04 April 2025

MENGHARAPKAN PENGAJARAN TUHAN

Yesaya 42:1-4

MENGHARAPKAN PENGAJARAN TUHAN

Merayakan Paskah adalah momen penting bahkan terpenting dalam kehidupan umat pilihan Tuhan, baik itu bagi orang Israel secara keturunan dari bapa Abraham, maupun bagi persekutuan orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus pada masa sekarang dan sampai kepada kedatangan Tuhan Yesus Kristus untuk kali yang kedua.

Bagian yang kita baca ini adalah Nyanyian Hamba Tuhan yang pertama dari empat Nyanyian Hamba Tuhan yang ada di dalam kitab Yesaya; bagian yang lain adalah: Yesaya 49:1-6, Yesaya 50:4-9, dan Yesaya 52:13-53:12. Bagian ini menceritakan tentang hamba Tuhan yang padanya ada Roh Tuhan dan Tuhan sendirilah yang memegang (baca:menuntun) dia di dalam kehidupan.

Hamba itu bertugas untuk menegakkan hukum Tuhan dan ia akan mengerjakan tugas itu sampai selesai. Dengan memberi kesadaran akan hukum, ia akan memperbaiki yang masih bisa diperbaiki dan menghidupkan yang masih bisa dihidupkan; buluh yang terkulai tidak dipatahkan dan sumbuh yang pudah nyalanya tidak akan dipadamkannya.

Hamba itu adalah pribadi yang lemah lembut yang tidak akan memperdengarkan suaranya di jalan. Tidak berteriak adalah gambaran pribadi yang tidak dikuasai oleh kemarahan maupun oleh keinginan untuk menguasai orang lain atau meninggikan diri atas orang lain. Identitas diri yang berbeda dari dunia yang selalu ingin membawa diri mengatasi orang lain; himbauan untuk meniadakan rasa superioritas di dalam kehidupan ini.

Hamba Tuhan yang menderita itu bisa mengacu pada bangsa Israel tetapi juga bisa mengacu pada seorang raja yang akan memimpin bangsa Israel; tafsiran umum menunjukkan bahwa hamba Tuhan itu adalah Yesus Kristus yang telah turun menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dengan penderitaan fisik dan batin yang tidak terkatakan pilunya.

Pengorbanan Yesus sebagai hamba yang menderita adalah sebuah panggilan agar setiap orang yang dikasihi Allah membuka hatinya untuk menerima pengajaran di dalam hamba yang menderita itu. Kasih hamba kepada Tuhan sebagai Tuannya adalah dalam kesiapannya untuk menerima dan melakukan kehendak Tuhan; bukan menerima tetapi tidak peduli bahkan melawan setiap firman yang sampai kepadanya.

Selamat menjalani kehidupan yang diberkati dalam sikap yang selalu mengharapkan pengajaran dari hamba Tuhan yang setia itu, yang akan membawa kepada hidup yang dipulihkan di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Terpujilah Kristus selama-lamanya.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

0 Dilihat