Total Tayangan Halaman

Pembangunan Bait Suci Mendatangkan Berkat

(Hagai 2:16-20)

Bangsa Israel adalah bangsa yang pada masa lalu dihukum oleh Tuhan sehingga mereka dikalahkan oleh musuh dan dibawa tertawan ke negeri orang asing; Nebukadnezar dari kerajaan Babel mengalahkan mereka dan membawa mereka tertawan ke Babel. Mereka ada di sana selama 70 tahun sampai akhirnya Babel dikalahkan oleh bangsa Media dan Persia dan raja Media dan Persia, yaitu Koresy mengizinkan mereka pulang dengan tugas utama untuk membangun bait suci (Ezra 1:1 dyb).
Setelah bangsa Israel sampai di Yehuda, pada bulan ketujuh setelah mereka sampai, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Bait Suci sebagai awal dari pembangunan kembali Israel.
Tetapi pembangunan ini tidak berlanjut terus karena berbagai tantangan. Pertama, tantangan dari luar; yaitu tantangan dari bangsa-bangsa sekitar yang tidak suka dengan pembangunan itu, dan kedua, tantangan dari dalam. Tantangan kedua ini terkait dengan tantangan yang pertama atau tantangan dari luar; di mana tantangan dari bangsa-bangsa lain menyusutkan semangat dari bangsa Israel untuk melanjutkan pembangunan. Semangat bangsa Israel untuk membangun semakin disurutkan oleh bencana alam yang menggagalkan panen sehingga mereka berpikir bahwa mereka harus kehidupan ekonomi mereka dulu baru melanjutkan pembangunan Bait suci. Karena itu, pembangunan Bait Suci di Israel setelah pembuangan memakan waktu sampai bertahun-tahun; hampir dua puluh tahun baru dapat diselesaikan.
Karena itu, Hagai diutus Tuhan untuk mengatakan Firman Allah kepada bangsa Israel untuk tidak salah memahami proses pembangunan Bait Suci. Bukan nanti ada berkat baru kami membangun tetapi kami membangun supaya ada berkat yang mengalir ke dalam kehidupan kami.
Jika warga jemaat tetap berpikir bahwa perhatian kepada hal-hal yang bersifat pembangunan rohani dinomorduakan dan usaha untuk memperbaiki taraf kehidupan ekonomi diutamakan, maka ingatlah bahwa hal itu tidak akan menyebabkan orang mengalami damai sejahtera. Sebab Tuhan mengurangi hasil yang diperolehnya dari pekerjaan yang dilakukannya. Semakin banyak hasil yang diharapkan semakin banyak yang berkurang; dari dua puluh menjadi sepuluh (berarti setengahnya berkurang) tetapi dari yang lima puluh tinggal dua puluh (lebih dari setengahnya yang berkurang). Itu berarti bapak, ibu dan saudara-saudari bahwa Jika kita tidak memperhatikan hidup untuk melakukan pembangunan hidup yang beribadah kepada Tuhan, maka tidak ada gunanya kita untuk melakukan kegiatan sehari-hari sebab itu tidak akan membawa hasil yang memadai untuk kehidupan kita.
Sebaliknya marilah kita meyakini janji Tuhan bahwa semakin orang memperhatikan pembangunan bait suci, maka ia akan memberi berkat kepada umat-Nya supaya pembangunan untuk mendirikan rumah Ibadah saat ini kita kerjakan dengan sukacita dan tidak dengan mengeluh. Tuhan Yesus memberkati.

Pdt. Bangaran Pasamboan, S.Th.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENERUSKAN KEBAIKAN

Kamis, 14 Nopember 2024 Renungan Pagi Amsal 3:27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau ma...