SEEKOR DOMBA SESAT

Rabu, 23 April 2025

Renungan Pagi

Lukas 15:4

"Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? ..."

SEEKOR DOMBA SESAT

Jika sekawanan umat yang percaya kepada Tuhan Yesus yang dihimpunkan menjadi jemaat adalah seperti kawanan domba, maka tentu saja bahwa tidak sulitlah bagi pemimpin jemaat untuk menyatukan mereka sebab tidak banyak tugas yang harus dipenuhi oleh gembala selain menjamin keamanan dan tercukupinya makanan bagi mereka.

Seratus ekor domba itu bisa lebih mudah diatur dari pada sepuluh orang manusia. Ini mau mengingatkan agar setiap orang berusaha menjadi umat yang bersedia menjadi bagian yang tidak mempersulit persekutuan dengan egonya masing-masing tetapi bagaimana sungguh-sungguh menjadi satu dengan seluruh kawanan yang ada.

Sesat adalah keadaan tidak menyadari jalan menuju ke tujuan dan jika itu adalah domba, maka mudah diarahkan dengan memanggilnya atau mendatanginya sebab ia akan bersukacita mendengar suara gembalanya dan mencari sumber suara atau kalau masih kesulitan dengan panggilan, maka domba akan bersukacita ketika melihat tuan yang menjemputnya.

Sesat itu kejadian dan bukan rencana atau gambaran sikap perlawanan terhadap Tuhan yang adalah Gembala yang Agung. Orang yang salah mengambil jalan sehingga tersesat seharusnya bersukacita ketika mendengar panggilan yang membawanya kembali ke jalan yang benar.

Tempat sembilan puluh sembilan domba yang ditinggalkan oleh gembala untuk mencari seekor yang sesat adalah di padang gurun; sebuah tempat yang gampang membuat orang tergoda untuk pergi meninggalkan perintah gembala; jika yang ini terjadi, itu bukan sesat tetapi pemberontakan. Domba yang tersesat itu bisa hanya seekor tetapi yang sembilan puluh sembilan itu adalah pembelot.

Yohanes 10:27

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku