Kasih adalah milik Allah
(1 Yohanes 4:7-21)
Kasih adalah pesan kehidupan yang paling sering kita dengar bahkan paling sering kita ajarkan tetapi sekaligus yang paling banyak kita langgar dalam kehidupan. Karena itu marilah kita lihat apa dan bagaimana kasih itu. Kasih bukanlah hal yang sulit tetapi juga bukan hal yang mudah; ada tetapi perwujudannya kadang membingungkan.
Hal pertama yang kita lihat dalam pembacaan kita kali ini adalah bahwa kasih itu milik Allah dan bukan milik manusia. Manusia hanya bertugas untuk melanjutkan kasih Allah kepada sesamanya manusia dan kepada dirinya sendiri.
Sering terjadi bahwa manusia gagal dalam mengasihi karena ia berpikir bahwa kasih itu adalah miliknya dan datang dari dirinya sendiri. Jika manusia berpikir bahwa kasih adalah miliknya, maka akan terjadi bahwa manusia melakukan kasih dalam godaan menuntut balas, kasih yang berpamrih. Perbuatan baik yang menuntut balas bukanlah kasih. Kasih adalah ketika orang menyadari bahwa ia bertanggungjawab untuk mengasihi karena hidupnya sendiri hanyalah anurah dari Tuhan. Kita mengasihi karena kita terlebih dahulu dikasihi adalah pengakuan iman yang dinyanyikan sejak Sekolah Minggu tetapi apakah pengakuan itu menjiwai kehidupan orang-orang dewasa? Sekali lagi ditegaskan bahwa kita terlebih dahulu dikasihi, maka kita juga mengasihi (ayat 19).
Allah telah mengasihi kita. Dari pernyataan ini, maka mungkin kita bertanya:Bagaimana Allah mengasihi kita? Jawabnya adalah: Taruh jarimu di bawah lubang hidung saudara dan rasakan bahwa Anda masih bernapas. Itu adalah kasih Allah. Tidak ada orang yang bisa menjamin bahwa ia masih akan hidup sampai tahun depan, atau bulan depan atau minggu depan; bahkan apakah kita masih hidup besok adalah sebuah pertanyaan yang besar.
<br>Jika Kita percaya bahwa napas hidup kita adalah karunia Allah, maka selanjutnya kita harus berpikir bahwa napas hidup kita masih ada karena Allah yang mengaruniakan napas itu bagi kita. Hidup adalah pemberian Tuhan dan segala kebutuhan hidup kita hanya dapat terpenuhi karena Allah yang memberi kemungkinan itu. Hanya saja, sangat disayangkan bahwa kita seringa memakai kekuatan yang ada pada kita untuk berusaha memenuhi sendiri kebutuhan kita tanpa peduli pada apa maksud Tuhan dalam kehidupan kita. Kita tidak merasa perlu untuk memuliakan Tuhan dengan segala yang kita lakukan dalam kehidupan ini.
Sampai pada penjelasan yang menyebutkan bahwa hidup kita adalah dari Tuhan dan berkat untuk tetap hidup juga berasal dari Allah, maka pernyataan Allah telah mengasihi kita harus dilengkapi dengan pengakuan bahwa Allah juga tetap mengasihi kita dalam kehidupan ini sampai sekarang dan begitu seterusnya selama kita hidup.
Kasih Allah yang telah dinyatakan kepada kita bahkan bukan hanya sebatas pada hidup kita di dunia ini tetapi melampauinya yaitu memberi keselamatan kepada kita ketika kita tidak lagi hidup di dunia ini. Keselamatan itu sudah kita rasakan selama kita hidup di sini dan menjadi sempurna ketika kita tidak lagi menjalani kehidupan di dunia ini tetapi dengan keyakinan iman kepada karya Tuhan Yesus yang mendamaikan kita dengan Allah, maka kita tidak takut pada hari penghakiman, sebab kita dengan sukacita memasuki negeri idaman kita, surga.
Berikut, yang menarik perhatian saya adalah kalimat: kasih melenyapkan ketakutan. Sering ada kasih yang tidak tersampaikan karena kita dihalangi oleh rasa takut. Teman bersalah tetapi kita tidak menegurnya atau menunjukkan jalan yang benar/baik kepadanya karena kita takut bahwa hubungan kita dengan dia akan menjadi rusak, menjadi tidak harmonis.
Memang benar bahwa hubungan dengan sesama tidak boleh retak, tetapi membiarkan sesama tetap dalam 'dosa' karena alasan ini adalah salah! Cara yang bisa kita tempuh adalah ingatkan kesalahan sesamamu dengan terlebih dahulu mengingatkan dia bahwa Saudara mengasihinya kemudian dalam kasih itu nyatakanlah kesalahannya dengan lemah lembut dan dengan bahas.a yang sopan. Jika kita melakukan ini dan tetap dibenci, maka terimalah dengan sabar sebagai beban yang harus ditanggung untuk kemuliaan Allah. Kasih adalah sebuah sikap yang harus sedia menanggung resiko dari orang yang tidak mau menerima kasih itu.
Kasih kepada sesama juga sering tidak terwujud dengan baik karena salah melakukannya. Seorang ibu bermaksud baik yang didorong oleh kasihnya kepada anaknya memarahi anak terus-menerus untuk memperbaiki kelakuan anaknya. Anaknya tidak mendengar nasihat ibunya tetapi justru yang ia tahu bahwa ibunya adalah 'pemarah'; sebuah contoh kasih tak sampai. Kasih adalah kekayaan yang harus dibagikan dengan cara yang benar (baca 1 Korintus 13).
Terakhir; maaf, saya tidak menyebut yang mana bagian kedua dan seterusnya ... Objek kasih. Objek kasih adalah 1). Diri sendiri 2). Semama manusia 3). Sesama citaan (alam dan isinya) yang adalah pendukung kehidupan, dan di atas semuanya itu adalah 4). Tuhan yang menciptakan segalanya. Cara menyatakan kasih kepada Allah adalah dengan mengasihi sesama dengan kasih yang tanpa pamrih dan cara mengasihi sesama adalah dengan bercermin pada kehendak Allah yang adalah kasih. Tidak mungkin orang dapat mengasihi Allah yang tidak dilihatnya jika ia tidak mampu mengasihi sesamanya yang dia lihat; demikian kata Rasul Yohanes.
Tuhan Yesus memberkati
Amin
Pdt. Bangaran Pasamboan, S.Th.
Total Tayangan Halaman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MENERUSKAN KEBAIKAN
Kamis, 14 Nopember 2024 Renungan Pagi Amsal 3:27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau ma...
-
PERSAUDARAAN YANG RUKUN Sungguh alangkah baik, alangkah baik dan alangkah indah; Alangkah baik, alangkah baik. Sungguh alangkah baik, alangk...
-
Jumat, 7 Juli 2023 Renungan Pagi Yohanes 1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. TERANG MANUSIA Hidup adalah sesuatu y...
-
KERANGKA KHOTBAH BULAN FEBRUARI 2019 Minggu, 03 Februari 2019 Bahan Khotbah Ibadah Hari Minggu Bacaan Alkitab: Yeremia 1:4-10; Maz. 71:1-...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar