Senin, 21 Oktober 2024
Renungan Pagi
1 Samuel 22:3-4
3 Dari sana Daud pergi ke Mizpa di Moab dan berkata kepada raja negeri Moab: "Izinkanlah ayahku dan ibuku tinggal padamu, sampai aku tahu, apa yang dilakukan Allah kepadaku."
4 Lalu diantarkannyalah mereka kepada raja negeri Moab, dan mereka tinggal bersama dia selama Daud ada di kubu gunung.
MEMPRIORITASKAN KESELAMATAN
Daud sedang dalam pelarian karena pengejaran yang dilakukan oleh Raja Saul atas dirinya untuk perkara yang bukan kesalahan Daud melainkan karena kecemburuan Saul atas kegemilangan nama Daud karena pekerjaan yang dilakukannya selalu berhasil oleh pertolongan Tuhan.
Melarikan diri dari tangan kekuasaan Saul adalah upaya Daud untuk menyelamatkan diri tetapi ia tetap juga berpikir untuk menyelamatkan orang-orang yang dekat kepadanya. Keselamatan itu bukan urusan pribadi untuk diri sendiri tetapi adalah urusan untuk orang yang dikasihi bahkan bagi semua orang.
Pergi kepada pihak lain, sama seperti Daud pergi ke raja Moab, adalah perkara yang pada sisi tertentu tentu merendahkan harga diri di hadapan manusia, tetapi demi keselamatan ayah dan ibunya, Daud bersedia melakukannya. Ah tidak, mari kita melihatnya dari sisi bahwa karena Daud itu berteman dengan semua orang, maka ia bisa tertolong ketika ia membutuhkan pertolongan.
Daud melihat hal prioritas untuk dilakukannya dan sampai kapan ia melakukannya, yaitu setelah ia tahu apa yang dilakukan Allah kepadanya. Dalam setiap perkara, marilah selalu melihat apa yang akan dilakukan Allah melaluinya sehingga setiap perkara itu dikembalikan menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan.
Ayah dan ibu yang dititipkan adalah bentuk perhatian dan rasa sayang besar terhadap ayah dan ibunya dan itulah prioritas yang baik dalam kehidupan ini.
Efesus 6:2-3
2 Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar