Yesaya 42:1-4
MENGHARAPKAN PENGAJARAN TUHAN
Merayakan Paskah adalah momen penting bahkan
terpenting dalam kehidupan umat pilihan Tuhan, baik itu bagi orang Israel
secara keturunan dari bapa Abraham, maupun bagi persekutuan orang yang percaya
kepada Tuhan Yesus Kristus pada masa sekarang dan sampai kepada kedatangan
Tuhan Yesus Kristus untuk kali yang kedua.
Bagian yang kita baca ini adalah Nyanyian Hamba
Tuhan yang pertama dari empat Nyanyian Hamba Tuhan yang ada di dalam kitab
Yesaya; bagian yang lain adalah: Yesaya 49:1-6, Yesaya 50:4-9, dan Yesaya
52:13-53:12. Bagian ini menceritakan tentang hamba Tuhan yang padanya ada Roh
Tuhan dan Tuhan sendirilah yang memegang (baca: menuntun) dia di dalam
kehidupan.
Hamba itu bertugas untuk menegakkan hukum Tuhan
dan ia akan mengerjakan tugas itu sampai selesai. Dengan memberi kesadaran akan
hukum, ia akan memperbaiki yang masih bisa diperbaiki dan menghidupkan yang
masih bisa dihidupkan; buluh yang terkulai tidak dipatahkan dan sumbuh yang
pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya.
Hamba itu adalah pribadi yang lemah lembut yang
tidak akan memperdengarkan suaranya di jalan. Tidak berteriak adalah gambaran
pribadi yang tidak dikuasai oleh kemarahan maupun oleh keinginan untuk
menguasai orang lain atau meninggikan diri atas orang lain. Identitas diri yang
berbeda dari dunia yang selalu ingin membawa diri mengatasi orang lain;
himbauan untuk meniadakan rasa superioritas di dalam kehidupan ini.
Hamba Tuhan yang menderita itu bisa mengacu
pada bangsa Israel tetapi juga bisa mengacu pada seorang raja yang akan
memimpin bangsa Israel; tafsiran umum menunjukkan bahwa hamba Tuhan itu adalah
Yesus Kristus yang telah turun menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia
dengan penderitaan fisik dan batin yang tidak terkatakan pilunya.
Pengorbanan Yesus sebagai hamba yang menderita
adalah sebuah panggilan agar setiap orang yang dikasihi Allah membuka hatinya
untuk menerima pengajaran di dalam hamba yang menderita itu. Kasih hamba kepada
Tuhan sebagai Tuannya adalah dalam kesiapannya untuk menerima dan melakukan
kehendak Tuhan; bukan menerima tetapi tidak peduli bahkan melawan setiap firman
yang sampai kepadanya.
Selamat menjalani kehidupan yang diberkati
dalam sikap yang selalu mengharapkan pengajaran dari hamba Tuhan yang setia
itu, yang akan membawa kepada hidup yang dipulihkan di dalam Tuhan Yesus
Kristus.
Terpujilah Kristus selama-lamanya.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar