10 Juli 2025

TENTANG KEHENDAK YANG BAIK

Kamis, 10 Juli 2025
Renungan Pagi

Roma 7:18-19
Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.

TENTANG KEHENDAK YANG BAIK

Manusia adalah makhluk yang berkehendak. Semakin baik berkehendak semakin tinggi kemampuan aktivitasnya; di mana ada kemauan di situ ada jalan.

Kehendak manusia adalah kehendak yang disebut sebagai yang bukan hal berbuat apa yang baik. Dengan kata lain kehendak manusia itu selalu keburukan. Semua manusia itu jahat? Jika pertanyaan ini dijawab: 'Tidak', untuk dirinya sendiri berarti pada saat yang sama dia jahat bagi orang lain dan jika di jawab: 'Tidak' bagi orang lain, maka ia bisa saja sedang jahat pada dirinya sendiri.

Berbuat baik bagi diri sendiri, sangat besar bisa berarti  jahat pada orang lain sebab kebaikan itu selalu membutuhkan pengorbanan dan mengorbankan sesama itu adalah sesuatu yang jahat; demikian juga sebaliknya mengorbankan diri bagi orang lain adalah sebuah kejahatan. Menyeimbangkan kebaikan bagi diri sendiri dengan asas manfaat bagi orang lain adalah tingkat kearifan manusia. Semakin kebaikan bagi diri sendiri itu memberi sebesar-besarnya manfaat bagi orang lain semakin arif orang itu. Pengorbanan yang memberi kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain adalah arti terdalam kasih.

Pada sisi lain dikatakan bahwa kehendak manusia adalah yang baik, kedengaran bertentangan dengan pernyataan pertama bahwa kehendak manusia itu selalu keburukan. Seperti telah dikatakan, kehendak manusia adalah selalu kebaikan tetapi tingkatnya sangat dipengaruhi oleh semakin banyak demi kepentingan sendiri, maka itu akan semakin berisiko menjadi 'hal jahat bagi orang lain'. 

Jika sudah berpikir untuk berkehendak baik bagi orang lain juga, maka sebagai ujung tombak kebaikan itu, yaitu perilaku (tindakan yang diperbuat, kata-kata yang diucapkan, dan sikap terhadap situasi) masih dikuasai oleh keterbatasan dan keangkuhan egoisme manusia sehingga manusia yang berkehendak baik itu selalu cenderung untuk berbuat jahat. Hanya tindakan yang dimohonkan penyertaan Tuhan yang sungguh-sungguh baik sebab pengorbanan yang terjadi akan selalu mengacu pada pengorbanan Kristus yang baik itu.

Markus 10:18 
Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja. ..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 Dilihat