Kamis, 17 Juli 2025
Renungan Pagi
Mazmur 79:8-9
Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang kami; kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemah kami. Tolonglah kami, ya Allah penyelamat kami, demi kemuliaan nama-Mu! Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
RAHMAT YANG MENGUATKAN
Umat Tuhan mengalami kehidupan yang serba sulit karena tekanan dosa mereka yang berat. Dosa mereka banyak dan karena itu mereka mengalami kehidupan yang serba sengsara sebab dosa hakikatnya selalu melahirkan keadaan kacau balau.
Bagi umat Tuhan saat itu, mereka menyadari keadaan dan mulai memperbaiki hidup mereka tetapi seakan keadaan tidak segera membaik, maka mereka berpikir bahwa itu karena dosa nenek moyang mereka. Dosa bapa dibalaskan sampai kepada keturunan yang ketiga dan keempat.
Rahmat Tuhan menyongsong umat adalah kesadaran bahwa pengampunan atas dosa bukanlah karena prestasi manusia untuk berbuat tindakan menyenangkan Allah yang membuat mereka diampuni tetapi asal ada kesediaan orang untuk datang kepadaNya, maka itu sudah cukup untuk terjadinya rahmat dalam diri orang itu.
Tidak ada standar kelayakan untuk bisa datang kepada Tuhan; tidak karena pengetahuan atau kekudusan hidup atau prestasi rohani, atau hal lainnya yang membuat orang layak di hadapan Tuhan melainkan datang kepadaNyalah yang membuat hidup ini menjadi kudus dan diberkati dengan segala yang terbaik - keselamatan jiwa dan raga.
Di luar Tuhan hidup lemah karena kekacauan oleh dosa dan warisan hidup leluhur yang harus ditanggung; tetapi bersama Tuhan semua kelemahan hidup diubahkan Tuhan dengan rahmatNya yang menguatkan dan memberkati sehingga hidup ini terus memuliakkan namaNya.
Efesus 6:10
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar