini digambarkan dalam ikatan antara Tuhan sebagai gembala dan umat Tuhan sebagai kawanan yang digembalakan.

Makan rumput adalah keadaan ketika umat, yang diibaratkan sebagai kawanan gembalaan Tuhan itu, sudah menikmati kesejahteraan dikontraskan dengan keadaan ketika mereka di tanah gersang dalam perjalanan di pandang gurun selama empat puluh tahun ketika mereka keluar dari perbudakan di Mesir.

Ketika orang dalam keadaan terbatas, seperti ketika bangsa Israel dalam perjalanan itu, maka biasanya orang rendah hati dan mengingat bahwa hidup itu tergantung pada kemurahan Tuhan.

Tetapi ketika orang dalam keadaan sejahtera sering orang melupakan bahwa keadaan itu adalah berkat dari Tuhan melainkan merasa bahwa prestasi dirinya melalui kerja dan daya yang ada padanya sehingga diperolehnya kesejahteraan itu.

Lupa diri dan tinggi hati adalah penyebab pikun yang diderita oleh sangat banyak manusia. Bahkan hal yang paling besar dilupakannya bahwa Tuhan itu adalah Tuhan ketika penderitaan terjadi tetapi juga adalah Tuhan dalam segala damai sejahtera yang dialami.

Mazmur 145:9
TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

KESALAHAN KODRAT

Selasa, 22 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Habakuk 1:11
Maka berlarilah mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka bersalah dengan mendewakan kekuatannya.

KESALAHAN KODRAT

Manusia adalah makhluk yang dituntut untuk selalu kuat menjalani kehidupan; tanpa menguatkan diri maka akan merasa lelah dan penat.

Tetapi ketika manusia sudah menjadi kuat, sering ia lupa bahwa hidup adalah proses untuk semua menjadi berdaya melainkan cenderung untuk memperdaya sesama.

Orang Kasdim dinubuatkan akan mengalahkan bangsa Israel dengan kekuatan yang ada pada mereka; pada satu sisi adalah alat Tuhan untuk menghukum umatNya yang tidak setia kepada TUHAN tetapi tetap saja bahwa mereka bersalah karena mendewakan kekuatan.

Kekuatan itu perlu. Kodrat manusia adalah bertumbuh dari kanak-kanak yang lemah dan rapuh menjadi insan yang semakin kuat hingga akhirnya mampu mengurus diri sendiri. Orang dewasa yang tidak mampu mengurus diri sendiri berarti harus belajar lebih banyak lagi.

Bergeraklah jangan seperti angin kuat yang meluluhlantakkan segalanya dan mengharubirukan semua tempat tetapi bertiuplah seperti angin sepoi-sepoi yang menyejukkan hati.

Efesus 4:2
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

MEMPRIORITASKAN KESELAMATAN

 Senin, 21 Oktober 2024

Renungan Pagi


1 Samuel 22:3-4

3 Dari sana Daud pergi ke Mizpa di Moab dan berkata kepada raja negeri Moab: "Izinkanlah ayahku dan ibuku tinggal padamu, sampai aku tahu, apa yang dilakukan Allah kepadaku."

4 Lalu diantarkannyalah mereka kepada raja negeri Moab, dan mereka tinggal bersama dia selama Daud ada di kubu gunung.


MEMPRIORITASKAN KESELAMATAN


Daud sedang dalam pelarian karena pengejaran yang dilakukan oleh Raja Saul atas dirinya untuk perkara yang bukan kesalahan Daud melainkan karena kecemburuan Saul atas kegemilangan nama Daud karena pekerjaan yang dilakukannya selalu berhasil oleh pertolongan Tuhan.


Melarikan diri dari tangan kekuasaan Saul adalah upaya Daud untuk menyelamatkan diri tetapi ia tetap juga berpikir untuk menyelamatkan orang-orang yang dekat kepadanya. Keselamatan itu bukan urusan pribadi untuk diri sendiri tetapi adalah urusan untuk orang yang dikasihi bahkan bagi semua orang.


Pergi kepada pihak lain, sama seperti Daud pergi ke raja Moab, adalah perkara yang pada sisi tertentu tentu merendahkan harga diri di hadapan manusia, tetapi demi keselamatan ayah dan ibunya, Daud bersedia melakukannya. Ah tidak, mari kita melihatnya dari sisi bahwa karena Daud itu berteman dengan semua orang, maka ia bisa tertolong ketika ia membutuhkan pertolongan.


Daud melihat hal prioritas untuk dilakukannya dan sampai kapan ia melakukannya, yaitu setelah ia tahu apa yang dilakukan Allah kepadanya. Dalam setiap perkara, marilah selalu melihat apa yang akan dilakukan Allah melaluinya sehingga setiap perkara itu dikembalikan menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan.


Ayah dan ibu yang dititipkan adalah bentuk perhatian dan rasa sayang besar terhadap ayah dan ibunya dan itulah prioritas yang baik dalam kehidupan ini.


Efesus 6:2-3

2 Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:

3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

HANYA KEPADA TUHAN

Minggu, 20 Oktober 2024

Renungan Pagi


2 Raja-Raja 5:17 

Akhirnya berkatalah Naaman: "Jikalau demikian, biarlah diberikan kepada hambamu ini tanah sebanyak muatan sepasang bagal, sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada TUHAN. ..."


HANYA KEPADA TUHAN


Naaman, panglima tentara dari kerajaan Aram yang sakit kusta dan disembuhkan oleh Elisa nabi TUHAN dari bangsa Israel yang tinggal di Samaria. Kasih Allah tidak dibatasi oleh batas-batas teritorial apa pun; siapa saja yang mau datang kepada TUHAN akan diterima dan diberkati.


Kata 'akhirnya' mau menyatakan bahwa keputusan yang diambil Naaman untuk menyembah hanya kepada TUHAN itu mempunya titik tolak sehingga meskipun sebelumnya hal itu tidak menjadi pilihan tetapi kemudian itu menjadi keputusan yang diambil bukan karena keterpaksaan melainkan keputusan yang berasal hati yang tulus.


Tanah semuatan bagal adalah untuk menjadi tempat yang akan dipakai Naaman untuk membuat 'mezbah bagi Allah Israel di Tanah Israel' ketika nanti ia berada di Aram; itu kemungkinan paling banyak yang dipikirkan ketika membaca bagian ini di dalam Alkitab. Tetapi syukur bahwa TUHAN adalah Allah yang dapat dijumpai di mana saja, Allah yang tidak terikat oleh tempat dan suku atau bangsa tertentu.


Keputusan Naaman untuk hanya mempersembahkan korban bakaran kepada  TUHAN adalah responsnya terhadap sikap Elisa yang telah menyembuhkan penyakitnya dan tidak mau menerima bayaran dalam bentuk uang maupun barang darinya. Sikap Elisa adalah memberi diri hanya kepada TUHAN.


Sikap yang selalu 'hanya kepada TUHAN' pada seseorang akan menular kepada orang lain untuk juga hanya menyembah Tuhan sebagai Allah. Sikap yang mencari kepentingan sendiri akan membuat orang menyembah kepada allah yang bukan TUHAN.


Lukas 4:8 

Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

USIAKU TETAP INDAH

Yesaya 46:4
Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. 

USIAKU TETAP INDAH

Masa tua adalah sebuah masa yang biasa disebut orang sebagai 'usia indah'. Istilah ini adalah sebagai bentuk syukur atas umur panjang yang dikaruniakan Tuhan kepada seseorang.

Apakah mereka yang masih anak-anak dan remaja serta pemuda hidupnya tidak indah? Bukan demikian maksudnya, hidup mereka juga indah menurut ukuran mereka sendiri  tetapi bahwa orang yang sudah lama hidup itu bisa melihat segalanya dari semua hal.

Ada sukacita yang dialami oleh orang yang sudah lanjut usia bahwa kita telah ditolong oleh Tuhan sehingga tetap ada sampai saat ini; banyak pengalaman untuk diceritakan, banyak hal untuk dibagikan, banyak referensi untuk disampaikan; kebahagiaan orang yang sudah lanjut usia adalah ketika dia menjadi pribadi yang memberi banyak kisah indah bagi anak dan cucu.

Pada sisi sebaliknya, masa usia lanjut adalah masa semakin merosotnya kemampuan dalam berbagai hal, mulai dari melemahnya daya ingat, daya ketahanan tubuh yang semakin rapuh, tenaga yang merosot, dan berbagai sindrom masa tua yang bisa disebutkan.

Tetapi bagi orang percaya mari kita tetap bersemangat sebab janji Allah nyata bagi kita di dalam panggilanNya bagi kita di dalam Mazmur 92:14-15:
¹⁵ Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, 
¹⁶ untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya. 
Karena itu mari dengan segala keadaan kita tetap memberi buah dan itu akan menjadi sukacita, berusaha melakukan yang terbaik selagi masih bisa adalah keindahan hidup pada masa menjelang senja dan masa senja bagi setiap orang.

Hal terakhir, apa pun yang terjadi pada masa ini dan masa selanjutnya, marilah kita tetap berpegang pada janji Allah bahwa kita tetap digendongNya dalam hidup ini. Itulah keindahan masa lanjut usia bahwa kita sudah perlahan beranjak dari membawa kehidupan dan semakin menikmati rasanya digendong oleh Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Amin.

CERITA TURUN TEMURUN

Sabtu, 19 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Yoel 1:3
Ceritakanlah tentang itu kepada anak-anakmu, dan biarlah anak-anakmu menceritakannya kepada anak-anak mereka, dan anak-anak mereka kepada angkatan yang kemudian. 

CERITA TURUN TEMURUN

Isi cerita yang mau disampaikan oleh bangsa Israel kepada keturunannya sampai keturunan lapis keempat dengan angkatan sezaman Yoel sebagai lapis pertama adalah kisah yang hebat - belum pernah terjadi sebelumnya dalam kehidupan orang Israel sebagai sebuah bangsa.

Bercerita adalah mewariskan kehidupan kepada generasi selanjutnya agar mereka belajar hidup lebih baik dari cerita itu. Ketika bercerita itu tidak lagi menjadi kebudayaan manusia, maka manusia akan menjadi makhluk yang melayang di perputaran waktu dunia.

Kisah yang diserukan untuk bangsa Israel agar diceritakan dari keturunan ke keturunan adalah penghukuman Allah yang dahsyat karena dosa bangsa Israel. Ceritakan bahwa jangankan Tuhan, bahkan dunia saja menghukum kesalahan dan dosa; tetapi jika dunia untuk menghancurkan, maka Allah menghukum untuk memulihkan.

Kisah sebenarnya yang dirindukan untuk mau diceritakan kepada keturunan demi keturunan adalah kisah Allah yang berkarya dalam proses manusia menjadi semakin manusia yang tidak tergoda untuk menjauh dari Tuhan.

Cerita kehidupan yang indah untuk dikisahkan adalah bagaimana umat Tuhan yang mengasihi Tuhan terus diberkati dan diberkati walau dunia melawannya dengan hebat. Kasih Allah lebih dahsyat dari segalanya, itulah kisah untuk diceritakan ke semua angkatan sampai akhir zaman.

Ulangan 6:7
haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

MEMBERI TANPA KASIH

Jumat, 18 Oktober 2021
Renungan Pagi 

1 Korintus 13:3
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

MEMBERI TANPA KASIH

Kasih itu adalah memberi tetapi tidak semua pemberian adalah kasih. Tidak kasih yang tidak terwujud dalam bentuk pemberian.

Pemberian yang banyak bukanlah ukuran kasih yang besar juga. Tetapi kasih itu adalah pemberian yang berasal dari hati yang paling dalam.

Seorang laki-laki memberi seluruh hidupnya kepada keluarganya dengan bekerja membanting tulang dan melakukan apa pun yang mampu dia lakukan tetapi sering keluarganya mengukur sebagai laki-laki yang tidak mengasihi keluarga karena dari yang dilakukannya itu penghasilannya hanya sedikit.

Seorang ibu yang mengatur supaya anaknya selalu mendapat fasilitas yang baik bahkan hidup berkelimpahan tetapi ia tidak mempunyai waktu dan perhatian bagi anaknya bisa terbaca sebagai ibu yang kekurangan kasih bagi anak-anaknya.

Kasih bukan soal jumlah kala memberi tapi tentang kualitas mental ketika melakukannya. Segala sesuatu bukanlah kasih tetapi kasihlah segala sesuatu.

Lukas 6:38
"... Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

PERKATAAN YANG MENGGEMBIRAKAN

Kamis, 17 Oktober 2024
Renungan Pagi

Amsal 12:25
Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

PERKATAAN YANG MENGGEMBIRAKAN

Manusia hidup dalam kenyataan bahwa sering ia kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya apalagi jika itu adalah keinginannya sebab manusia berkebutuhan tak terbatas dan keinginannya sering bukan merupakan kebutuhannya sehingga ia terpusat untuk mengupayakan apa yang dia mau tetapi sebenarnya tidak menjadi kebutuhannya.

Kenyataan hidup yang sering sulit untuk dipenuhi itu membuat manusia sering merasa bahwa perkara kehidupannya sulit untuk dijalaninya dan karena itu ia menjadi takut, gelisah, dan bimbang bahwa kehidupannya di masa yang akan datang akan sulit atau tidak mampu untuk dia jalani; itulah kekuatiran.

Bungkuk adalah keadaan badan yang tidak tegap karena struktur tulang belakang yang tidak lagi kokoh. jadi bungkuk adalah keadaan fisik yang menyatkan keadaan bahwa seseorang tidak lagi kuat untuk menanggung dirinya sendiri. Kekuatiran itu membuat hidup menjadi tak berdaya.

Perkataan yang baik adalah bukan terutama pada kata-kata yang puitis tetapi pada tujuannya untuk memberi penguatan kepada manusia untuk semangat menjalani kehidupan ini. Perkataan yang baik adalah perkataan yang dimaksudkan untuk meyakinkan orang bahwa hidup itu sulit tetapi manusia punya daya yang lebih besar dari apa pun kesulitan hidup yang terjadi.

Kekuatiran itu hilang oleh kesadaran bahwa ada tangan yang tidak kelihatan yang akan selalu menuntun, melindungi dan memberi berkat setiap waktu, karena itu lakukanlah yang terbaik dalam penyerahan diri sepenuhnya dan semuanya baik saja; semuanya akan baik saja -- inilah perkataan yang menggembirakan.

Yesaya 41:10
janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

KESUSAHAN SEHARI

 Rabu, 16 Oktober 2024

Renungan Pagi


Matius 6:34 

"... Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."


KESUSAHAN SEHARI


Hidup itu adalah ibarat perputaran roda yang kadang di bawah kadang di atas. Di bawah artinya sedang menanggung beban yang berat sedangkan ketika sedang di atas berarti sedang tidak menanggung beban berat tetapi tetap sebeban dengan bagian yang sedang di bawah.


Kesusahan bisa karena memang kesusahan tetapi juga bisa terjadi karena orang merasa susah. Jiwa yang selalu merasa susah hidupnya tidak akan pernah berbahagia, selalu tertekan oleh angin - oleh sesuatu yang sebenarnya bukan kesusahan pun membuat dia tertekan dan merasa susah.


Kesusahan itu juga rasa, jadi sering keadaan sebenarnya adalah keuntungan, kebahagiaan, dan kegembiraan, tetapi karena yang bersangkutan sulit untuk merasakan kebahagiaan, maka semuanya menjadi kesusahan.


Kesusahan itu berlangsung dengan masanya sendiri. Mengupayakan sesuatu yang perlu untuk hari ini adalah kesusahan sehari jangan menjadi beban untuk masa depan yang masih panjang. Jangan karena pengalaman yang susah hari ini, itu menghalangi kebahagiaan yang besar di masa depan, atau waspadalah jangan sampai kesusahan hari ini menyebabkan kesusahan yang lebih besar pada masa yang akan datang; orang yang selalu merasa susah sehingga tidak punya uang untuk mengganti oli kendaraannya akan kesusahan berat untuk membiayai kerusakan parah pada mesin kendaraannya itu.


Kehidupan pasti ada susahnya, bahkan kesusahan itulah yang memberi kekuatan bagi manusia untuk hidup lebih bersemangat tetapi malanglah orang yang selalu melihat segala sesuatu sebagai kesusahan; Ibu yang merasa disusahkan oleh anaknya tidak akan pernah menjadi ibu yang cantik bagi anakknya. Ayah yang selalu merasa disusahkan oleh anaknya tidak akan pernah  menjadi ayah yang baik bagi anaknya, pemimpin yang selalu merasa disusahkan oleh kelompoknya tidak akan pernah menjadi pemimpin yang dicintai oleh kelompoknya. Tuhan ada di sana menyiapkan sukacita bahkan dalam keadaan susah yang sedang dihadapi oleh mereka yang selalu melihat bahwa hidup ini bukanlah kesusahan.


Filipi 4:4

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

KITA MENGUATKAN HATI

Selasa, 15 Oktober 2024

Renungan Pagi


1 Tawarikh 19:13

"... Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."


KITA MENGUATKAN HATI


Yoab, panglima perang bangsa Israel bersama dengan Abisai, adiknya, menghadapi musuh yang datang dari dua arah sehingga mereka berbagi pasukan untuk menghadapi musuh yang datang dari arah yang berlawanan itu. Sebuah keadaan yang sulit untuk dihadapi.


Pertempuran itu dilakukan dengan setiap orang harus mengandalkan diri sendiri tetapi harus mengamati dan membantu pihak yang lemah. Orang yang hanya berharap bantuan tanpa melakukan yang terbaik terlebih dahulu pada dirinya sendiri adalah orang yang disebut hidup tergantung -- bukan mandiri.


'Kuatkanlah hatimu' adalah himbauan untuk orang menjadi kuat dan berani menghadapi kehidupan ini dengan kekuatan dan keterbatasan yang ada padanya, bukan berdasarkan apa yang ada di awan-awan atau yang ada pada orang lain. Kekuatan terbesar adalah diri yang digerakkan oleh hati yang dikuatkan.


'Menguatkan hati kita' adalah kesadaran bahwa manusia yang kuat bukan pada dirinya sendiri akan memberi kekuatan hati bagi orang lain juga tetapi orang yang lemah akan melemahkan orang lain juga. Kehidupan yang berhasil adalah kehidupan yang diisi oleh orang-orang yang kuat hatinya sehingga semua orang dikuatkan menghadapi kehidupan ini.


Hati yang kuat itu adalah hati yang terarah untuk tujuan yang baik dan benar. Yoab dan adiknya menguatkan hatinya untuk mengemban tugasnya tetapi terutama itu dilihat sebagai pengabdian bagi bangsa dan rakyat Israel. Tidak ada kekuatan hati tanpa tujuan yang luhur dan mulia dalam bentuk pengabdian.


Amsal 3:5

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

ROH DAN HATI NURANI

 

Roma 8:22-27

22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. 23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi

kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. 24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? 25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. 27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

 

ROH DAN HATI NURANI

 

Salam sejahtera bagi kita sekalian.

Persekutuan Wanita yang boleh berkumpul pada kesempatan ini, kita membaca bagian Alkitab yang mengajarkan kepada kita tentang pengharapan manusia yang sama untuk semua orang yaitu terbentuknya keadaan yang baik bagi semua orang.

 

Pembacaan ini mengingatkan bahwa manusia itu sama; dipakai istilah seluruh makhluk untuk mengingatkan hakikat seluruh manusia itu sama, baik yang percaya kepada Tuhan maupun yang tidak, bahkan seluruh makhluk di dunia ini punya kesamaan. Ibu-Ibu yang dikasihi Tuhan, sudah jelas disampaikan bagi kita dua hal yang sama pada segala makhluk, yaitu keluhan dan sakit bersalin.

 

Pertama, mengeluh. Mengeluh artinya bahwa manusia memiliki beban-beban kehidupan untuk diselesaikan; setiap beban hidup harus diurus dengan baik supaya kehidupan terasa nyaman dan sejahtera; bahkan manusia harus mengurus dengan baik agar sebisa mungkin tidak ada beban kehidupan yang dibiarkan menekan hidup ini.

 

Tetapi keluhan yang paling utama yang dimaksudkan dalam bacaan ini adalah tentang bagaimana supaya setiap orang memiliki hidup yang baik. Orang yang hidupnya mapan sehingga seluruh beban hidupnya bisa diatasinya tetap akan mengeluh atau dikeluhkan orang kalau ia adalah orang yang tidak beriman. Kelemahan manusia yang paling fatal adalah kelemahan iman. Ibu-ibu yang adalah ibu kehidupan (Hawa artinya ibu semua yang hidup) bertanggung jawab untuk mengupayakan agar keluhan kelemahan iman itu semakin berubah menjadi pengharapan.

 

Pengharapan iman adalah sesuatu yang dirindukan untuk tercapai dan dengan demikian hal itu menjadi tujuan iman pula. Apakah Ibu-Ibu sudah tahu tujuan iman itu? Di dalam 1 Petrus 1:9 disampaikan bahwa tujuan iman adalah keselamatan jiwa. Dalam pembacaan ini, diungkapkan bahwa pengharapan iman itu adalah karunia sulung Roh; yang pertama harus dimiliki manusia di atas segalanya adalah pengharapan akan keselamatan. Orang yang berpegang pada pengharapan ini akan tekun menantikannya dan menantikannya di dalam hidup yang baik yang tidak menjadi keluhan bagi manusia yang ada di sekitarnya.

 

Pengharapan itu tidak terlihat tetapi diketahui dengan pasti akan keberadaannya. Orang yang tidak peduli akan hal ini pastilah hidupnya akan menjadi buruk dan hidupnya tidak akan mengalami pembebasan tubuh dari terjerat oleh pekerjaan, urusan-urusan duniawi, kebimbangan, kekuatiran, dan hidupnya akan dipenuhi dengan keluhan-keluhan tentang berbagai hal.

 

Setiap orang ingin selamat; hati nurani setiap orang pasti mengingatkan dirinya dan mendorong dirinya untuk mengalami ketenangan di dunia ini dan meraih keselamatan itu pada akhirnya. Kalau hal ini tidak ada dalam hati nuraninya, maka percumalah ia menjadi manusia.

 

Manusia semuanya memiliki hati nurani tetapi ada orang yang hati nuraninya sudah tertutup oleh segala cara hidup yang dikeluhkan oleh orang lain tentang dirinya yang jauh dari keselamatan. Manusia yang hati nuraninya masih bisa mengeluh maka biarlah ia membiarkan Roh (kuasa Tuhan yang ajaib) untuk mengubahkan hidupnya. Manusia perlu berdoa bagi dirinya dan bagi sesamanya untuk semakin diubahkan dari cara hidup 'keluhan' ke arah pengharapan; kita tidak tahu berdoa tetapi berdoa saja, sebab Roh yang ada di dalam hati nurani yang diserahkan kepada Tuhan, Roh itulah yang akan berdoa bagi orang kudus, yaitu mereka yang menantikan keselamatan.

 

Kedua, sakit bersalin. Semua orang mengetahui bahwa bersalin itu sakit; Laki-laki mengetahuinya tetapi perempuan mengalaminya. Ini adalah sebuah gambaran bahwa untuk melahirkan hidup yang berpengharapan, orang percaya perlu bersedia menanggung sakit dan bukannya menyakiti orang lain. Semakin orang bersedia menanggung rasa sakit untuk melahirkan yang baik, semakin tinggi pengharapan di sana. Semua harapan yang terkandung dalam hati nurani harus dilahirkan menjadi pengharapan yang akan mengantar ke keselamatan.

 

Teruslah berjuang meski harus merasakan sakit bersalin sampai lahir hidup berpengharapan di dunia ini; teruslah berpengharapan sampai keselamatan itu pada akhirnya menjadi sempurna; teruslah mendoakan semua itu dengan hati nurani yang dituntun Roh.

 

Terpujilah Kristus selama-lamanya.

Amin.

PRIBADI YANG BERTUMBUH

 

Markus 4:26-34

PRIBADI YANG BERTUMBUH

Sidang Jemaat yang dikasihi Tuhan;

Manusia adalah makhluk yang dinamis; selalu berubah dari waktu ke waktu. Secara alamiah, manusia menjadi semakin lebih tua sehari dari setiap harinya dan barang baru akan menjadi usang seiring berjalannya waktu. Kalau manusia tidak mau berubah, maka ia akan menjadi asing di dalam kehidupan ini.

 

Saudaraku yang saya kasihi; dalam dinamisnya kehidupan ini, ada hal-hal yang tidak boleh diubah, yaitu hal yang bersifat pokok, iman. Iman tidak boleh diubah dari percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai satu-satunya  Juruselamat menjadi iman yang mengatakan bahwa Jalan Keselamatan itu bisa juga ada pada hal yang lain selain Yesus, yaitu berkelakuan baik seperti yang dikemukakan oleh aliran Kristen yang sedang marak dipertentangkan saat ini yang disebut Kristen Progresif.

 

Iman yang tidak boleh berubah itu bukan berarti tidak bertumbuh melainkan harus semakin menjadi besar dan menghasilkan buah pada akhirnya. Sebelum sampai pada hasil, mari kita lihat bahwa manusia dalam hidupnya diibaratkan oleh Tuhan sebagai benih yang bertumbuh dan menjadi besar (bahkan sangat besar) dan berguna bagi orang lain.

 

Pertama, benih iman kita adalah mendengar firman. Setiap orang yang selalu mau mendengar firman, maka ia memiliki harapan tentang hidup yang bertumbuh dalam kehidupan ini. Mereka yang tidak mau mendengar Firman Tuhan akan menjadi orang yang kurus disebut ’stunting’ dalam bidang kesehatan; sebab kekurangan makanan; Ada semboyan rohani yang harus kita hayati dalam hidup ini, yaitu:  ’Firman Allah (Membaca Alkitab) adalah makanan Rohani setiap hari. Bukan hanya bersedia mendengar Firman yang disampaikan dalam ibadah yang terjadwal rutin tetapi terutama bagaimana setiap orang menyiapkan dirinya untuk membaca Alkitab secara teratur setiap hari.

 

Hal kedua, benih itu kecil tetapi kalau ia ditanam, maka ia akan bertumbuh menjadi tanaman yang besar dan memberi pengharapan. Benih yang hanya disimpan pada akhirnya zat hidup dan pertumbuhan yang ada di dalamnya pada akhirnya akan mati total dan sulit lagi untuk memperoleh bibit seiring semakin banyaknya waktu hidup yang berlalu dan semakin sedikit waktu hidup yang tersisa. Menanam benih artinya melakukan Firman Tuhan yang didengar/dibaca. Orang yang menutup hatinya untuk menerima dan melakukan firman Tuhan adalah mereka yang tidak pernah bertumbuh dalam hidupnya.

 

Hal ketiga, pertumbuhan iman itu adalah dari Allah; orang itu tidak tahu bagaimana terjadinya pertumbuhan itu (ayat 27). Berdoalah kepada Allah agar hidup berimanmu bertumbuh, doakanlah anak-anak untuk bertumbuh dalam kasih Tuhan dan bukan oleh kata-kata makian yang kasar setiap hari. Arahkanlah anak-anakmu di dalam kasih Tuhan maka mereka akan menjadi pribadi yang bertumbuh di dalam Tuhan.

 

Terakhir, orang yang bertumbuh itu mengarah ke kehidupan yang semakin berbuah bagi orang lain; sawi adalah sayuran yang dimakan sebagai makanan yang bergizi dan carangnya menjadi tempat bertengger bahkan bersarang bagi burung-burung. Orang yang bertumbuh dalam iman menurut pengakuannya tetapi hidupnya tidak berguna bagi orang lain bahkan cenderung mengacaukan adalah sebuah kebohongan.

 

Hal kecil yang dirasakan; hal kecil tapi berguna bagi orang lain itu lebih baik dari pada omong besar tetapi hanya sebatas di bibir saja.

Terpujilah Tuhan yang memberi pertumbuhan.

Amin.

PERTANGGUNGJAWABAN KEHIDUPAN

 Kisah Para Rasul 25:7-8

 

PERTANGGUNGJAWABAN KEHIDUPAN

 

Paulus sedang dalam penahanan (penjara) sebagai bentuk pengawasan pengamanan kepadanya atas usaha pembunuhan yang berulang-ulang hendak dilakukan oleh orang Yahudi kepadanya. Mari menyadari bahwa sehebat apa pun manusia mengupayakan penghancuran atas kehidupan seseorang tetapi kalau ia hidup untuk Tuhan, maka ia tidak akan mungkin dikalahkan oleh tipu muslihat dunia.

 

Paulus yang bekerja bagi Tuhan tidak terlepas dari amarah dan kedengkian dari orang-orang yang merasa dirugikan dengan pemberitaan Injil; Orang Yahudi melihat Paulus sebagai lawan karena ‘zona nyaman’ mereka yang terusik oleh kehadiran Paulus memberitakan Injil Yesus Kristus yang meminta penyerahan diri sepenuhnya dalam kerendahan hati kepada Tuhan yang adalah penguasa atas segala sesuatu.

 

Tuduhan palsu berkedok ‘agama’ dilontarkan kepada Paulus.  Mari melihat bahkan manusia bisa memakai institusi rohani untuk membenarkan dirinya dan melakukan kejahatan. Sebagai orang yang percaya kepada kasih Allah yang menyelamatkan di dalam Yesus Kristus, marilah kita belajar untuk hidup tulus dan setia dalam menjalani kehidupan beragama setiap hari dan bukannya menjadikan agama sebagai kedok untuk membenarkan diri apalagi mempersalahkan agama demi pemuasan hasrat, pengetahuan, dan kepentingan pribadi. Gereja biasanya disebut sebagai ‘ibu’ bagi persekutuan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, karena itu mari kita menjadi anak yang belajar mencintai gereja dan segala aktivitas pelayanan, kesaksian, dan persekutuan yang dilakukannya.

 

Paulus dituduh dengan tuduhan yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya; ini secara terbalik memberi kesan bahwa Paulus itu berdiri pada pihak kebenaran dan tidak akan pernah bisa dikalahkan oleh orang yang bermaksud jahat kepadanya sebab perlindungan orang benar adalah Tuhan sendiri.

 

Paulus membela dirinya dan memperlihatkan dimensi manusia yang harus diperhatikan dalam kehidupan ini; dua sisi pertama adalah kehidupan totalitas orang Yahudi dan sisi yang ketiga adalah status kewarganegaraan. Bagi orang Yahudi, hidup mereka adalah kehidupan ’di hadapan Allah’ yang tergambar secara keseluruhannya melalui ketaatan pada Hukum Taurat dan sikap hormat terhadap Bait Allah dengan seluruh aktivitas di dalamnya. Paulus tidak melanggar hukum taurat dan tetap menghargai Bait Allah.

 

Pada sisi lainnya lagi, sebagai warga negara, Paulus mempertanggungjawabkan bahwa ia tidak bersalah kepada kaisar. Setiap orang perlu untuk menjadi warga negara yang baik, mungkin tidak akan pernah bertemu dengan kaisar dalam sepanjang masa hidup, tetapi perlu untuk tetap melakukan hal-hal yang tidak melanggar (bersalah) terhadap kaisar, yaitu dengan menjalankan aturan secara benar dan menjalin hubungan dengan sesama manusia.

 

Bercermin dari kisah Paulus mempertanggungjawabkan imannya Itulah sisi kehidupan yang kita miliki untuk dipertanggungjawabkan setiap hari, yaitu menjadi warga gereja yang baik, menjadi, warga negara yang benar – intinya menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab.

 

Terpujilah Kristus selama-lamanya.

AMIN

KEMERDEKAAN SEJATI HANYA ADA DI DALAM YESUS KRISTUS

 

KEMERDEKAAN SEJATI HANYA ADA DI DALAM YESUS KRISTUS

(Yohanes 8:30-36)

 

Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan;

 

Merdeka!!

 

Teriakan merdeka pasti akan disambut dengan orang secara meriah kalau itu diteriakkan pada sekitar masa perayaan Hari Ulang Tahun kemerdekaan; dekat-dekat 17-an Agustus; baik sebelum atau sesudahnya – eh sangat dekat paling jauh seminggu dari tanggal tepatnya atau yang biasa disebut hari H peringatan HUT kemerdekaan. Tetapi coba teriakkan itu pada sebulan sebelumnya atau sebulan sesudahnya, maka orang akan berpikir bahwa ada yang salah pada otak irang yang meneriakkan slogan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan itu.

 

Apa itu merdeka? Sering orang memahami istilah itu dalam gambaran merdeka artinya bebas seperti burung yang dapat terbang lepas ke mana saja dia mau pergi. Tetapi benarkah burung itu merdeka? Apakah burung itu terbang sesuka hatinya?

 

Adakah manusia di dunia ini yang sungguh-sungguh merdeka? Jawabnya: tidak ada. Mari kita coba analisa melalui pertanyaan kecil ini: Mengapa orang bekerja atau melakukan kegiatannya setiap saat? Semua jawaban yang muncul pada akhirnya akan mengarah kepada suatu kesimpulan bahwa manusia itu bekerja untuk mencari makan; orang bekerja karena perutnya lapar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa setiap orang adalah hamba dari perutnya – diperintah oleh perutnya.

 

Secara politik, dalam kehidupan bernegara, merdeka artinya tidak dijajah oleh orang lain tetapi dapat mengatur negaranya sendiri – mengatur dirinya sendiri sehingga tidak dieksploitasi oleh pihak negara lain. Tetapi bagi orang Israel dalam pembacaan kita saat ini, arti kemerdekaan dilihat sebagai status strata sosial yang pada zaman itu terdiri dari orang merdeka, para tuan, dan para hamba. Keturunan Abraham yang tidak pernah menjadi hamba orang lain, adalah sebuah pernyataan yang salah sebab secara politis, sejak lima ratus tahun sebelum Tuhan Yesus lahir (tepatnya sejak tahun 586 SM) ketika mereka di tawan oleh Babel, maka sejak saat itu mereka dikuasai atau dijajah oleh bangsa lain secara berganti-ganti oleh bangsa-bangsa sesuai dengan peredaran roda politik kekuasaan pada masa itu. Mereka awalnya dikalahkan dan dijajah oleh Babel, yang kemudian Babel dikalahkan oleh Media dan Persia dan beralihlah kekuasaan dari Babel ke Persia; demikian  selanjutnya kekuasaan berpindah lagi ke Yunani dan dari Yunani inilah pada akhirnya muncul kekaisaran Romawi yang menguasai daerah Timur Tengah termasuk Israel sekitar enam puluh tahun sebelum kelahiran Yesus Kristus. Hanya sedikit waktu di antara masa-masa yang digambarkan itu mereka menjadi bangsa yang merdeka ketika Yudas Makabeus memimpin perlawanan pada sekitar tahun 167 SM.

 

Manusia, sesungguhnya adalah hamba Allah; tetapi kemudian ia menjadi hamba dosa yang menguasai sendi-sendi kehidupan sejak dari dalam kandungan ibu (bnd. Mazmur 51:7). Dosa membuat orang ingin merdeka seperti burung yang pada akhirnya jatuh ke dalam berbagai bentuk perhambaan; ada yang diperhamba oleh kemalasan sehingga ia menjadi bodoh, miskin, masa bodoh. Ada orang yang diperhamba oleh hobby atau kegiatan kegemarannya, dan sangat banyak contoh yang dapat disebutkan untuk diperjuangkan agar manusia merdeka atasnya.

 

Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan, kemerdekaan yang sejati hanya bisa diraih oleh manusia ketika ia menyerahkan dirinya kepada Tuhan Yesus Kristus yang memerdekakan manusia dari seluruh bentuk perhambaan dosa yang mengakibatkan penderitaan, kesukaran, kekacauan, sikap egoistis, dan jauh dari berkat-berkat Tuhan.

 

Dengan berserah kepada Tuhan Yesus Kristus, maka setiap orang bebas dari perhambaan dosa dan dari perhambaan dunia untuk mengupayakan terwujudnya damai sejahtera dalam kehidupan bersama dengan setiap orang di dalam kesadaran akan anugerah Allah yang tidak terhitung banyaknya. Setiap waktu mari kita meneriakkan pekik merdeka untuk membakar semangat juang melawan perhambaan di dunia ini.

 

Terpujilah Tuhan Yesus Kristus; Amin.

 

 

Merdeka!!!

IMAN YANG BESAR

 

IMAN YANG BESAR

(Pdt. Bangaran Pasamboan)

(Perenungan dari Teks Alkitab Matius 8:5-13)

 

Natal adalah peristiwa memperingati kelahiran Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia ini dan sebagai momen yang mengingatkan kita bahwa kita sedang menanti kedatanganNya untuk kali yang kedua. Dengan demikian, Natal tidak akan terlepas dari mempersiapkan acara penyambutan Yesus Kristus yang seringkali merosot sampai menjadi mempersiapkan acara Natal yang meriah.

 

Jika seseorang terlalu sibuk untuk mempersiapkan acara penyambutan secara sempurna sampai hal-hal terkecil sekali pun, tetek bengeknya harus sebaiknya mungkin, kalau perlu takaran gula pasir yang dicampurkan ke air minum pun harus ditakar dengan secermat mungkin berdasarkan aturan-aturan tertentu tetapi ia tidak bertemu dengan yang disambut, maka ia adalah orang sukses yang malang.

 

Datang dan bertemu dengan Yesus adalah pertemuan yang indah jika dilakukan secara langsung dan bukan hanya melalui perantara. Perwira ini bisa menyuruh prajuritnya untuk datang meminta Yesus datang kepadanya yang saat itu membutuhkan pertolongan tetapi ia datang sendiri dan itu membuktikan bahwa ia serius beriman kepada Tuhan Yesus. Sering terjadi iman kita biarkan iman kita diwakili oleh orang lain dan kita hanya sibuk mengurus hidup kita sendiri.

 

Ketika Tuhan Yesus mau pergi ke rumahnya, perwira itu merasa tidak layak. Ia bisa melihat dirinya sebagai orang yang menurut pangkat adalah orang yang masih ada orang di atasnya dan ada prajurit di bawahnya yang bisa dia perintah secara mutlak tetapi ia hanyalah pribadi yang tidak dapat memerintah Tuhan untuk datang ke rumahnya.

 

Kerendahan hati dalam perasaan tidak layak itulah yang membuat iman percayanya dapat disampaikan dalam kalimat: ”… katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” Sebuah pengakuan iman yang hanya bisa dimiliki oleh mereka yang merasa tidak layak, bukan mereka yang merasa lebih hebat dari sesamanya karena berbagai faktor yang termasuk pengaruh dan kuasa yang dimilikinya.

 

Hal terakhir yang mau kita lihat dari Perwira yang memiliki iman yang lebih besar dari pada iman yang ada pada orang Israel adalah bahwa perwira ini datang untuk kesembuhan hambanya; perkara bodoh dalam pertimbangan manusia. Ada banyak perenungan yang bisa muncul dalam hati dan benak kita melalui cerita ini; tetapi tentulah ada hubungan kasih yang besar antara hamba dengan tuannya sehingga tuannya sendirilah yang berusaha untuk mencari kesembuhan bagi hambanya. Kalau pun hamba itu bukanlah hamba yang taat, maka itulah iman yang besar bahwa kita mau melakukan yang terbaik kepada sesama manusia.

 

Menyambut Yesus adalah harapan tentang terjadinya pertemuan yang terasa dan bermakna dengan Pribadi yang disambut itu; tentang bagaimana setiap pribadi dapat mengalami perjumpaan dalam hidupnya pribadi lepas pribadi sehingga perjumpaan itu membawanya pada hidup yang berjumpa dengan setiap orang dalam suasana damai sejahtera yang dibawa oleh Tuhan Yesus yang telah datang ke dalam dunia yang peristiwanya akan diperingati dalam acara Natal yang kita harapkan meriah, tetapi lebih dari itu – dan terutama bermakna bagi setiap orang untuk semakin menjadi pribadi yang beriman semakin besar setiap harinya.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Amin.

HIDUP BIJAKSANA

 

Tema          Hidup Bijaksana

Nas             : Daniel 12 :1-10

Tujuan        : Agar pemuda hidup bijaksana dan senantiasa menjadi cahaya terang bagi semua orang.

Kitab Daniel merupakan kitab yang bersifat apokaliptik, artinya penyingkapan. Kitab-kitab apokaliptik biasanya berisi pengajaran tentang wahyu dan peringatan-peringatan. Dalam kanon Yahudi, kitab Daniel termasuk korpus ketubim (hagiographa) bersama kitab Ayub, Amsal dan Pengkhotbah (yang tergolong kitab-kitab hikmat). Sejak awal, figur Daniel tampil sebagai orang yang dikaruniai Allah dengan berbagai hikmat (pasal 1:4, 17), dengan hikmat ia mengungguli hikmat orang Babel (pasal 2, 4, 5). Allah-lah sumber hikmat itu (pasal 2:21).

Kategori orang bijaksana dalam kitab Daniel berbeda dari kitab Amsal. Dalam kitab Amsal, orang bijak merupakan kontras (lawan) orang bodoh, orang tidak berpengalaman, orang bebal (Amsal 1:7, 22). Dalam kitab Daniel, orang bijak adalah kontras orang fasik (ay. 10). Apokaliptik Daniel adalah jalan untuk memahami akhir zaman, bukan untuk menjauh dari dunia melainkan untuk hidup berhikmat di dunia. Pesan utama kitab ini adalah bahwa rencana Tuhan untuk menyelamatkan dunia tidak akan gagal.

Ada 3 (tiga) hal yang perlu diketahui terkait hidup bijaksana. Pertama, orang yang bijaksana akan kuat dan bertahan dalam menghadapi pergumulan hidupnya. Kedua, orang yang bijaksana akan memakai harta bendanya dengan baik. Ketiga, orang yang bijaksana dan menjadikan Tuhan sebagai Gembalanya dan hidup seturut perintah-Nya. Pemuda yang bijaksana adalah pemuda yang tetap optimis dalam menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan hidupnya. Pemuda tidak menjauh dari persekutuan meski ada perbedaan, namun tetap tampil bijaksana seperti Daniel. Demikianlah pemuda senantiasa menjadi terang bagi semua orang.

PA Kelompok:

1.     Bagaimanakah kriteria orang bijaksana yang dijelaskan dalam bacaan ini?

2.     Apakah tantangan yang paling berat anda hadapi saat ini? Ceritakanlah!

3.     Apakah yang perlu anda lakukan sebagai pemuda gereja untuk menjadi cahaya terang bagi semua orang?

“orang bijaksana akan bersinar terang bagi semua orang.”

Perjanjian dengan Tuhan:

Saya berjanji akan berdiri teguh, tidak goyah, dan menantikan Tuhan. Berani menghadapi masa depan yang sulit, penuh tantangan, dan pergumulan.

 

MENERUSKAN KEBAIKAN

Kamis, 14 Nopember 2024 Renungan Pagi Amsal 3:27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau ma...