Senin, 21 April 2025
Renungan Pagi
Ibrani 10:39
Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
PERCAYALAH DAN KAMU MELIHATNYA
Hidup adalah kesesuaian antara pengharapan dan kenyataan yang di tengahnya adalah nilai yang ditentukan oleh percaya. Tuntutan untuk percaya selalu berada pada kenyataan bahwa sesuatu itu sulit dibuktikan secara kasat mata melainkan hanya oleh hubungan emosional.
Seorang anak akan terus percaya bahwa ayahnya akan melindunginya walau bahaya yang akan menimpa itu lebih besar dari kemampuan pertahanan atau perlindungan yang ada pada ayahnya sebaliknya seorang ayah akan berusaha untuk selalu melindungi anaknya sampai
segala kemampuan yang ada pada habis, bahkan walau kekuatan terakhir yang dimilikinya adalah menyerahkan nyawanya demi hidup anaknya.
Percaya pada Allah adalah pada karyaNya yang terus mengerjakan keselamatan kepada manusia. Di dalam Tuhan, kehidupan selalu terjamin, baik jasmani dan rohani pun di dunia yang fana hingga ke kehidupan kekal.
Mundur dari kepercayaaan akan hal itu artinya binasa, menjadi kuatir dan meragukan karya penyelamatn Allah dan menggantikannya dengan sesuatu yang lain akan membuat karya keselamatan Allah bagi manusia menjadi tidak terpenuhi dalam diri orang itu - itulah mundur dan binasa.
Percaya dan beroleh hidup tidak berarti bahwa segalanya baik-baik saja dan lancara tetapi tetaplah percaya bahwa karya penyelamatan Allah itu menyeluruh; sekarang dan selamanya, di sini dan di setiap tempat. Walau sepertinya tidak kelihatan, mak tetaplah percaya dan akan melihatnya, tetaplah percaya dan itu menjadi kenyataan.
2 Korintus 5:7
-- sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat --
Tidak ada komentar:
Posting Komentar