Total Tayangan Halaman

PEKERJAAN SELALU BERHASIL

Kamis, 31 Oktober 2024

RenunganPagi


Kejadian 39:2

Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.


PEKERJAAN SELALU BERHASIL


Pekerjaan yang berhasil adalah pekerjaan yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh; tidak ada pekerjaan yang dikerjakan dengan setengah hati yang membuat orang yang mengerjakannya merasa bahagia. Bahkan orang di sekitarnya yang melihat cara mengerjakan pekerjaan itu bisa merasa gusar karenanya.


Pekerjaan yang berhasil adalah pekerjaan yang dikerjakan sampai tuntas; yang tidak meninggalkan pekerjaan untuk orang lain lagi. Orang habis memasak tetapi peralatan masak-memasaknya harus dirapikan oleh orang lain, maka dia bisa memasak tetapi bukan juru masak yang baik.


Tetapi pekerjaan yang berhasil bukanlah soal kualitas kerja saja melainkan juga karena berkat dan pertolongan Tuhan; ini mau mengingatkan tentang sikap yang harus ada pada orang yang pekerjaannya selalu berhasil adalah kerendahan hati.


Orang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya dan selalu menyadari bahwa berkat TUHANlah yang membuat semua itu terjadi, maka kerendahan hati itu akan memberinya tempat dalam kehidupan; Yusuf memulainya dengan mendapat tempat di rumah tuannya; dan selalu ada tempat yang lowong bagi mereka yang bertanggung jawab dan rendah hati. 


Perbedaan status dan asal usul bahkan tidak menjadi masalah bagi mereka yang disertai dan dibuat berhasil oleh TUHAN; mereka selalu diberkati, kapan saja, di mana saja, dan dengan siapa saja.


I Korintus  15:58

Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

BUKAN DENGAN HIKMAT PERKATAAN

Rabu, 30 Oktober 2024
Renungan Pagi 

1 Korintus 1:17
Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.

BUKAN DENGAN HIKMAT PERKATAAN

Ada perbedaan tingkatan antara dua kegiatan yang dilakukan oleh Paulus yang diharapkan dikerjakan oleh mereka yang juga menyebut dirinya sebagai rekan sekerja di dalam dan bagi Kristus.

Pertama dan yang  terutama untuk dilakukan adalah memberitakan Injil tentu saja bahwa itu akan berakhir dengan orang menerima Kristus sepenuhnya dan ditandai dengan orang menerima baptisan.

Kedua, baptisan. Orang yang mengutamakan baptisan baik sebagai motivasi bahwa dia berusaha dengan sebaik mungkin agar orang menerima baptisan dan tidak ada bimbingan rohani lebih lanjut, maupun yang membicarakan jenis baptisan yang benar dan yang salah, maka sebenarnya itu hanya mencetak pribadi yang tidak memiliki akar beriman yang kuat sehingga pertumbuhan imannya tidak sepenuhnya mengarah ke Kristus.

Perlu diperhatikan bahwa pemberitaan Injil yang menyebabkan baptisan dan bukan baptisan tanpa pengajaran rohani yang hendaknya diperhatikan oleh orang yang bekerja bagi Kristus. Memberitakan Injil bukan dengan hikmat perkataan adalah kesadaran Paulus bahwa ia tidak hebat dalam hal berkata-kata, paham dan melakukan retorika yang indah untuk meyakinkan orang melainkan ia hanya memberitakan Injil dalam kemampuan bahasa yang biasa saja.

Manusia yang hanya terpesona oleh hikmat perkataan akan sulit melihat hal-hal besar dalam perkataan sederhana. Kalau ke ibadah hanya untuk mendengar 'khotbah yang bagus' maka salib Kristus hanyalah menjadi perkara yang sia-sia.

Yakobus 1:26
Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.

MENGENDALIKAN KEHENDAK

Selasa, 29 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Ester 2:15
Ketika Ester — anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak — mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apa pun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia. 

MENGENDALIKAN KEHENDAK

Manusia memiliki kehendak. Tidak berkehendak pun adalah kehendak; bahwa tidak berkehendak itulah kehendaknya.

Kehendak bisa terpenuhi tetapi bisa juga tidak terpenuhi. Kehendak ada yang perlu diupayakan tetapi ada juga yang bisa diabaikan saja; kehendak bisa berguna tetapi juga ada yang bisa merugikan.

Menilai dan mengatur kehendak adalah pertanda kedewasaan seseorang. Orang yang hanya berkehendak sebesar-besarnya bagi dirinya sendiri adalah mental anak kecil; anak kecil itu disukai tetapi sering kehendaknya yang harus dipenuhi itu membuat kerepotan dan pergumulan tersendiri bagi orang tua,

Orang yang kehendaknya tak terkendali, maka ia akan menjadi pribadi yang tidak menyenangkan bahkan jika tingkatan kemampuan mengendalikan kehendak pada seseorang itu fatal, maka ia harus diurus oleh pihak yang ahli pada hal mengenai manusia dan jiwanya termasuk persoalan berkehendak itu dan atau mungkin harus diurus oleh pihak yang berwajib.

Ester mengendalikan kehendaknya dan ia mendapat kasih dari semua yang melihatnya. Seandainya tidak demikian, maka Ester tidak akan menjadi pribadi yang menyenangkan.

Roma 8:6
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

DI SANA DIBERIKAN CINTA

Senin, 28 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Kidung Agung 7:12
Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu! 

DI SANA DIBERIKAN CINTA

Cinta itu bukanlah hanya rasa tertarik kepada lawan jenis dari dalam hati, walau itu memang perlu bahkan bisa disebut sebagai yang utama.

Pergi ke kebun anggur adalah usaha untuk memperoleh kesegaran dan keceriaan; anggur adalah simbol kehidupan yang ceria dan penuh kegairahan; hidup yang ceria adalah tempat cinta berada.

Hidup yang subur laksana anggur yang berkuncup, dan berbuah yang permulaannya ditandai dengan bunga yang mekar pada pada anggur dan pada delima. Itulah tempat di mana cinta dapat diberikan.

Pergi ke kebun dan melihat keadaan tanaman anggur adalah pertanda bahwa dibutuhkan kerja dan rasa kebersamaan. Jika tidak ada kerja bersama dan tidak ada sama, di situ cinta enggan untuk menampakkan dirinya.

Kerja bersama dan kebersamaan, kesediaan untuk bekerja, dan perhatian yang sepenuhnya pada hidup yang subur dan berbuah adalah tempat di mana cinta diberikan, bahkan itulah cinta itu sendiri.

2 Timotius 1:7
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

PERSEKUTUAN DENGAN ANAK ALLAH

Minggu, 27 Oktober 2024
Renungan Pagi 

1 Korintus 1:9
Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia. 

PERSEKUTUAN DENGAN ANAK ALLAH

Persekutuan dengan Anak Allah dimaksudkan sebagai hubungan yang benar dengan Tuhan Yesus Kristus yang telah berkorban bagi manusia.

Orang menjadi anak Allah ketika ia menjawab kasih Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus dan mengikatkan dirinya dengan saudara seiman. Di luar nama Tuhan Yesus dan demi nama Tuhan Yesus, tidak ada persekutuan yang benar.

Dasar dari persekutuan dengan Allah adalah kesetiaan yang telah dinyatakan oleh Tuhan Yesus sendiri menjadi patokan bagi mereka yang percaya kepasa-Nya.

Kesetiaan dalam persekutuan dengan Anak Allah ada dua segi, pertama, tidak tertinggal dalam segala pertemuan yang dilakukan dalam nama Tuhan Yesus; kedua, melakukan dengan tanpa penundaan dan pengurangan dari semua yang didapatkan dalam pertemuan dengan sesama saudara seiman itu.

Anak Allah, pribadi yang menjadi dasar persekutuan anak-anak Allah, setia menyertai, menolong, mengarahkan, melindungi, dan memberkati mereka yang setia dalam persekutuan dengan Anak Allah - juga persekutuan dengan anak-anak Allah.

Filemon 1:6
Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus.

BUTUH KEBIJAKSANAAN

Sabtu, 26 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Daniel 12:10
Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya. 

BUTUH KEBIJAKSANAAN

Proses Allah dalam proses dunia dan siklus hidup manusia adalah penyucian dan pemurnian melalui pengujian.

Disucikan adalah keadaan yang dari terkotori oleh berbagai hal dunia menjadi hanya bagi Allah. Dunia tempat manusia hidup adalah dunia yang cenderung memberi manusia alasan yang kelihatan bagus tetapi pada akhirnya hanya untuk membuat segalanya menjadi kabur dan suram. Dunia tidak sepenuhnya salah tetapi membiarkan dunia menguasai, maka semuanya menjadi suram.

Dimurnikan lebih mengacu pada semangat dari dalam hati dan hidup seseorang untuk mengerjakan tugasnya di hadapan Allah dengan kesungguhan. Tanpa kesungguhan, maka semuanya menjadi rusak oleh ketidaktulusan.

Dunia yang kotor menyebabkan manusia tidak tulus. Ketidaktulusan membuat dunia semakin kotor. Perputaran yang membuat manusia semakin tersesat. Orang fasik semakin jahat dalam kesadaran bahwa mereka itu telah melakukan yang benar tetapi ternyata telah ditipu oleh dunia.

Bijaksana adalah kemampuan manusia untuk memilah mana yang baik dan mana yang buruk; memang buruk kebijaksanaan untuk menjadi bijaksana. Merasa diri benar membuat segalanya yang lain menjadi salah dan tertutuplah pintu untuk kebijaksanaan masuk ke dalamnya.

Titus 2:12
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini

PERKARA KECIL

Jumat, 25 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Keluaran 18:26
Mereka ini mengadili di antara bangsa itu sewaktu-waktu; perkara-perkara yang sukar dihadapkan mereka kepada Musa, tetapi perkara-perkara yang kecil diadili mereka sendiri.

PERKARA KECIL

Perkara adalah hidup manusia secara penuh. Manusia yang hanya diam saja, yang tidak beperkara (= bukan berperkara) adalah manusia yang tidak maju hidupnya.

Perkara besar adalah perkara yang sulit untuk diselesaikan sendiri tanpa bantuan, pertimbangan, dan campur tangan dari orang lain.

Manusia yang melakukan perkara besar dengan baik adalah orang yang tidak lagi bermasalah dengan perkara kecil. Hidup yang baik adalah milik mereka yang mampu menyelesaikan perkara-perkara kecil dalam hidupnya.

Perkara kecil adalah hal-hal yang bisa dilakukan tanpa arahan, petunjuk, pertimbangan, dan campur tangan orang lain. Mengerjakan Pekerjaan Rumah -- PR bagi anak sekolah adalah perkara kecil jika dia mengerjakannya pada waktunya dan tanpa bantuan.

Bagi mereka yang belum mampu melakukan perkara kecil, hal kecil pun masih menjadi masalah besar baginya, berarti orang itu adalah orang kecil; masih harus belajar lebih banyak lagi.

Lukas 16:10
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. ..."

HIDUP ITU KESADARAN

Kamis, 24 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Mazmur 32:8-9
⁸ Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu. 
⁹ Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau. 

HIDUP ITU KESADARAN

Manusia berproses dalam hidupnya; awalnya adalah harus yang terus menuju ke keharusan menjadi makna hidup.

Dimulai dari ia harus ditolong; keharusan itu adalah pada orangtua yang harus memberinya susu, makanan, merawat, dan membesarkannya; tanpa itu tidak ada manusia yang hidup.

Berikutnya perlu melihat bahwa manusia itu kualitas hidup yang harus digali dari dalam. Manusia pada dirinya sendiri diawali dengan egoisme, 'semua untuk dirinya'. Kondisi ini diubahkan dengan mengajarinya keharusan supaya patokan keharusan itu pada akhirnya dicintainya menjadi keindahan -- sampai akhirnya dia sadar akan makna kehidupan. Selama manusia masih berada pada 'keharusan', berarti hidupnya belum bermakna.

Hidup itu ibarat belajar bermain piano yang harus mulai dengan mengikuti aturan tetapi semakin lama semakin aturan itu digantikan oleh perasaan (feeling). Jika ia harus tetap bergantung pada aturan, maka ia bukan pemain musik yang baik.

1 Tesalonika 5:21
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.

PENYEBAB PIKUN

Rabu, 23 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Hosea 13:6
Ketika mereka makan rumput, maka mereka kenyang; setelah mereka kenyang, maka hati mereka meninggi; itulah sebabnya mereka melupakan Aku.

PENYEBAB PIKUN

Hubungan Tuhan dan bangsa Israel dalam nubuatan nabi Hosea ini digambarkan dalam ikatan antara Tuhan sebagai gembala dan umat Tuhan sebagai kawanan yang digembalakan.

Makan rumput adalah keadaan ketika umat, yang diibaratkan sebagai kawanan gembalaan Tuhan itu, sudah menikmati kesejahteraan dikontraskan dengan keadaan ketika mereka di tanah gersang dalam perjalanan di pandang gurun selama empat puluh tahun ketika mereka keluar dari perbudakan di Mesir.

Ketika orang dalam keadaan terbatas, seperti ketika bangsa Israel dalam perjalanan itu, maka biasanya orang rendah hati dan mengingat bahwa hidup itu tergantung pada kemurahan Tuhan.

Tetapi ketika orang dalam keadaan sejahtera sering orang melupakan bahwa keadaan itu adalah berkat dari Tuhan melainkan merasa bahwa prestasi dirinya melalui kerja dan daya yang ada padanya sehingga diperolehnya kesejahteraan itu.

Lupa diri dan tinggi hati adalah penyebab pikun yang diderita oleh sangat banyak manusia. Bahkan hal yang paling besar dilupakannya bahwa Tuhan itu adalah Tuhan ketika penderitaan terjadi tetapi juga adalah Tuhan dalam segala damai sejahtera yang dialami.

Mazmur 145:9
TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

KESALAHAN KODRAT

Selasa, 22 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Habakuk 1:11
Maka berlarilah mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka bersalah dengan mendewakan kekuatannya.

KESALAHAN KODRAT

Manusia adalah makhluk yang dituntut untuk selalu kuat menjalani kehidupan; tanpa menguatkan diri maka akan merasa lelah dan penat.

Tetapi ketika manusia sudah menjadi kuat, sering ia lupa bahwa hidup adalah proses untuk semua menjadi berdaya melainkan cenderung untuk memperdaya sesama.

Orang Kasdim dinubuatkan akan mengalahkan bangsa Israel dengan kekuatan yang ada pada mereka; pada satu sisi adalah alat Tuhan untuk menghukum umatNya yang tidak setia kepada TUHAN tetapi tetap saja bahwa mereka bersalah karena mendewakan kekuatan.

Kekuatan itu perlu. Kodrat manusia adalah bertumbuh dari kanak-kanak yang lemah dan rapuh menjadi insan yang semakin kuat hingga akhirnya mampu mengurus diri sendiri. Orang dewasa yang tidak mampu mengurus diri sendiri berarti harus belajar lebih banyak lagi.

Bergeraklah jangan seperti angin kuat yang meluluhlantakkan segalanya dan mengharubirukan semua tempat tetapi bertiuplah seperti angin sepoi-sepoi yang menyejukkan hati.

Efesus 4:2
Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

MEMPRIORITASKAN KESELAMATAN

 Senin, 21 Oktober 2024

Renungan Pagi


1 Samuel 22:3-4

3 Dari sana Daud pergi ke Mizpa di Moab dan berkata kepada raja negeri Moab: "Izinkanlah ayahku dan ibuku tinggal padamu, sampai aku tahu, apa yang dilakukan Allah kepadaku."

4 Lalu diantarkannyalah mereka kepada raja negeri Moab, dan mereka tinggal bersama dia selama Daud ada di kubu gunung.


MEMPRIORITASKAN KESELAMATAN


Daud sedang dalam pelarian karena pengejaran yang dilakukan oleh Raja Saul atas dirinya untuk perkara yang bukan kesalahan Daud melainkan karena kecemburuan Saul atas kegemilangan nama Daud karena pekerjaan yang dilakukannya selalu berhasil oleh pertolongan Tuhan.


Melarikan diri dari tangan kekuasaan Saul adalah upaya Daud untuk menyelamatkan diri tetapi ia tetap juga berpikir untuk menyelamatkan orang-orang yang dekat kepadanya. Keselamatan itu bukan urusan pribadi untuk diri sendiri tetapi adalah urusan untuk orang yang dikasihi bahkan bagi semua orang.


Pergi kepada pihak lain, sama seperti Daud pergi ke raja Moab, adalah perkara yang pada sisi tertentu tentu merendahkan harga diri di hadapan manusia, tetapi demi keselamatan ayah dan ibunya, Daud bersedia melakukannya. Ah tidak, mari kita melihatnya dari sisi bahwa karena Daud itu berteman dengan semua orang, maka ia bisa tertolong ketika ia membutuhkan pertolongan.


Daud melihat hal prioritas untuk dilakukannya dan sampai kapan ia melakukannya, yaitu setelah ia tahu apa yang dilakukan Allah kepadanya. Dalam setiap perkara, marilah selalu melihat apa yang akan dilakukan Allah melaluinya sehingga setiap perkara itu dikembalikan menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan.


Ayah dan ibu yang dititipkan adalah bentuk perhatian dan rasa sayang besar terhadap ayah dan ibunya dan itulah prioritas yang baik dalam kehidupan ini.


Efesus 6:2-3

2 Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:

3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

HANYA KEPADA TUHAN

Minggu, 20 Oktober 2024

Renungan Pagi


2 Raja-Raja 5:17 

Akhirnya berkatalah Naaman: "Jikalau demikian, biarlah diberikan kepada hambamu ini tanah sebanyak muatan sepasang bagal, sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada TUHAN. ..."


HANYA KEPADA TUHAN


Naaman, panglima tentara dari kerajaan Aram yang sakit kusta dan disembuhkan oleh Elisa nabi TUHAN dari bangsa Israel yang tinggal di Samaria. Kasih Allah tidak dibatasi oleh batas-batas teritorial apa pun; siapa saja yang mau datang kepada TUHAN akan diterima dan diberkati.


Kata 'akhirnya' mau menyatakan bahwa keputusan yang diambil Naaman untuk menyembah hanya kepada TUHAN itu mempunya titik tolak sehingga meskipun sebelumnya hal itu tidak menjadi pilihan tetapi kemudian itu menjadi keputusan yang diambil bukan karena keterpaksaan melainkan keputusan yang berasal hati yang tulus.


Tanah semuatan bagal adalah untuk menjadi tempat yang akan dipakai Naaman untuk membuat 'mezbah bagi Allah Israel di Tanah Israel' ketika nanti ia berada di Aram; itu kemungkinan paling banyak yang dipikirkan ketika membaca bagian ini di dalam Alkitab. Tetapi syukur bahwa TUHAN adalah Allah yang dapat dijumpai di mana saja, Allah yang tidak terikat oleh tempat dan suku atau bangsa tertentu.


Keputusan Naaman untuk hanya mempersembahkan korban bakaran kepada  TUHAN adalah responsnya terhadap sikap Elisa yang telah menyembuhkan penyakitnya dan tidak mau menerima bayaran dalam bentuk uang maupun barang darinya. Sikap Elisa adalah memberi diri hanya kepada TUHAN.


Sikap yang selalu 'hanya kepada TUHAN' pada seseorang akan menular kepada orang lain untuk juga hanya menyembah Tuhan sebagai Allah. Sikap yang mencari kepentingan sendiri akan membuat orang menyembah kepada allah yang bukan TUHAN.


Lukas 4:8 

Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

USIAKU TETAP INDAH

Yesaya 46:4
Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. 

USIAKU TETAP INDAH

Masa tua adalah sebuah masa yang biasa disebut orang sebagai 'usia indah'. Istilah ini adalah sebagai bentuk syukur atas umur panjang yang dikaruniakan Tuhan kepada seseorang.

Apakah mereka yang masih anak-anak dan remaja serta pemuda hidupnya tidak indah? Bukan demikian maksudnya, hidup mereka juga indah menurut ukuran mereka sendiri  tetapi bahwa orang yang sudah lama hidup itu bisa melihat segalanya dari semua hal.

Ada sukacita yang dialami oleh orang yang sudah lanjut usia bahwa kita telah ditolong oleh Tuhan sehingga tetap ada sampai saat ini; banyak pengalaman untuk diceritakan, banyak hal untuk dibagikan, banyak referensi untuk disampaikan; kebahagiaan orang yang sudah lanjut usia adalah ketika dia menjadi pribadi yang memberi banyak kisah indah bagi anak dan cucu.

Pada sisi sebaliknya, masa usia lanjut adalah masa semakin merosotnya kemampuan dalam berbagai hal, mulai dari melemahnya daya ingat, daya ketahanan tubuh yang semakin rapuh, tenaga yang merosot, dan berbagai sindrom masa tua yang bisa disebutkan.

Tetapi bagi orang percaya mari kita tetap bersemangat sebab janji Allah nyata bagi kita di dalam panggilanNya bagi kita di dalam Mazmur 92:14-15:
¹⁵ Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, 
¹⁶ untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya. 
Karena itu mari dengan segala keadaan kita tetap memberi buah dan itu akan menjadi sukacita, berusaha melakukan yang terbaik selagi masih bisa adalah keindahan hidup pada masa menjelang senja dan masa senja bagi setiap orang.

Hal terakhir, apa pun yang terjadi pada masa ini dan masa selanjutnya, marilah kita tetap berpegang pada janji Allah bahwa kita tetap digendongNya dalam hidup ini. Itulah keindahan masa lanjut usia bahwa kita sudah perlahan beranjak dari membawa kehidupan dan semakin menikmati rasanya digendong oleh Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Amin.

CERITA TURUN TEMURUN

Sabtu, 19 Oktober 2024
Renungan Pagi 

Yoel 1:3
Ceritakanlah tentang itu kepada anak-anakmu, dan biarlah anak-anakmu menceritakannya kepada anak-anak mereka, dan anak-anak mereka kepada angkatan yang kemudian. 

CERITA TURUN TEMURUN

Isi cerita yang mau disampaikan oleh bangsa Israel kepada keturunannya sampai keturunan lapis keempat dengan angkatan sezaman Yoel sebagai lapis pertama adalah kisah yang hebat - belum pernah terjadi sebelumnya dalam kehidupan orang Israel sebagai sebuah bangsa.

Bercerita adalah mewariskan kehidupan kepada generasi selanjutnya agar mereka belajar hidup lebih baik dari cerita itu. Ketika bercerita itu tidak lagi menjadi kebudayaan manusia, maka manusia akan menjadi makhluk yang melayang di perputaran waktu dunia.

Kisah yang diserukan untuk bangsa Israel agar diceritakan dari keturunan ke keturunan adalah penghukuman Allah yang dahsyat karena dosa bangsa Israel. Ceritakan bahwa jangankan Tuhan, bahkan dunia saja menghukum kesalahan dan dosa; tetapi jika dunia untuk menghancurkan, maka Allah menghukum untuk memulihkan.

Kisah sebenarnya yang dirindukan untuk mau diceritakan kepada keturunan demi keturunan adalah kisah Allah yang berkarya dalam proses manusia menjadi semakin manusia yang tidak tergoda untuk menjauh dari Tuhan.

Cerita kehidupan yang indah untuk dikisahkan adalah bagaimana umat Tuhan yang mengasihi Tuhan terus diberkati dan diberkati walau dunia melawannya dengan hebat. Kasih Allah lebih dahsyat dari segalanya, itulah kisah untuk diceritakan ke semua angkatan sampai akhir zaman.

Ulangan 6:7
haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

MEMBERI TANPA KASIH

Jumat, 18 Oktober 2021
Renungan Pagi 

1 Korintus 13:3
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

MEMBERI TANPA KASIH

Kasih itu adalah memberi tetapi tidak semua pemberian adalah kasih. Tidak kasih yang tidak terwujud dalam bentuk pemberian.

Pemberian yang banyak bukanlah ukuran kasih yang besar juga. Tetapi kasih itu adalah pemberian yang berasal dari hati yang paling dalam.

Seorang laki-laki memberi seluruh hidupnya kepada keluarganya dengan bekerja membanting tulang dan melakukan apa pun yang mampu dia lakukan tetapi sering keluarganya mengukur sebagai laki-laki yang tidak mengasihi keluarga karena dari yang dilakukannya itu penghasilannya hanya sedikit.

Seorang ibu yang mengatur supaya anaknya selalu mendapat fasilitas yang baik bahkan hidup berkelimpahan tetapi ia tidak mempunyai waktu dan perhatian bagi anaknya bisa terbaca sebagai ibu yang kekurangan kasih bagi anak-anaknya.

Kasih bukan soal jumlah kala memberi tapi tentang kualitas mental ketika melakukannya. Segala sesuatu bukanlah kasih tetapi kasihlah segala sesuatu.

Lukas 6:38
"... Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

PERKATAAN YANG MENGGEMBIRAKAN

Kamis, 17 Oktober 2024
Renungan Pagi

Amsal 12:25
Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

PERKATAAN YANG MENGGEMBIRAKAN

Manusia hidup dalam kenyataan bahwa sering ia kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya apalagi jika itu adalah keinginannya sebab manusia berkebutuhan tak terbatas dan keinginannya sering bukan merupakan kebutuhannya sehingga ia terpusat untuk mengupayakan apa yang dia mau tetapi sebenarnya tidak menjadi kebutuhannya.

Kenyataan hidup yang sering sulit untuk dipenuhi itu membuat manusia sering merasa bahwa perkara kehidupannya sulit untuk dijalaninya dan karena itu ia menjadi takut, gelisah, dan bimbang bahwa kehidupannya di masa yang akan datang akan sulit atau tidak mampu untuk dia jalani; itulah kekuatiran.

Bungkuk adalah keadaan badan yang tidak tegap karena struktur tulang belakang yang tidak lagi kokoh. jadi bungkuk adalah keadaan fisik yang menyatkan keadaan bahwa seseorang tidak lagi kuat untuk menanggung dirinya sendiri. Kekuatiran itu membuat hidup menjadi tak berdaya.

Perkataan yang baik adalah bukan terutama pada kata-kata yang puitis tetapi pada tujuannya untuk memberi penguatan kepada manusia untuk semangat menjalani kehidupan ini. Perkataan yang baik adalah perkataan yang dimaksudkan untuk meyakinkan orang bahwa hidup itu sulit tetapi manusia punya daya yang lebih besar dari apa pun kesulitan hidup yang terjadi.

Kekuatiran itu hilang oleh kesadaran bahwa ada tangan yang tidak kelihatan yang akan selalu menuntun, melindungi dan memberi berkat setiap waktu, karena itu lakukanlah yang terbaik dalam penyerahan diri sepenuhnya dan semuanya baik saja; semuanya akan baik saja -- inilah perkataan yang menggembirakan.

Yesaya 41:10
janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

KESUSAHAN SEHARI

 Rabu, 16 Oktober 2024

Renungan Pagi


Matius 6:34 

"... Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."


KESUSAHAN SEHARI


Hidup itu adalah ibarat perputaran roda yang kadang di bawah kadang di atas. Di bawah artinya sedang menanggung beban yang berat sedangkan ketika sedang di atas berarti sedang tidak menanggung beban berat tetapi tetap sebeban dengan bagian yang sedang di bawah.


Kesusahan bisa karena memang kesusahan tetapi juga bisa terjadi karena orang merasa susah. Jiwa yang selalu merasa susah hidupnya tidak akan pernah berbahagia, selalu tertekan oleh angin - oleh sesuatu yang sebenarnya bukan kesusahan pun membuat dia tertekan dan merasa susah.


Kesusahan itu juga rasa, jadi sering keadaan sebenarnya adalah keuntungan, kebahagiaan, dan kegembiraan, tetapi karena yang bersangkutan sulit untuk merasakan kebahagiaan, maka semuanya menjadi kesusahan.


Kesusahan itu berlangsung dengan masanya sendiri. Mengupayakan sesuatu yang perlu untuk hari ini adalah kesusahan sehari jangan menjadi beban untuk masa depan yang masih panjang. Jangan karena pengalaman yang susah hari ini, itu menghalangi kebahagiaan yang besar di masa depan, atau waspadalah jangan sampai kesusahan hari ini menyebabkan kesusahan yang lebih besar pada masa yang akan datang; orang yang selalu merasa susah sehingga tidak punya uang untuk mengganti oli kendaraannya akan kesusahan berat untuk membiayai kerusakan parah pada mesin kendaraannya itu.


Kehidupan pasti ada susahnya, bahkan kesusahan itulah yang memberi kekuatan bagi manusia untuk hidup lebih bersemangat tetapi malanglah orang yang selalu melihat segala sesuatu sebagai kesusahan; Ibu yang merasa disusahkan oleh anaknya tidak akan pernah menjadi ibu yang cantik bagi anakknya. Ayah yang selalu merasa disusahkan oleh anaknya tidak akan pernah  menjadi ayah yang baik bagi anaknya, pemimpin yang selalu merasa disusahkan oleh kelompoknya tidak akan pernah menjadi pemimpin yang dicintai oleh kelompoknya. Tuhan ada di sana menyiapkan sukacita bahkan dalam keadaan susah yang sedang dihadapi oleh mereka yang selalu melihat bahwa hidup ini bukanlah kesusahan.


Filipi 4:4

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

KITA MENGUATKAN HATI

Selasa, 15 Oktober 2024

Renungan Pagi


1 Tawarikh 19:13

"... Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."


KITA MENGUATKAN HATI


Yoab, panglima perang bangsa Israel bersama dengan Abisai, adiknya, menghadapi musuh yang datang dari dua arah sehingga mereka berbagi pasukan untuk menghadapi musuh yang datang dari arah yang berlawanan itu. Sebuah keadaan yang sulit untuk dihadapi.


Pertempuran itu dilakukan dengan setiap orang harus mengandalkan diri sendiri tetapi harus mengamati dan membantu pihak yang lemah. Orang yang hanya berharap bantuan tanpa melakukan yang terbaik terlebih dahulu pada dirinya sendiri adalah orang yang disebut hidup tergantung -- bukan mandiri.


'Kuatkanlah hatimu' adalah himbauan untuk orang menjadi kuat dan berani menghadapi kehidupan ini dengan kekuatan dan keterbatasan yang ada padanya, bukan berdasarkan apa yang ada di awan-awan atau yang ada pada orang lain. Kekuatan terbesar adalah diri yang digerakkan oleh hati yang dikuatkan.


'Menguatkan hati kita' adalah kesadaran bahwa manusia yang kuat bukan pada dirinya sendiri akan memberi kekuatan hati bagi orang lain juga tetapi orang yang lemah akan melemahkan orang lain juga. Kehidupan yang berhasil adalah kehidupan yang diisi oleh orang-orang yang kuat hatinya sehingga semua orang dikuatkan menghadapi kehidupan ini.


Hati yang kuat itu adalah hati yang terarah untuk tujuan yang baik dan benar. Yoab dan adiknya menguatkan hatinya untuk mengemban tugasnya tetapi terutama itu dilihat sebagai pengabdian bagi bangsa dan rakyat Israel. Tidak ada kekuatan hati tanpa tujuan yang luhur dan mulia dalam bentuk pengabdian.


Amsal 3:5

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

ROH DAN HATI NURANI

 

Roma 8:22-27

22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. 23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi

kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. 24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? 25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. 27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

 

ROH DAN HATI NURANI

 

Salam sejahtera bagi kita sekalian.

Persekutuan Wanita yang boleh berkumpul pada kesempatan ini, kita membaca bagian Alkitab yang mengajarkan kepada kita tentang pengharapan manusia yang sama untuk semua orang yaitu terbentuknya keadaan yang baik bagi semua orang.

 

Pembacaan ini mengingatkan bahwa manusia itu sama; dipakai istilah seluruh makhluk untuk mengingatkan hakikat seluruh manusia itu sama, baik yang percaya kepada Tuhan maupun yang tidak, bahkan seluruh makhluk di dunia ini punya kesamaan. Ibu-Ibu yang dikasihi Tuhan, sudah jelas disampaikan bagi kita dua hal yang sama pada segala makhluk, yaitu keluhan dan sakit bersalin.

 

Pertama, mengeluh. Mengeluh artinya bahwa manusia memiliki beban-beban kehidupan untuk diselesaikan; setiap beban hidup harus diurus dengan baik supaya kehidupan terasa nyaman dan sejahtera; bahkan manusia harus mengurus dengan baik agar sebisa mungkin tidak ada beban kehidupan yang dibiarkan menekan hidup ini.

 

Tetapi keluhan yang paling utama yang dimaksudkan dalam bacaan ini adalah tentang bagaimana supaya setiap orang memiliki hidup yang baik. Orang yang hidupnya mapan sehingga seluruh beban hidupnya bisa diatasinya tetap akan mengeluh atau dikeluhkan orang kalau ia adalah orang yang tidak beriman. Kelemahan manusia yang paling fatal adalah kelemahan iman. Ibu-ibu yang adalah ibu kehidupan (Hawa artinya ibu semua yang hidup) bertanggung jawab untuk mengupayakan agar keluhan kelemahan iman itu semakin berubah menjadi pengharapan.

 

Pengharapan iman adalah sesuatu yang dirindukan untuk tercapai dan dengan demikian hal itu menjadi tujuan iman pula. Apakah Ibu-Ibu sudah tahu tujuan iman itu? Di dalam 1 Petrus 1:9 disampaikan bahwa tujuan iman adalah keselamatan jiwa. Dalam pembacaan ini, diungkapkan bahwa pengharapan iman itu adalah karunia sulung Roh; yang pertama harus dimiliki manusia di atas segalanya adalah pengharapan akan keselamatan. Orang yang berpegang pada pengharapan ini akan tekun menantikannya dan menantikannya di dalam hidup yang baik yang tidak menjadi keluhan bagi manusia yang ada di sekitarnya.

 

Pengharapan itu tidak terlihat tetapi diketahui dengan pasti akan keberadaannya. Orang yang tidak peduli akan hal ini pastilah hidupnya akan menjadi buruk dan hidupnya tidak akan mengalami pembebasan tubuh dari terjerat oleh pekerjaan, urusan-urusan duniawi, kebimbangan, kekuatiran, dan hidupnya akan dipenuhi dengan keluhan-keluhan tentang berbagai hal.

 

Setiap orang ingin selamat; hati nurani setiap orang pasti mengingatkan dirinya dan mendorong dirinya untuk mengalami ketenangan di dunia ini dan meraih keselamatan itu pada akhirnya. Kalau hal ini tidak ada dalam hati nuraninya, maka percumalah ia menjadi manusia.

 

Manusia semuanya memiliki hati nurani tetapi ada orang yang hati nuraninya sudah tertutup oleh segala cara hidup yang dikeluhkan oleh orang lain tentang dirinya yang jauh dari keselamatan. Manusia yang hati nuraninya masih bisa mengeluh maka biarlah ia membiarkan Roh (kuasa Tuhan yang ajaib) untuk mengubahkan hidupnya. Manusia perlu berdoa bagi dirinya dan bagi sesamanya untuk semakin diubahkan dari cara hidup 'keluhan' ke arah pengharapan; kita tidak tahu berdoa tetapi berdoa saja, sebab Roh yang ada di dalam hati nurani yang diserahkan kepada Tuhan, Roh itulah yang akan berdoa bagi orang kudus, yaitu mereka yang menantikan keselamatan.

 

Kedua, sakit bersalin. Semua orang mengetahui bahwa bersalin itu sakit; Laki-laki mengetahuinya tetapi perempuan mengalaminya. Ini adalah sebuah gambaran bahwa untuk melahirkan hidup yang berpengharapan, orang percaya perlu bersedia menanggung sakit dan bukannya menyakiti orang lain. Semakin orang bersedia menanggung rasa sakit untuk melahirkan yang baik, semakin tinggi pengharapan di sana. Semua harapan yang terkandung dalam hati nurani harus dilahirkan menjadi pengharapan yang akan mengantar ke keselamatan.

 

Teruslah berjuang meski harus merasakan sakit bersalin sampai lahir hidup berpengharapan di dunia ini; teruslah berpengharapan sampai keselamatan itu pada akhirnya menjadi sempurna; teruslah mendoakan semua itu dengan hati nurani yang dituntun Roh.

 

Terpujilah Kristus selama-lamanya.

Amin.

PRIBADI YANG BERTUMBUH

 

Markus 4:26-34

PRIBADI YANG BERTUMBUH

Sidang Jemaat yang dikasihi Tuhan;

Manusia adalah makhluk yang dinamis; selalu berubah dari waktu ke waktu. Secara alamiah, manusia menjadi semakin lebih tua sehari dari setiap harinya dan barang baru akan menjadi usang seiring berjalannya waktu. Kalau manusia tidak mau berubah, maka ia akan menjadi asing di dalam kehidupan ini.

 

Saudaraku yang saya kasihi; dalam dinamisnya kehidupan ini, ada hal-hal yang tidak boleh diubah, yaitu hal yang bersifat pokok, iman. Iman tidak boleh diubah dari percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai satu-satunya  Juruselamat menjadi iman yang mengatakan bahwa Jalan Keselamatan itu bisa juga ada pada hal yang lain selain Yesus, yaitu berkelakuan baik seperti yang dikemukakan oleh aliran Kristen yang sedang marak dipertentangkan saat ini yang disebut Kristen Progresif.

 

Iman yang tidak boleh berubah itu bukan berarti tidak bertumbuh melainkan harus semakin menjadi besar dan menghasilkan buah pada akhirnya. Sebelum sampai pada hasil, mari kita lihat bahwa manusia dalam hidupnya diibaratkan oleh Tuhan sebagai benih yang bertumbuh dan menjadi besar (bahkan sangat besar) dan berguna bagi orang lain.

 

Pertama, benih iman kita adalah mendengar firman. Setiap orang yang selalu mau mendengar firman, maka ia memiliki harapan tentang hidup yang bertumbuh dalam kehidupan ini. Mereka yang tidak mau mendengar Firman Tuhan akan menjadi orang yang kurus disebut ’stunting’ dalam bidang kesehatan; sebab kekurangan makanan; Ada semboyan rohani yang harus kita hayati dalam hidup ini, yaitu:  ’Firman Allah (Membaca Alkitab) adalah makanan Rohani setiap hari. Bukan hanya bersedia mendengar Firman yang disampaikan dalam ibadah yang terjadwal rutin tetapi terutama bagaimana setiap orang menyiapkan dirinya untuk membaca Alkitab secara teratur setiap hari.

 

Hal kedua, benih itu kecil tetapi kalau ia ditanam, maka ia akan bertumbuh menjadi tanaman yang besar dan memberi pengharapan. Benih yang hanya disimpan pada akhirnya zat hidup dan pertumbuhan yang ada di dalamnya pada akhirnya akan mati total dan sulit lagi untuk memperoleh bibit seiring semakin banyaknya waktu hidup yang berlalu dan semakin sedikit waktu hidup yang tersisa. Menanam benih artinya melakukan Firman Tuhan yang didengar/dibaca. Orang yang menutup hatinya untuk menerima dan melakukan firman Tuhan adalah mereka yang tidak pernah bertumbuh dalam hidupnya.

 

Hal ketiga, pertumbuhan iman itu adalah dari Allah; orang itu tidak tahu bagaimana terjadinya pertumbuhan itu (ayat 27). Berdoalah kepada Allah agar hidup berimanmu bertumbuh, doakanlah anak-anak untuk bertumbuh dalam kasih Tuhan dan bukan oleh kata-kata makian yang kasar setiap hari. Arahkanlah anak-anakmu di dalam kasih Tuhan maka mereka akan menjadi pribadi yang bertumbuh di dalam Tuhan.

 

Terakhir, orang yang bertumbuh itu mengarah ke kehidupan yang semakin berbuah bagi orang lain; sawi adalah sayuran yang dimakan sebagai makanan yang bergizi dan carangnya menjadi tempat bertengger bahkan bersarang bagi burung-burung. Orang yang bertumbuh dalam iman menurut pengakuannya tetapi hidupnya tidak berguna bagi orang lain bahkan cenderung mengacaukan adalah sebuah kebohongan.

 

Hal kecil yang dirasakan; hal kecil tapi berguna bagi orang lain itu lebih baik dari pada omong besar tetapi hanya sebatas di bibir saja.

Terpujilah Tuhan yang memberi pertumbuhan.

Amin.

PERTANGGUNGJAWABAN KEHIDUPAN

 Kisah Para Rasul 25:7-8

 

PERTANGGUNGJAWABAN KEHIDUPAN

 

Paulus sedang dalam penahanan (penjara) sebagai bentuk pengawasan pengamanan kepadanya atas usaha pembunuhan yang berulang-ulang hendak dilakukan oleh orang Yahudi kepadanya. Mari menyadari bahwa sehebat apa pun manusia mengupayakan penghancuran atas kehidupan seseorang tetapi kalau ia hidup untuk Tuhan, maka ia tidak akan mungkin dikalahkan oleh tipu muslihat dunia.

 

Paulus yang bekerja bagi Tuhan tidak terlepas dari amarah dan kedengkian dari orang-orang yang merasa dirugikan dengan pemberitaan Injil; Orang Yahudi melihat Paulus sebagai lawan karena ‘zona nyaman’ mereka yang terusik oleh kehadiran Paulus memberitakan Injil Yesus Kristus yang meminta penyerahan diri sepenuhnya dalam kerendahan hati kepada Tuhan yang adalah penguasa atas segala sesuatu.

 

Tuduhan palsu berkedok ‘agama’ dilontarkan kepada Paulus.  Mari melihat bahkan manusia bisa memakai institusi rohani untuk membenarkan dirinya dan melakukan kejahatan. Sebagai orang yang percaya kepada kasih Allah yang menyelamatkan di dalam Yesus Kristus, marilah kita belajar untuk hidup tulus dan setia dalam menjalani kehidupan beragama setiap hari dan bukannya menjadikan agama sebagai kedok untuk membenarkan diri apalagi mempersalahkan agama demi pemuasan hasrat, pengetahuan, dan kepentingan pribadi. Gereja biasanya disebut sebagai ‘ibu’ bagi persekutuan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, karena itu mari kita menjadi anak yang belajar mencintai gereja dan segala aktivitas pelayanan, kesaksian, dan persekutuan yang dilakukannya.

 

Paulus dituduh dengan tuduhan yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya; ini secara terbalik memberi kesan bahwa Paulus itu berdiri pada pihak kebenaran dan tidak akan pernah bisa dikalahkan oleh orang yang bermaksud jahat kepadanya sebab perlindungan orang benar adalah Tuhan sendiri.

 

Paulus membela dirinya dan memperlihatkan dimensi manusia yang harus diperhatikan dalam kehidupan ini; dua sisi pertama adalah kehidupan totalitas orang Yahudi dan sisi yang ketiga adalah status kewarganegaraan. Bagi orang Yahudi, hidup mereka adalah kehidupan ’di hadapan Allah’ yang tergambar secara keseluruhannya melalui ketaatan pada Hukum Taurat dan sikap hormat terhadap Bait Allah dengan seluruh aktivitas di dalamnya. Paulus tidak melanggar hukum taurat dan tetap menghargai Bait Allah.

 

Pada sisi lainnya lagi, sebagai warga negara, Paulus mempertanggungjawabkan bahwa ia tidak bersalah kepada kaisar. Setiap orang perlu untuk menjadi warga negara yang baik, mungkin tidak akan pernah bertemu dengan kaisar dalam sepanjang masa hidup, tetapi perlu untuk tetap melakukan hal-hal yang tidak melanggar (bersalah) terhadap kaisar, yaitu dengan menjalankan aturan secara benar dan menjalin hubungan dengan sesama manusia.

 

Bercermin dari kisah Paulus mempertanggungjawabkan imannya Itulah sisi kehidupan yang kita miliki untuk dipertanggungjawabkan setiap hari, yaitu menjadi warga gereja yang baik, menjadi, warga negara yang benar – intinya menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab.

 

Terpujilah Kristus selama-lamanya.

AMIN

KEMERDEKAAN SEJATI HANYA ADA DI DALAM YESUS KRISTUS

 

KEMERDEKAAN SEJATI HANYA ADA DI DALAM YESUS KRISTUS

(Yohanes 8:30-36)

 

Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan;

 

Merdeka!!

 

Teriakan merdeka pasti akan disambut dengan orang secara meriah kalau itu diteriakkan pada sekitar masa perayaan Hari Ulang Tahun kemerdekaan; dekat-dekat 17-an Agustus; baik sebelum atau sesudahnya – eh sangat dekat paling jauh seminggu dari tanggal tepatnya atau yang biasa disebut hari H peringatan HUT kemerdekaan. Tetapi coba teriakkan itu pada sebulan sebelumnya atau sebulan sesudahnya, maka orang akan berpikir bahwa ada yang salah pada otak irang yang meneriakkan slogan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan itu.

 

Apa itu merdeka? Sering orang memahami istilah itu dalam gambaran merdeka artinya bebas seperti burung yang dapat terbang lepas ke mana saja dia mau pergi. Tetapi benarkah burung itu merdeka? Apakah burung itu terbang sesuka hatinya?

 

Adakah manusia di dunia ini yang sungguh-sungguh merdeka? Jawabnya: tidak ada. Mari kita coba analisa melalui pertanyaan kecil ini: Mengapa orang bekerja atau melakukan kegiatannya setiap saat? Semua jawaban yang muncul pada akhirnya akan mengarah kepada suatu kesimpulan bahwa manusia itu bekerja untuk mencari makan; orang bekerja karena perutnya lapar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa setiap orang adalah hamba dari perutnya – diperintah oleh perutnya.

 

Secara politik, dalam kehidupan bernegara, merdeka artinya tidak dijajah oleh orang lain tetapi dapat mengatur negaranya sendiri – mengatur dirinya sendiri sehingga tidak dieksploitasi oleh pihak negara lain. Tetapi bagi orang Israel dalam pembacaan kita saat ini, arti kemerdekaan dilihat sebagai status strata sosial yang pada zaman itu terdiri dari orang merdeka, para tuan, dan para hamba. Keturunan Abraham yang tidak pernah menjadi hamba orang lain, adalah sebuah pernyataan yang salah sebab secara politis, sejak lima ratus tahun sebelum Tuhan Yesus lahir (tepatnya sejak tahun 586 SM) ketika mereka di tawan oleh Babel, maka sejak saat itu mereka dikuasai atau dijajah oleh bangsa lain secara berganti-ganti oleh bangsa-bangsa sesuai dengan peredaran roda politik kekuasaan pada masa itu. Mereka awalnya dikalahkan dan dijajah oleh Babel, yang kemudian Babel dikalahkan oleh Media dan Persia dan beralihlah kekuasaan dari Babel ke Persia; demikian  selanjutnya kekuasaan berpindah lagi ke Yunani dan dari Yunani inilah pada akhirnya muncul kekaisaran Romawi yang menguasai daerah Timur Tengah termasuk Israel sekitar enam puluh tahun sebelum kelahiran Yesus Kristus. Hanya sedikit waktu di antara masa-masa yang digambarkan itu mereka menjadi bangsa yang merdeka ketika Yudas Makabeus memimpin perlawanan pada sekitar tahun 167 SM.

 

Manusia, sesungguhnya adalah hamba Allah; tetapi kemudian ia menjadi hamba dosa yang menguasai sendi-sendi kehidupan sejak dari dalam kandungan ibu (bnd. Mazmur 51:7). Dosa membuat orang ingin merdeka seperti burung yang pada akhirnya jatuh ke dalam berbagai bentuk perhambaan; ada yang diperhamba oleh kemalasan sehingga ia menjadi bodoh, miskin, masa bodoh. Ada orang yang diperhamba oleh hobby atau kegiatan kegemarannya, dan sangat banyak contoh yang dapat disebutkan untuk diperjuangkan agar manusia merdeka atasnya.

 

Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan, kemerdekaan yang sejati hanya bisa diraih oleh manusia ketika ia menyerahkan dirinya kepada Tuhan Yesus Kristus yang memerdekakan manusia dari seluruh bentuk perhambaan dosa yang mengakibatkan penderitaan, kesukaran, kekacauan, sikap egoistis, dan jauh dari berkat-berkat Tuhan.

 

Dengan berserah kepada Tuhan Yesus Kristus, maka setiap orang bebas dari perhambaan dosa dan dari perhambaan dunia untuk mengupayakan terwujudnya damai sejahtera dalam kehidupan bersama dengan setiap orang di dalam kesadaran akan anugerah Allah yang tidak terhitung banyaknya. Setiap waktu mari kita meneriakkan pekik merdeka untuk membakar semangat juang melawan perhambaan di dunia ini.

 

Terpujilah Tuhan Yesus Kristus; Amin.

 

 

Merdeka!!!

IMAN YANG BESAR

 

IMAN YANG BESAR

(Pdt. Bangaran Pasamboan)

(Perenungan dari Teks Alkitab Matius 8:5-13)

 

Natal adalah peristiwa memperingati kelahiran Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia ini dan sebagai momen yang mengingatkan kita bahwa kita sedang menanti kedatanganNya untuk kali yang kedua. Dengan demikian, Natal tidak akan terlepas dari mempersiapkan acara penyambutan Yesus Kristus yang seringkali merosot sampai menjadi mempersiapkan acara Natal yang meriah.

 

Jika seseorang terlalu sibuk untuk mempersiapkan acara penyambutan secara sempurna sampai hal-hal terkecil sekali pun, tetek bengeknya harus sebaiknya mungkin, kalau perlu takaran gula pasir yang dicampurkan ke air minum pun harus ditakar dengan secermat mungkin berdasarkan aturan-aturan tertentu tetapi ia tidak bertemu dengan yang disambut, maka ia adalah orang sukses yang malang.

 

Datang dan bertemu dengan Yesus adalah pertemuan yang indah jika dilakukan secara langsung dan bukan hanya melalui perantara. Perwira ini bisa menyuruh prajuritnya untuk datang meminta Yesus datang kepadanya yang saat itu membutuhkan pertolongan tetapi ia datang sendiri dan itu membuktikan bahwa ia serius beriman kepada Tuhan Yesus. Sering terjadi iman kita biarkan iman kita diwakili oleh orang lain dan kita hanya sibuk mengurus hidup kita sendiri.

 

Ketika Tuhan Yesus mau pergi ke rumahnya, perwira itu merasa tidak layak. Ia bisa melihat dirinya sebagai orang yang menurut pangkat adalah orang yang masih ada orang di atasnya dan ada prajurit di bawahnya yang bisa dia perintah secara mutlak tetapi ia hanyalah pribadi yang tidak dapat memerintah Tuhan untuk datang ke rumahnya.

 

Kerendahan hati dalam perasaan tidak layak itulah yang membuat iman percayanya dapat disampaikan dalam kalimat: ”… katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” Sebuah pengakuan iman yang hanya bisa dimiliki oleh mereka yang merasa tidak layak, bukan mereka yang merasa lebih hebat dari sesamanya karena berbagai faktor yang termasuk pengaruh dan kuasa yang dimilikinya.

 

Hal terakhir yang mau kita lihat dari Perwira yang memiliki iman yang lebih besar dari pada iman yang ada pada orang Israel adalah bahwa perwira ini datang untuk kesembuhan hambanya; perkara bodoh dalam pertimbangan manusia. Ada banyak perenungan yang bisa muncul dalam hati dan benak kita melalui cerita ini; tetapi tentulah ada hubungan kasih yang besar antara hamba dengan tuannya sehingga tuannya sendirilah yang berusaha untuk mencari kesembuhan bagi hambanya. Kalau pun hamba itu bukanlah hamba yang taat, maka itulah iman yang besar bahwa kita mau melakukan yang terbaik kepada sesama manusia.

 

Menyambut Yesus adalah harapan tentang terjadinya pertemuan yang terasa dan bermakna dengan Pribadi yang disambut itu; tentang bagaimana setiap pribadi dapat mengalami perjumpaan dalam hidupnya pribadi lepas pribadi sehingga perjumpaan itu membawanya pada hidup yang berjumpa dengan setiap orang dalam suasana damai sejahtera yang dibawa oleh Tuhan Yesus yang telah datang ke dalam dunia yang peristiwanya akan diperingati dalam acara Natal yang kita harapkan meriah, tetapi lebih dari itu – dan terutama bermakna bagi setiap orang untuk semakin menjadi pribadi yang beriman semakin besar setiap harinya.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Amin.

HIDUP BIJAKSANA

 

Tema          Hidup Bijaksana

Nas             : Daniel 12 :1-10

Tujuan        : Agar pemuda hidup bijaksana dan senantiasa menjadi cahaya terang bagi semua orang.

Kitab Daniel merupakan kitab yang bersifat apokaliptik, artinya penyingkapan. Kitab-kitab apokaliptik biasanya berisi pengajaran tentang wahyu dan peringatan-peringatan. Dalam kanon Yahudi, kitab Daniel termasuk korpus ketubim (hagiographa) bersama kitab Ayub, Amsal dan Pengkhotbah (yang tergolong kitab-kitab hikmat). Sejak awal, figur Daniel tampil sebagai orang yang dikaruniai Allah dengan berbagai hikmat (pasal 1:4, 17), dengan hikmat ia mengungguli hikmat orang Babel (pasal 2, 4, 5). Allah-lah sumber hikmat itu (pasal 2:21).

Kategori orang bijaksana dalam kitab Daniel berbeda dari kitab Amsal. Dalam kitab Amsal, orang bijak merupakan kontras (lawan) orang bodoh, orang tidak berpengalaman, orang bebal (Amsal 1:7, 22). Dalam kitab Daniel, orang bijak adalah kontras orang fasik (ay. 10). Apokaliptik Daniel adalah jalan untuk memahami akhir zaman, bukan untuk menjauh dari dunia melainkan untuk hidup berhikmat di dunia. Pesan utama kitab ini adalah bahwa rencana Tuhan untuk menyelamatkan dunia tidak akan gagal.

Ada 3 (tiga) hal yang perlu diketahui terkait hidup bijaksana. Pertama, orang yang bijaksana akan kuat dan bertahan dalam menghadapi pergumulan hidupnya. Kedua, orang yang bijaksana akan memakai harta bendanya dengan baik. Ketiga, orang yang bijaksana dan menjadikan Tuhan sebagai Gembalanya dan hidup seturut perintah-Nya. Pemuda yang bijaksana adalah pemuda yang tetap optimis dalam menghadapi berbagai tantangan dan pergumulan hidupnya. Pemuda tidak menjauh dari persekutuan meski ada perbedaan, namun tetap tampil bijaksana seperti Daniel. Demikianlah pemuda senantiasa menjadi terang bagi semua orang.

PA Kelompok:

1.     Bagaimanakah kriteria orang bijaksana yang dijelaskan dalam bacaan ini?

2.     Apakah tantangan yang paling berat anda hadapi saat ini? Ceritakanlah!

3.     Apakah yang perlu anda lakukan sebagai pemuda gereja untuk menjadi cahaya terang bagi semua orang?

“orang bijaksana akan bersinar terang bagi semua orang.”

Perjanjian dengan Tuhan:

Saya berjanji akan berdiri teguh, tidak goyah, dan menantikan Tuhan. Berani menghadapi masa depan yang sulit, penuh tantangan, dan pergumulan.

 

MENCARI JIWA

 

MENCARI JIWA

(Pdt. Bangaran Pasamboan, S.Th.)

1.      Pengantar

Pengurus PPGTM Jemaat Tobadak 1 memberi saya kepercayaan untuk memimpin materi Pembinaan pada kegiatan ibadah Padang PPGTM Jemaat Tobadak 1. Saya kesulitan untuk menentukan tentang tema yang dibutuhkan oleh pemuda-pemudi dan bentuk kegiatan pembinaan yang sesuai. Pemuda dengan kompleksitas kebutuhannya akan berbagai hal untuk pengembangan potensi diri dalam menghadapi berbagai tantangan dan mengisi berbagai peluang kehidupan, maka pada akhirnya dengan lebih banyak melirik ke keadaan intern kepemudaan di Jemaat Tobadak 1, maka pada akhirnya dipilih judul ini untuk memulai perhelatan pemuda dari mengenal diri sendiri.

Judul materi ini dibisikkan oleh suara kerinduan akan partisipasi aktif seluruh anggota Pemuda dalam seluruh bentuk kegiatan Pemuda dan bukan hanya iman temporer atau situasional.

Mengingat bahwa ini adalah  ibadah padang, maka seluruh bentuk kegiatan sifatnya bermain di alam untuk bertemu dengan Penciptanya, maka khusus untuk materi ini akan disampaikan dalam bentuk ceramah yang diakhiri dengan sharing dan diskusi. Dibutuhkan keseriusan untuk hal-hal yang prioritas.

2.      Cakupan

Mencari jiwa adalah istilah yang muncul dalam lagu Sekolah Minggu di mana setiap orang harus mampu mencari jiwa, paling tidak satu orang menemukan seorang lagi untuk diselamatkan. Setiap orang bisa menyelamatkan orang lain dengan mencarinya dan membawanya kepada Tuhan. Keselamatan tidak ada di dalam nama lain selain di dalam nama Tuhan Yesus (Kisah Para Rasul 4:12).

Istilah ini bermula dari panggilan Tuhan Yesus untuk pergi dan memuridkan semua orang di dunia ini; membaptiskan mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus (Matius 28:18-20).

Setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus terpanggil untuk mengambil bagian dalam karya keselamatan Allah itu dalam panggilan gereja, yaitu bersaksi (Yunani:                    ), bersekutu (Yunani:                      ), dan melayani (Yunani:                       ). Dalam panggilan ini, setiap orang terpanggil untuk mewujudkannya pada dirinya sendiri dan bagi orang lain. Dengan demikian tergambar bahwa cakupan mencari jiwa adalah diri sendiri dan kemudian orang lain.

Pada sisi lain, mencari jiwa adalah upaya untuk mencari manusia secara utuh: raga dan jiwanya. Seringkali orang melakukan kesalahan dengan berpikir bahwa jiwa hanyalah jumlah statistik dan bukan pada manusia secara utuh. Memang sering jumlah dinyatakan dalam hitungan jiwa tetapi tidak semua jiwa itu adalah jiwa yang menjiwai keberadaannya sebagai bagian dari persekutuan.

Sebagai persekutuan, seluruh program yang dikerjakan dalam gereja adalah upaya untuk mencari jiwa, tetapi sering terjadi bahwa jiwa-jiwa yang ada hanyalah jiwa yang hanya menjiwai kegiatan, terikat pada acara, dan tidak pada panggilanya secara utuh.

3.      Sisi Praktik

Panggilan gereja yang telah kita bahas secara bersama di atas, adalah sebuah panggilan yang sedianya mewarnai kehidupan seluruh orang percaya, baik secara pribadi maupun sebagai persekutuan. Panggilan gereja dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dalam persekutuan ada kesaksian dan pelayanan, kekuatan kesaksian hanya bisa dirasakan ketika dilakukan selaras dengan persekutuan dan pelayanan; dan pelayanan yang berhasil hanyalah mereka yang melakukannya dalam semangat persekutuan dan kesaksian.

Satu segi yang hilang dari panggilan itu, maka semuanya hilang sebab suatu panggilan bisa secara langsung punya pengertian yang sama dengan yang lainnya. Sebagai contoh; pergi beribadah itu adalah panggilan persekutuan tetapi pada sisi yang lain, itu menjadi kesaksian bagi orang lain bahwa orang Kristen itu memang rajin beribadah.  Orang yang suka melayani akan menjadi kesaksian yang baik sekaligus akan terhubung secara positif ke persekutuan.

Mengakhiri bagian ini, mari kita menyadari bahwa panggilan gereja harus dilakukan dalam kesatuan dan secara utuh; tidak dipengaruhi oleh situasi manusia tetapi sepenuhnya didasari oleh kesadaran akan kasih Allah.

4.      Tempat

Mengacu pada cakupan tugas mencari jiwa, maka pada bagian ini fokus kita diarahkan untuk bagaimana mencari jiwa sendiri yang tempatnya ada di dalam diri sendiri. Setiap orang terbentuk jiwanya melalui pengalaman hidupnya setiap hari. Apa yang biasa dilakukan seseorang itu menjadi sesuatu yang menyatu dengan jiwanya. Karena itu cara hidup yang baik yang biasa dilakukan oleh seseorang akan menjadi jiwanya dan orang yang terbiasa dengan menjauhkan diri dari perkara-perkara yang baik akan bertentangan jiwanya dengan perkara-perkara itu.

Tempat untuk mencari jiwa adalah pada diri sendiri dan dari pencarian itu akan secara tidak langsung mengajak orang lain untuk juga mencari jiwanya sendiri sehingga setiap orang menemukan jiwanya dan setiap orang akan sebab jiwa manusia selalu merindukan tempatnya, yaitu bahwa ia bukan tergantung pada tubuh ini tetapi ia adalah milik dari Pribadi yang sungguh-sungguh dirindukannya; jiwa sebenarnya selalu merindukan agar ia berada pada hadirat dari mana dia berasal, yaitu dari kebenaran, keadilan, kesetiaan, ketulusan, kesungguhan; jiwa adalah milik Sang Pencipta (Yeh. 18:4)

5.      Penutup

Sebagai bagian akhir dari materi ini, mari kita melihat beberapa ayat yang bisa menuntun untuk menemukan jiwa bersama Tuhan yang adalah pemilik segala sesuatu:

1.      Ams 25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.

2.      Rat 3:25 TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.

3.      2 Taw 15:12 Mereka mengadakan perjanjian untuk mencari TUHAN  Allah nenek moyang mereka, dengan segenap hati dan jiwa.

4.      Mazmur 33:20 Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!

5.      Ams 27:9  Minyak dan wangi-wangian menyukakan hati, tetapi penderitaan merobek jiwa.

6.      Mzm 66:9 Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.

7.      Mazmur 100:2  Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat  jiwaku.

 

Semua yang telah dikemukakan akan mengantar kita untuk berdiskusi dan berbagi satu dengan yang lain.

 

HARI DEPAN PENUH HARAPAN

Senin, 14 Oktober 2024

Renungan Pagi


Yeremia 29:11

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.


HARI DEPAN PENUH HARAPAN


Setiap saat adalah saat yang sesegera mungkin berlalu. Detik ini berlalu oleh detakan waktu detik berikutnya; demikian menit, jam, hari, pekan, bulan, dan tahun hanya berlalu dalam waktu yang biasanya dikatakan 'tidak terasa'. Waktu hidup manusia yang singkat itu, demikian dikatakan dalam kitab Pengkhotbah, berlangsung dalam waktu yang berlari; karena itu hidup ini sebenarnya dapat dihitung hanya sekejap.


Demikian pula setiap saat adalah hari depan dari orang-orang sebelumnya. Saat ini adalah hari depan dari orang-orang yang masih kecil atau belum ada pada waktu yang lalu. Orang-orang yang masih kecil atau remaja dan pemuda saat ini hari depannya adalah suatu waktu yang akan datang. Bagaimana dengan orang yang sudah dewasa saat ini, sudahkah mereka meraih 'masa depan' yang mereka impikan ketika masih kecil dulu?


Rupanya hari depan itu tidak pernah berakhir sebab waktu berikutnya adalah waktu harapan dari masa sekarang. Setiap waktu adalah waktu harapan dari waktu sebelumnya, interval waktunya yang berbeda bagi setiap orang dan bagi setiap kenyataan. Orang berduka berharap waktu berikut dia memperoleh kekuatan dan pemulihan, orang yang berbeban berharap esok menemukan jalan keluar dari pergumulannya.


Hari depan penuh harapan pertama memang berarti bahwa dalam segala usaha yang baik yang dilakukan manusia akan ada hasil yang baik dan memuaskan sehingga hidup semakin mengalami damai sejahtera dalam kehidupan ini; Tuhan memberkati setiap orang yang berusaha dengan baik,


Bagi umat Tuhan pernyataan Tuhan menyiapkan hari depan yang penuh harapan itu berarti terjadinya hubungan yang dipulihkan antara Tuhan dengan umatNya; ketika dalam susah dang senang, dalam gumul dan juang, setiap perkara dilalui bersama dengan Tuhan yang memberi kekuatan, hikmat, perlindungan, pedoman arah hidup yang tepat, maka pada masa itulah hari depan yang penuh harapan itu tercapai. Harapan terakhir adalah berada dalam damai kekal di rumah Bapa; itu pun sudah dirancangkan Tuhan.


Ibrani 13:5

Jangan engkau mengejar uang, dan puaslah dengan apa yang engkau miliki, karena Dia telah berfirman, “Aku tidak akan membiarkanmu atau meninggalkanmu.”

ORANG YANG MAU HIDUP BERIBADAH

Minggu, 13 Oktober 2024
Renungan Pagi 

2 Timotius 3:12-13
¹² Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, 
¹³ sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan. 

ORANG YANG MAU HIDUP BERIBADAH

Beribadah itu pilihan, terjadi jika orang mau melakukannya. Kalau orang tidak mau melakukannya, maka itu urusan pribadinya.

Seseorang bisa diingatkan tentang kehidupan beribadahnya tetapi tetap keputusan pribadi, tidak bisa dipaksakan. Keluarga, sahabat, para pemuka agama - rohaniawan, pejabat sosial, semuanya bisa memberi saran dan pertimbangan tetapi secara pribadi setiap orang harus membuka diri untuk karya Roh Kudus.

Seseorang itu mau melakukan sesuatu jika itu disenanginya dan menyenangkannya. Sesuatu yang tidak menyenangkan tidak akan dikerjakan dengan baik. Sesuatu yang baik tetapi tidak disenangi tidak akan dilakukannya; jika karena sesuatu hal, maka sesuatu terpaksa dilakukan, maka baik sesuatu yang dilakukan itu tidak akan menyenangkan.

Prinsip ibadah itu berbeda sebab ia harus disenangi walau tidak menyenangkan. Menderita aniaya adalah kenyataan yang harus dihadapi oleh mereka yang mau hidup beribadah; bisa dari dalam dan bis dari luar. Tetapi bagi mereka yang mau beribadah, maka jalan hidupnya tetap terang meski di lembah kekelaman.

Orang yang mau hidup beribadah tetapi tidak dengan sepenuh hati bisa tersesat dan tertipu sebab di luar hidup yang mau beribadah hanya ada penyesatan dan kesesatan.

Mazmur 25:8
TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.

APA YANG DIPERBUAT KEPADA ANAK

 Sabtu, 12 Oktober 2024

Renungan Pagi


Hakim-Hakim13:8 

Lalu Manoah memohon kepada TUHAN, katanya: "Ya Tuhan, berilah kiranya abdi Allah, yang Kauutus itu, datang pula kepada kami dan mengajar kami, apa yang harus kami perbuat kepada anak yang akan lahir itu."


APA YANG DIPERBUAT KEPADA ANAK


Memiliki anak adalah sebuah perkara yang besar. Pertama, anak membawa sukacita menjadi orangtua. Jika ada orangtua yang merasa terbebani karena anaknya, maka ia berarti bukan orangtua yang baik. Orangtua tidak ada yang protes ketika ia harus terkena kotoran anaknya, bahkan di antara orangtua ada yang belajar melihat hal itu juga sebagai sukacita.


Anak itu adalah tanggung jawab, jadi jangan pernah merasa terbeban oleh anak. Belajarlah untuk membuat mereka juga menjadi anak yang sadar akan kehidupan sebagai sesuatu yang akan berbahagia ketika manusia menjalani kehidupan yang bertanggung jawab. mengajara anak adalah tanggung jawab dan harus dilakukan secara bertanggung jawab pula.


Manusia harus memohon kepada Allah agar diajarkan cara memperlakukan anak dengan baik dan bertanggung jawab. Manoah tidak memohon pedoman bagaimana cara mengajar anak tetapi apa yang harus mereka -- ia dan isterinya -- untuk mereka perbuat kepada anak. Mengajar itu bukan di atas segalanya tetapi tanggung jawab itu lebih tinggi dari segalanya.


Anak itu karunia Allah. Manusia harus melakukan kehendak Allah kepada anak dan bukan kehendaknya sendiri. Tanggung jawab terbesar menjadi orangtua adalah membawa anak kepada Tuhan, bukan membiarkannya menjadi anak yang dibentuk oleh apa maunya anak itu secara alamiah; meski ada unsur alamiah yang harus diperhatikan juga dalam tanggung jawab membesarkan anak.


Mempersiapkan apa yang harus dilakukan kepada anak adalah sesuatu yang harus dimiliki sejak awal sebelum anak itu lahir. Persiapan terbaik dalam mempersiapkan kelahiran anak adalah menjadi pribadi yang dipenuhi dengan kasih Tuhaan.


Amsal 22:6

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.

HAK-HAK KERAJAAN

Jumat, 11 Oktober 2024
Renungan Pagi 

1 Samuel 10:25
Kemudian Samuel menguraikan kepada bangsa itu tentang hak-hak kerajaan, menuliskannya pada suatu piagam dan meletakkannya di hadapan TUHAN; sesudah itu Samuel menyuruh seluruh bangsa itu pulang, masing-masing ke rumahnya. 
  
HAK-HAK KERAJAAN

Israel untuk pertama kalinya akan diperintah oleh seorang raja ketika Samuel, atas daulat Tuhan, memilih dan menetapkan Saul bin Kisah menjadi raja atas Israel.

Menjadi raja jelas tugas dan tanggung jawabnya, yaitu untuk mengupayakan damai sejahtera bagi umat Tuhan yang dipercayakan kepadanya untuk dibimbing dan dipimpinnya.

Hak-hak kerajaan adalah bagaimana hubungan dan tanggung jawab rakyat kepada raja yang memimpin mereka, tetapi tentu juga tanggung jawab raja terhadap rakyat.

Menjadi raja digoda oleh haus kekuasaan dan ketamakan sehingga hak-hak rakyat yang menjadi tanggung jawabnya dilupakan oleh raja. Ini pun melanggar hak-hak kerajaan; rakyat yang tidak setia dan tidak mengasihi rajanya juga adalah melanggar hak-hak kerajaan.

Hak-hak kerajaan dituliskan maksudnya supaya tidak ada perubahan dan penggeseran di dalamnya; diletakkan di hadapan Tuhan berarti bahwa pewujudan hak-hak itu baik oleh raja maupun oleh rakyat adalah dalam bingkai bahwa semua adalah umat Tuhan.

Roma 13:1
Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.

MENERUSKAN KEBAIKAN

Kamis, 14 Nopember 2024 Renungan Pagi Amsal 3:27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau ma...