Rabu, 16 Oktober 2024
Renungan Pagi
Matius 6:34
"... Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
KESUSAHAN SEHARI
Hidup itu adalah ibarat perputaran roda yang kadang di bawah kadang di atas. Di bawah artinya sedang menanggung beban yang berat sedangkan ketika sedang di atas berarti sedang tidak menanggung beban berat tetapi tetap sebeban dengan bagian yang sedang di bawah.
Kesusahan bisa karena memang kesusahan tetapi juga bisa terjadi karena orang merasa susah. Jiwa yang selalu merasa susah hidupnya tidak akan pernah berbahagia, selalu tertekan oleh angin - oleh sesuatu yang sebenarnya bukan kesusahan pun membuat dia tertekan dan merasa susah.
Kesusahan itu juga rasa, jadi sering keadaan sebenarnya adalah keuntungan, kebahagiaan, dan kegembiraan, tetapi karena yang bersangkutan sulit untuk merasakan kebahagiaan, maka semuanya menjadi kesusahan.
Kesusahan itu berlangsung dengan masanya sendiri. Mengupayakan sesuatu yang perlu untuk hari ini adalah kesusahan sehari jangan menjadi beban untuk masa depan yang masih panjang. Jangan karena pengalaman yang susah hari ini, itu menghalangi kebahagiaan yang besar di masa depan, atau waspadalah jangan sampai kesusahan hari ini menyebabkan kesusahan yang lebih besar pada masa yang akan datang; orang yang selalu merasa susah sehingga tidak punya uang untuk mengganti oli kendaraannya akan kesusahan berat untuk membiayai kerusakan parah pada mesin kendaraannya itu.
Kehidupan pasti ada susahnya, bahkan kesusahan itulah yang memberi kekuatan bagi manusia untuk hidup lebih bersemangat tetapi malanglah orang yang selalu melihat segala sesuatu sebagai kesusahan; Ibu yang merasa disusahkan oleh anaknya tidak akan pernah menjadi ibu yang cantik bagi anakknya. Ayah yang selalu merasa disusahkan oleh anaknya tidak akan pernah menjadi ayah yang baik bagi anaknya, pemimpin yang selalu merasa disusahkan oleh kelompoknya tidak akan pernah menjadi pemimpin yang dicintai oleh kelompoknya. Tuhan ada di sana menyiapkan sukacita bahkan dalam keadaan susah yang sedang dihadapi oleh mereka yang selalu melihat bahwa hidup ini bukanlah kesusahan.
Filipi 4:4
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar