MERDEKA
(Bangaran Pasamboan)
Setiap hidup yang tertindas meneriakkan kebebasan;
suara kerinduan terbesar dari semua orang.
Berada dalam hidup yang bebas, lapang semua sisi;
semua menerima dan saling menghidupkan dengan yang lain.
Jiwa yang terbelenggu oleh kemiskinan dan kesakitan;
bertelut di meja tabib yang kenyang dengan menyakiti orang-orang;
kemudian berteriak menyalahkan sistem yang telah membesarkannya,
tetapi tidak makanan atau obat yang terberi dari penjajahan di dunia yang merdeka.
Peluh dan darah dikorbankan agar bisa hidup di dunia yang merdeka,
bernapas lega di alam kemerdekaan;
semua telah diberi oleh mereka yang mencinta kemerdekaan dan menistai penindasan.
Harganya telah dibayar dengan waktu, tenaga, bahkan nyawa;
untuk lega dengan waktu bisa mengurus diri sendiri
ganti penindasan, perampasan, dan pembodohan,
di sini, di tanah pertiwi.
Tetapi oleh keserakahan dan keegoisan
hidup masih tetap terjajah dan dimiskinkan;
bahkan di sini di tanah yang adalah Taman Eden dunia;
di zamrud katulistiwa yang kaya.
Bilakah aku bangun besok
dan orang sungguh berteriak gembira berpekik: ’Merdeka!’?
Aku merindukan kemerdekaan yang merdeka
di negeri karunia Tuhan yang kaya makmur ini.
17 Agustus 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar