Total Tayangan Halaman

IMAN YANG BESAR

 

IMAN YANG BESAR

(Pdt. Bangaran Pasamboan)

(Perenungan dari Teks Alkitab Matius 8:5-13)

 

Natal adalah peristiwa memperingati kelahiran Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia ini dan sebagai momen yang mengingatkan kita bahwa kita sedang menanti kedatanganNya untuk kali yang kedua. Dengan demikian, Natal tidak akan terlepas dari mempersiapkan acara penyambutan Yesus Kristus yang seringkali merosot sampai menjadi mempersiapkan acara Natal yang meriah.

 

Jika seseorang terlalu sibuk untuk mempersiapkan acara penyambutan secara sempurna sampai hal-hal terkecil sekali pun, tetek bengeknya harus sebaiknya mungkin, kalau perlu takaran gula pasir yang dicampurkan ke air minum pun harus ditakar dengan secermat mungkin berdasarkan aturan-aturan tertentu tetapi ia tidak bertemu dengan yang disambut, maka ia adalah orang sukses yang malang.

 

Datang dan bertemu dengan Yesus adalah pertemuan yang indah jika dilakukan secara langsung dan bukan hanya melalui perantara. Perwira ini bisa menyuruh prajuritnya untuk datang meminta Yesus datang kepadanya yang saat itu membutuhkan pertolongan tetapi ia datang sendiri dan itu membuktikan bahwa ia serius beriman kepada Tuhan Yesus. Sering terjadi iman kita biarkan iman kita diwakili oleh orang lain dan kita hanya sibuk mengurus hidup kita sendiri.

 

Ketika Tuhan Yesus mau pergi ke rumahnya, perwira itu merasa tidak layak. Ia bisa melihat dirinya sebagai orang yang menurut pangkat adalah orang yang masih ada orang di atasnya dan ada prajurit di bawahnya yang bisa dia perintah secara mutlak tetapi ia hanyalah pribadi yang tidak dapat memerintah Tuhan untuk datang ke rumahnya.

 

Kerendahan hati dalam perasaan tidak layak itulah yang membuat iman percayanya dapat disampaikan dalam kalimat: ”… katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” Sebuah pengakuan iman yang hanya bisa dimiliki oleh mereka yang merasa tidak layak, bukan mereka yang merasa lebih hebat dari sesamanya karena berbagai faktor yang termasuk pengaruh dan kuasa yang dimilikinya.

 

Hal terakhir yang mau kita lihat dari Perwira yang memiliki iman yang lebih besar dari pada iman yang ada pada orang Israel adalah bahwa perwira ini datang untuk kesembuhan hambanya; perkara bodoh dalam pertimbangan manusia. Ada banyak perenungan yang bisa muncul dalam hati dan benak kita melalui cerita ini; tetapi tentulah ada hubungan kasih yang besar antara hamba dengan tuannya sehingga tuannya sendirilah yang berusaha untuk mencari kesembuhan bagi hambanya. Kalau pun hamba itu bukanlah hamba yang taat, maka itulah iman yang besar bahwa kita mau melakukan yang terbaik kepada sesama manusia.

 

Menyambut Yesus adalah harapan tentang terjadinya pertemuan yang terasa dan bermakna dengan Pribadi yang disambut itu; tentang bagaimana setiap pribadi dapat mengalami perjumpaan dalam hidupnya pribadi lepas pribadi sehingga perjumpaan itu membawanya pada hidup yang berjumpa dengan setiap orang dalam suasana damai sejahtera yang dibawa oleh Tuhan Yesus yang telah datang ke dalam dunia yang peristiwanya akan diperingati dalam acara Natal yang kita harapkan meriah, tetapi lebih dari itu – dan terutama bermakna bagi setiap orang untuk semakin menjadi pribadi yang beriman semakin besar setiap harinya.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENERUSKAN KEBAIKAN

Kamis, 14 Nopember 2024 Renungan Pagi Amsal 3:27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau ma...