Tema : Hidup Bijaksana
Nas : Daniel 12 :1-10
Tujuan : Agar pemuda hidup bijaksana dan
senantiasa menjadi cahaya terang bagi semua orang.
Kitab Daniel merupakan kitab yang bersifat apokaliptik, artinya
penyingkapan. Kitab-kitab apokaliptik biasanya berisi pengajaran tentang wahyu
dan peringatan-peringatan. Dalam kanon Yahudi, kitab Daniel termasuk korpus
ketubim (hagiographa) bersama kitab Ayub, Amsal dan Pengkhotbah (yang
tergolong kitab-kitab hikmat). Sejak awal, figur Daniel tampil sebagai orang
yang dikaruniai Allah dengan berbagai hikmat (pasal 1:4, 17), dengan hikmat ia
mengungguli hikmat orang Babel (pasal 2, 4, 5). Allah-lah sumber hikmat itu
(pasal 2:21).
Kategori orang bijaksana dalam kitab Daniel berbeda dari kitab
Amsal. Dalam kitab Amsal, orang bijak merupakan kontras (lawan) orang bodoh,
orang tidak berpengalaman, orang bebal (Amsal 1:7, 22). Dalam kitab Daniel,
orang bijak adalah kontras orang fasik (ay. 10). Apokaliptik Daniel adalah
jalan untuk memahami akhir zaman, bukan untuk menjauh dari dunia melainkan
untuk hidup berhikmat di dunia. Pesan utama kitab ini adalah bahwa rencana
Tuhan untuk menyelamatkan dunia tidak akan gagal.
Ada 3 (tiga) hal yang perlu diketahui terkait hidup bijaksana.
Pertama, orang yang bijaksana akan kuat dan bertahan dalam menghadapi
pergumulan hidupnya. Kedua, orang yang bijaksana akan memakai harta bendanya
dengan baik. Ketiga, orang yang bijaksana dan menjadikan Tuhan
sebagai Gembalanya dan hidup seturut perintah-Nya. Pemuda yang bijaksana adalah
pemuda yang tetap optimis dalam menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan
hidupnya. Pemuda tidak menjauh dari persekutuan meski ada perbedaan, namun
tetap tampil bijaksana seperti Daniel. Demikianlah pemuda senantiasa menjadi
terang bagi semua orang.
PA Kelompok:
1. Bagaimanakah kriteria orang
bijaksana yang dijelaskan dalam bacaan ini?
2. Apakah tantangan yang
paling berat anda hadapi saat ini? Ceritakanlah!
3. Apakah yang perlu anda
lakukan sebagai pemuda gereja untuk menjadi cahaya terang bagi semua orang?
“orang bijaksana akan bersinar terang bagi semua orang.”
Perjanjian dengan Tuhan:
Saya berjanji akan berdiri teguh, tidak goyah, dan menantikan
Tuhan. Berani menghadapi masa depan yang sulit, penuh tantangan, dan
pergumulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar