28 April 2025

MUJIZAT PERTAMA

 

Yohanes 2:1-11

MUJIZAT PERTAMA

 

Sidang Persekutuan Perempuan yang dikasihi Tuhan;

 

Tuhan Yesus dalam kehidupan ini melakukan banyak mujizat untuk memberi kekuatan kepada manusia bahwa di dalam Allah tidak ada hal yang mustahil dan manusia yang terbatas dan rapuh dapat menjadi kuat dan teguh dalam menjalani kehidupan setiap hari.

 

Dari kisah perkawinan di Kana memberi peringatan bagi kita bahwa manusia harus berusaha dengan baik agar kehidupan ini tidak kehabisan anggur. Pakai sesuai dengan keadaan dan upayakan untuk selalu ada persediaan untuk masa di mana akan banyak orang yang datang ke dalam kehidupan ini.

 

Manusia dalam proses kehidupan pasti akan mengalami kekurangan (bahkan kehabisan) sebaik apa pun persiapan yang dilakukannya. Tetapi orang yang mengundang Tuhan ke dalam kehidupannya, maka Tuhan akan bertindak untuk memberinya segala hal yang dibutuhkannya dalam kehidupan ini.

 

Hal berikut, untuk kita ketahui adalah bahwa terjadinya mujizat Tuhan dalam kehidupan ini harus disertai dengan kesediaan untuk melakukan perintah Tuhan dalam kehidupan ini -- ”Apa yang di ka ta kan ke pa da mu, buatlah itu!”; lakukan yang bisa kita lakukan dan Allah yang melakukan selebihnya.

Menimba air itu yang bisa kita lakukan dan mengubah air itu menjadi anggur adalah kuasa Allah bagi orang-orang yang dikasihi-Nya.

Mari melihat bagaimana peran perempuan dalam terjadinya Mujizat air menjadi anggur, yaitu mujizat pertama yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam pelayanan yang dilakukanNya di dunia ini.

 

Dapat dikatakan bahwa mujizat air menjadi anggur adalah mujizat yang terjadi belum pada waktunya; Tuhan Yesus berkata: “… Saat-Ku belum tiba.” Secara moral, Tuhan Yesus belum siap sepenuhnya untuk memulai tugasnya, tetapi Maria, ibunya, mendorong anaknya untuk bertindak melakukan tugasnya tanpa harus menunda-nunda waktu lagi.

 

Perempuan (kaum ibu) bertanggungjawab untuk mendorong anak-anaknya berani berbuat sehingga kehidupan dipenuhi dengan mujizat-mujizat kehidupan; tidak perlu membayangkan tentang hal mustahil yang menjadi mungkin, air menjadi anggur atau batu menjadi roti tetapi bagaimana anak-anak berpikir dengan baik sehingga seluruh hidupnya dipakainya untuk mengembangkan seluruh talenta yang dimilikinya sehingga timbul kasih Allah yang memberkatinya menjadi anak yang memiliki damai sejahtera.

 

Sekali lagi diulangi bahwa Perempuan adalah pendorong utama terjadinya mujizat pertama, Air menjadi anggur itu; demikian juga perempuan terpanggil untuk mendorong kehidupan ini agar selalu ada mujizat yang terjadi setiap waktu dan hidup ini dipenuhi dengan damai sejahtera.

 

Dalam kisah air menjadi anggur yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, anggur itu lambang damai sejahtera; hidup yang sentosa. Hidup yang selalu tersedia kebaikan di dalamnya; Perempuan pendorong utama terjadinya hal ini.

 

Perempuan tidak untuk selalu mengeluh melainkan untuk dengan iman percaya bahwa apa pun yang dikatakan oleh Tuhan adalah untuk memberi damai sejahtera bagai umat manusia.

 

Tuhan Yesus memberkati kita semua untuk mendorong kehidupan ini selalu melakukan perintah Tuhan sebab itulah mujizat yang utama, bahwa setiap orang melakukan kehendak Allah dan damai sejahtera terwujud dalam kehidupan ini.

 

Mari membuat pesta kehidupan tidak kehabisan anggur dengan selalu percaya akan kasih Allah dan selalu bersedia melakukan apa pun yang dikatakan Allah kepada umat-Nya.

 

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

5 Dilihat