Yohanes
2:1-11
MUJIZAT
PERTAMA
Sidang Persekutuan Perempuan yang dikasihi
Tuhan;
Tuhan Yesus dalam kehidupan ini melakukan
banyak mujizat untuk memberi kekuatan kepada manusia bahwa di dalam Allah tidak
ada hal yang mustahil dan manusia yang terbatas dan rapuh dapat menjadi kuat
dan teguh dalam menjalani kehidupan setiap hari.
Dari kisah perkawinan di Kana memberi
peringatan bagi kita bahwa manusia harus berusaha dengan baik agar kehidupan
ini tidak kehabisan anggur. Pakai sesuai dengan keadaan dan upayakan untuk
selalu ada persediaan untuk masa di mana akan banyak orang yang datang ke dalam
kehidupan ini.
Manusia dalam proses kehidupan pasti akan
mengalami kekurangan (bahkan kehabisan) sebaik apa pun persiapan yang
dilakukannya. Tetapi orang yang mengundang Tuhan ke dalam kehidupannya, maka
Tuhan akan bertindak untuk memberinya segala hal yang dibutuhkannya dalam
kehidupan ini.
Hal berikut, untuk kita ketahui adalah bahwa terjadinya mujizat
Tuhan dalam kehidupan ini harus disertai dengan kesediaan untuk melakukan
perintah Tuhan dalam kehidupan ini -- ”Apa yang di ka ta kan ke pa da mu,
buatlah itu!”; lakukan yang bisa kita lakukan dan Allah
yang melakukan selebihnya.
Menimba air itu yang bisa kita lakukan dan mengubah air itu menjadi
anggur adalah kuasa Allah bagi orang-orang yang dikasihi-Nya.
Mari melihat bagaimana peran perempuan dalam terjadinya Mujizat air
menjadi anggur, yaitu mujizat pertama yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam
pelayanan yang dilakukanNya di dunia ini.
Dapat dikatakan bahwa mujizat air menjadi anggur adalah mujizat yang
terjadi belum pada waktunya; Tuhan Yesus berkata: “… Saat-Ku belum
tiba.” Secara moral, Tuhan Yesus belum siap sepenuhnya untuk memulai tugasnya,
tetapi Maria, ibunya, mendorong anaknya untuk bertindak melakukan tugasnya
tanpa harus menunda-nunda waktu lagi.
Perempuan
(kaum ibu) bertanggungjawab untuk mendorong anak-anaknya berani berbuat
sehingga kehidupan dipenuhi dengan mujizat-mujizat kehidupan; tidak perlu
membayangkan tentang hal mustahil yang menjadi mungkin, air menjadi anggur atau
batu menjadi roti tetapi bagaimana anak-anak berpikir dengan baik sehingga seluruh
hidupnya dipakainya untuk mengembangkan seluruh talenta yang dimilikinya
sehingga timbul kasih Allah yang memberkatinya menjadi anak yang memiliki damai
sejahtera.
Sekali
lagi diulangi bahwa Perempuan adalah pendorong utama terjadinya mujizat
pertama, Air menjadi anggur itu; demikian juga perempuan terpanggil untuk
mendorong kehidupan ini agar selalu ada mujizat yang terjadi setiap waktu dan
hidup ini dipenuhi dengan damai sejahtera.
Dalam
kisah air menjadi anggur yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, anggur itu lambang
damai sejahtera; hidup yang sentosa. Hidup yang selalu tersedia kebaikan di
dalamnya; Perempuan pendorong utama terjadinya hal ini.
Perempuan
tidak untuk selalu mengeluh melainkan untuk dengan iman percaya bahwa apa pun
yang dikatakan oleh Tuhan adalah untuk memberi damai sejahtera bagai umat
manusia.
Tuhan
Yesus memberkati kita semua untuk mendorong kehidupan ini selalu melakukan
perintah Tuhan sebab itulah mujizat yang utama, bahwa setiap orang melakukan
kehendak Allah dan damai sejahtera terwujud dalam kehidupan ini.
Mari
membuat pesta kehidupan tidak kehabisan anggur dengan selalu percaya akan kasih
Allah dan selalu bersedia melakukan apa pun yang dikatakan Allah kepada
umat-Nya.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar