Renungan Pagi
Mazmur 32:8-9
⁸ Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.
⁹ Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.
HIDUP ITU KESADARAN
Manusia berproses dalam hidupnya; awalnya adalah harus yang terus menuju ke keharusan menjadi makna hidup.
Dimulai dari ia harus ditolong; keharusan itu adalah pada orangtua yang harus memberinya susu, makanan, merawat, dan membesarkannya; tanpa itu tidak ada manusia yang hidup.
Berikutnya perlu melihat bahwa manusia itu kualitas hidup yang harus digali dari dalam. Manusia pada dirinya sendiri diawali dengan egoisme, 'semua untuk dirinya'. Kondisi ini diubahkan dengan mengajarinya keharusan supaya patokan keharusan itu pada akhirnya dicintainya menjadi keindahan -- sampai akhirnya dia sadar akan makna kehidupan. Selama manusia masih berada pada 'keharusan', berarti hidupnya belum bermakna.
Hidup itu ibarat belajar bermain piano yang harus mulai dengan mengikuti aturan tetapi semakin lama semakin aturan itu digantikan oleh perasaan (feeling). Jika ia harus tetap bergantung pada aturan, maka ia bukan pemain musik yang baik.
1 Tesalonika 5:21
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar