16 April 2025

KEADAAN ILAHI

Rabu, 19 Februari 2025
Renungan Pagi

Kisah Para Rasul 17:29
Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.

KEADAAN ILAHI

Manusia selalu berpikir tentang realitas - keberadaan yang sesungguhnya dari segala sesuatu. Manusia membicarakan realitasnya sebagai manusia, manusia melihat alam semesta dalam kenyataannya masing-masing, dan segala sesuatu dilihat sesuai keadaannya masing-masing.

Manusia berpikir dalam kerangka kebutuhan dan kebutuhan manusia pun terdiri kebutuhan rohani dan jasmani. Kebutuhan ini saling terkait dan saling mendukung tetapi bagi orang tertentu dilihat sebagai sesuatu yang terpisah bahkan bertolak-belakang.

Memikirkan keadaan ilahi sama seperti emas, perak, atau batu berarti bahwa Allah hanya dilihat sebagai objek untuk pemenuhan kebutuhan; dicari(menjadi berharga)ketika dibutuhkan tetapi diabaikan (ibarat barang murahan) ketika tidak dibutuhkan lagi.

Allah juga sering dikecilkan orang menjadi sama dengan barang kesenian atau dibatasi oleh pemahaman teologis sehingga manusia menentukan batas keindahan Allah pun batas kekuasaanNya. Allah bukanlah toko serba ada bagi setiap kebutuhan manusia tetapi Ia adalah tempat untuk bersandar.

Keturunan ilahi adalah pernyataan yang mengingatkan bahwa manusia adalah berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah; makhluk yang sejatinya hanya akan menjadi manusia yang manusia ketika ada dalam hubungan yang benar dengan Tuhan sebagi Bapa-nya sekaligus sebagai sumber hidupnya.

Yohanes 1:12-13
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

24 Dilihat