Total Tayangan Halaman

PERTANGGUNGJAWABAN KEHIDUPAN

 Kisah Para Rasul 25:7-8

 

PERTANGGUNGJAWABAN KEHIDUPAN

 

Paulus sedang dalam penahanan (penjara) sebagai bentuk pengawasan pengamanan kepadanya atas usaha pembunuhan yang berulang-ulang hendak dilakukan oleh orang Yahudi kepadanya. Mari menyadari bahwa sehebat apa pun manusia mengupayakan penghancuran atas kehidupan seseorang tetapi kalau ia hidup untuk Tuhan, maka ia tidak akan mungkin dikalahkan oleh tipu muslihat dunia.

 

Paulus yang bekerja bagi Tuhan tidak terlepas dari amarah dan kedengkian dari orang-orang yang merasa dirugikan dengan pemberitaan Injil; Orang Yahudi melihat Paulus sebagai lawan karena ‘zona nyaman’ mereka yang terusik oleh kehadiran Paulus memberitakan Injil Yesus Kristus yang meminta penyerahan diri sepenuhnya dalam kerendahan hati kepada Tuhan yang adalah penguasa atas segala sesuatu.

 

Tuduhan palsu berkedok ‘agama’ dilontarkan kepada Paulus.  Mari melihat bahkan manusia bisa memakai institusi rohani untuk membenarkan dirinya dan melakukan kejahatan. Sebagai orang yang percaya kepada kasih Allah yang menyelamatkan di dalam Yesus Kristus, marilah kita belajar untuk hidup tulus dan setia dalam menjalani kehidupan beragama setiap hari dan bukannya menjadikan agama sebagai kedok untuk membenarkan diri apalagi mempersalahkan agama demi pemuasan hasrat, pengetahuan, dan kepentingan pribadi. Gereja biasanya disebut sebagai ‘ibu’ bagi persekutuan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, karena itu mari kita menjadi anak yang belajar mencintai gereja dan segala aktivitas pelayanan, kesaksian, dan persekutuan yang dilakukannya.

 

Paulus dituduh dengan tuduhan yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya; ini secara terbalik memberi kesan bahwa Paulus itu berdiri pada pihak kebenaran dan tidak akan pernah bisa dikalahkan oleh orang yang bermaksud jahat kepadanya sebab perlindungan orang benar adalah Tuhan sendiri.

 

Paulus membela dirinya dan memperlihatkan dimensi manusia yang harus diperhatikan dalam kehidupan ini; dua sisi pertama adalah kehidupan totalitas orang Yahudi dan sisi yang ketiga adalah status kewarganegaraan. Bagi orang Yahudi, hidup mereka adalah kehidupan ’di hadapan Allah’ yang tergambar secara keseluruhannya melalui ketaatan pada Hukum Taurat dan sikap hormat terhadap Bait Allah dengan seluruh aktivitas di dalamnya. Paulus tidak melanggar hukum taurat dan tetap menghargai Bait Allah.

 

Pada sisi lainnya lagi, sebagai warga negara, Paulus mempertanggungjawabkan bahwa ia tidak bersalah kepada kaisar. Setiap orang perlu untuk menjadi warga negara yang baik, mungkin tidak akan pernah bertemu dengan kaisar dalam sepanjang masa hidup, tetapi perlu untuk tetap melakukan hal-hal yang tidak melanggar (bersalah) terhadap kaisar, yaitu dengan menjalankan aturan secara benar dan menjalin hubungan dengan sesama manusia.

 

Bercermin dari kisah Paulus mempertanggungjawabkan imannya Itulah sisi kehidupan yang kita miliki untuk dipertanggungjawabkan setiap hari, yaitu menjadi warga gereja yang baik, menjadi, warga negara yang benar – intinya menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab.

 

Terpujilah Kristus selama-lamanya.

AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENERUSKAN KEBAIKAN

Kamis, 14 Nopember 2024 Renungan Pagi Amsal 3:27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau ma...