Markus 4:26-34
PRIBADI YANG
BERTUMBUH
Sidang Jemaat yang dikasihi Tuhan;
Manusia adalah makhluk yang dinamis; selalu berubah dari
waktu ke waktu. Secara alamiah, manusia menjadi semakin lebih tua sehari dari
setiap harinya dan barang baru akan menjadi usang seiring berjalannya waktu.
Kalau manusia tidak mau berubah, maka ia akan menjadi asing di dalam kehidupan
ini.
Saudaraku yang saya kasihi; dalam dinamisnya kehidupan ini,
ada hal-hal yang tidak boleh diubah, yaitu hal yang bersifat pokok, iman. Iman
tidak boleh diubah dari percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai
satu-satunya Juruselamat menjadi iman
yang mengatakan bahwa Jalan Keselamatan itu bisa juga ada pada hal yang lain
selain Yesus, yaitu berkelakuan baik seperti yang dikemukakan oleh aliran
Kristen yang sedang marak dipertentangkan saat ini yang disebut Kristen
Progresif.
Iman yang tidak boleh berubah itu bukan berarti tidak
bertumbuh melainkan harus semakin menjadi besar dan menghasilkan buah pada
akhirnya. Sebelum sampai pada hasil, mari kita lihat bahwa manusia dalam
hidupnya diibaratkan oleh Tuhan sebagai benih yang bertumbuh dan menjadi besar
(bahkan sangat besar) dan berguna bagi orang lain.
Pertama, benih iman kita adalah mendengar firman. Setiap
orang yang selalu mau mendengar firman, maka ia memiliki harapan tentang hidup
yang bertumbuh dalam kehidupan ini. Mereka yang tidak mau mendengar Firman
Tuhan akan menjadi orang yang kurus disebut ’stunting’ dalam bidang kesehatan;
sebab kekurangan makanan; Ada semboyan rohani yang harus kita hayati dalam
hidup ini, yaitu: ’Firman Allah (Membaca
Alkitab) adalah makanan Rohani setiap hari. Bukan hanya bersedia mendengar
Firman yang disampaikan dalam ibadah yang terjadwal rutin tetapi terutama
bagaimana setiap orang menyiapkan dirinya untuk membaca Alkitab secara teratur
setiap hari.
Hal kedua, benih itu kecil tetapi kalau ia ditanam, maka ia
akan bertumbuh menjadi tanaman yang besar dan memberi pengharapan. Benih yang
hanya disimpan pada akhirnya zat hidup dan pertumbuhan yang ada di dalamnya
pada akhirnya akan mati total dan sulit lagi untuk memperoleh bibit seiring
semakin banyaknya waktu hidup yang berlalu dan semakin sedikit waktu hidup yang
tersisa. Menanam benih artinya melakukan Firman Tuhan yang didengar/dibaca.
Orang yang menutup hatinya untuk menerima dan melakukan firman Tuhan adalah
mereka yang tidak pernah bertumbuh dalam hidupnya.
Hal ketiga, pertumbuhan iman itu adalah dari Allah; orang
itu tidak tahu bagaimana terjadinya pertumbuhan itu (ayat 27). Berdoalah kepada
Allah agar hidup berimanmu bertumbuh, doakanlah anak-anak untuk bertumbuh dalam
kasih Tuhan dan bukan oleh kata-kata makian yang kasar setiap hari. Arahkanlah
anak-anakmu di dalam kasih Tuhan maka mereka akan menjadi pribadi yang
bertumbuh di dalam Tuhan.
Terakhir, orang yang bertumbuh itu mengarah ke kehidupan
yang semakin berbuah bagi orang lain; sawi adalah sayuran yang dimakan sebagai
makanan yang bergizi dan carangnya menjadi tempat bertengger bahkan bersarang
bagi burung-burung. Orang yang bertumbuh dalam iman menurut pengakuannya tetapi
hidupnya tidak berguna bagi orang lain bahkan cenderung mengacaukan adalah
sebuah kebohongan.
Hal kecil yang dirasakan; hal kecil tapi berguna bagi orang
lain itu lebih baik dari pada omong besar tetapi hanya sebatas di bibir saja.
Terpujilah Tuhan yang memberi pertumbuhan.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar