Kamis, 14 Juli 2022
Renungan Pagi
Ibrani 11:3
Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
MATA IMAN
Iman adalah perkara hati, yaitu tanggapan masing-masing orang akan kasih Allah yang terus menerus menyatakan berkat dan anugerah kepada alam semesta dan melalui alam semesta juga anugerah yang tidak berkesudahan kepada seluruh makhluk terutama kepada manusia.
Iman itu berbeda pada setiap orang dan kadar iman itu juga tergantung kepada hubungan dengan Sang Pencipta yang kadarnya mungkin bisa diraba oleh nalar dan pengalaman sesama manusia tetapi ukuran pastinya adalah urusan pribadi dengan Tuhan yang adalah sumber iman itu sendiri.
Iman itu menjawab perkara yang tidak bisa dijawab oleh logika manusia yang selalu tergantung pada prinsip logis, yaitu sesuatu itu ada sebab ada yang mengakibatkannya; tidak ada asap kalau tidak ada api, dan biasanya akan diterima sepenuhnya kalau ada bukti real dari penyebab sesuatu itu yang disaksikan secara langsung.
Ketika berbicara mengenai asal dunia dan asal kehidupan, maka jawabannya hanya bisa dilihat dan dipahami dengan pandangan mata iman bahwa semuanya itu adalah berasal dari apa tidak bisa dilihat, yaitu firman Allah yang menjadikan segala sesuatunya.
Lebih jauh lagi, ketika berbicara tentang Tuhan dan kuasaNya yang lebih dari segala sesuatu, itu pun hanya bisa diterima dengan mata iman.
Iman adalah kemampuan untuk melihat yang tidak terlihat sebab Tuhan memberikan pengertian tentang segala sesuatu melaluinya. Iman itu adalah menerima firman Allah sebagai kebenaran walau tidak terlihat secara kasat mata.
Roma 5:1
Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar