03 Juli 2025

IMAN YANG TEGUH

Kamis, 3 Juli 2025
Renungan Pagi

1 Korintus 2:4-5
Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.

IMAN YANG TEGUH

Iman yang seharusnya adalah sesuatu yang memang teguh. Istilah iman yang teguh mengingatkan bahwa iman itu adalah sesuatu yang bertumbuh dari sesuatu yang tidak tetap menjadi tetap dan pada akhirnya menjadi iman yang memandu kehidupan manusia.

Iman memang bertumbuh dari pendengaran tetapi kemudian akan menjadi kekuatan yang menilai setiap perkataan yang masuk ke dalam kehidupan ini; tentang apakah itu sesuai atau tidak sesuai dengan standar yang disebut sebagai layak di hadapan Allah.

Manusia memang menyukai hal-hal yang disampaikan dengan bahasa yang baik, manis. Pujian terhadap orang yang 'pandai bicara' memang adalah hal yang lumrah didengarkan dalam kehidupan. Kalau dikaruniai kemampuan berbicara yang baik, maka jadilah orang yang menyampaikan pemberitaan Injil Yesus Kristus dengan cara yang meyakinkan. Tetapi manusia yang hanya sebatas perkataan saja, maka itu akan melemahkan iman.

Kata-kata hikmat yang meyakinkan adalah kemampuan orang untuk mempengaruhi orang lain agar percaya pada hal yang disampaikannya. Tetapi Paulus sepertinya tidak mempunyai kemampuan ini dalam pemberitaan Injil yang dilakukannya dan menurutnya, itu menjadi sesuatu yang baik supaya iman jemaat tidak menjadi sesuatu yang tergantung pada hikmat manusia melainkan pada kekuatan Allah.

Iman yang teguh tidak tergantung pada siapa yang menyampaikannya, apakah orang itu pandai bicara atau tidak tetapi pada kekuatan Allah, yaitu bagaima Allah diperkenankan masuk ke dalam kehidupan ini sehingga ia yang memampukan untuk melihat dengan terang segala perkara yang diperkatakan oleh manusia dan imannya tetap teguh.

Amsal 3:5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
1 Dilihat

02 Juli 2025

SINGANYA ADA DI DALAM

Rabu, 2 Juli 2025
Renungan Pagi

Amsal 22:13
Si pemalas berkata: "Ada singa di luar, aku akan dibunuh di tengah jalan."

SINGANYA ADA DI DALAM

Singa adalah binatang yang menakutkan dan sangat sulit untuk dikalahkan. Hanya Daud yang mengalahkannya dengan keterampilannya dan Simson karena kekuatannya dapat membunuhnya; Daniel menjinakkan singa karena ketaatannya kepada Tuhan.

Singa ada di luar adalah alasan yang dipakai oleh pemalas untuk tetap berada di dalam dan tidak disuruh untuk melakukan pekerjaan di luar.

Bertemu dengan singa memang kemungkinan besarnya adalah mati diterkam oleh singa itu. Tetapi bahwa takut bertemu singa juga akan membuat orang mati karena tidak mempunyai kehidupan dari luar sehingga setelah yang ada di dalam telah habis, maka habislah segalanya. 

Manusia membutuhkan kemampuan untuk menghindar dari singa atau mengatasi singa kehidupan supaya tidak ada yang harus mati karena ada singa yang memangsanya. Manusia harus tetap memikirkan menjaga kehidupan yang aman dan sejahtera, mengupayakan kehidupan yang tenang dan bebas bergerak ke segala arah yang perlu.

Singa si pemalas sudah tidak ada di luar, sebab memang dari semula tidak ada di luar; singa itu telah pendah ke dalam dan secara perlahan membunuh hidupnya yang memang hampir tidak pernah diketahui sebagai yang pernah ada.

Efesus 5:16
dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
1 Dilihat

01 Juli 2025

KUPERSEMBAHKAN CINTA

Kupersembahkan Cinta
1 Dilihat

BERLINDUNG PADA TUHAN

Selasa, 1 Juli 2025
Renungan Pagi

Mazmur 118:8-9
Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia. Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan.

BERLINDUNG PADA TUHAN

Istilah lebih baik bisa dipahami dalam dua tingkatan. Pertama, pihak yang lain itu baik dan pihak lain lagi itu lebih baik, atau kedua, pihak yang pertama itu tidak baik dan pihak yang lain itu yang baik sehingga yang satu itu harus ditinggalkan dan yang 'baik' itu yang dipegang.

Pihak yang berada pada nilai yang bukan lebih baik itu, bukan tidak baik tetapi tidak untuk dikadikan tempat berlindung sebab kekuasaannya terbatas dan ia tidak akan ada untuk selamanya.

Pihak yang bukan pada posisi lebih baik itu dikelompokkan sebagai manusia dan kemudian bangsawan. Keduanya dikatakan sebagai yang lebih baik berlindung kepada Tuhan dari pada percaya kepadanya. Manusia adalah manusia secara keseluruhan sedangkan para bangsawan adalah manusia-manusia yang memiliki kualitas di atas rata-rata manusia dalam hal kekuasaan.

Berlindung pada manusia yang bisa dipercaya itu adalah sesuatu yang baik tetapi di situlah masalahnya bahwa manusia tidak dapat dipercaya sepenuhnya sebab sebaik apa pun dia berusaha melindungi, ia akan selalu terbatas. Menjadi orang yang dipercaya orang lain adalah kualitas yang baik yang perlu dan seharusnya dimiliki oleh manusia. Tetapi ingat bahwa manusia tidak boleh mengharapkan perlindungan dari manusia, bahkan ketika manusia itu adalah bangsawan.

Berlindung kepada Tuhan biasa juga disebut dengan istilah berserah kepada Tuhan dalam segala perkara. Ia adalah pribadi yang tidak terbatas dalam kuasa dan kasihNya kepada seluruh alam semesta ciptaanNya, termasuk kepada manusia.

Yeremia 17:7
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
1 Dilihat