14 April 2025

KEMURAHAN TERCURAH PADA BIBIR

Senin, 14 April 2025
Renungan Pagi

Mazmur 45:3
Engkau yang terelok di antara anak-anak manusia, kemurahan tercurah pada bibirmu, sebab itu Allah telah memberkati engkau untuk selama-lamanya.

KEMURAHAN TERCURAH PADA BIBIR

Petikan lagu yang dinyanyikan pada pernikahan raja yang menggambarkan kehidupan raja sekaligus menjandi harapan rakyat akan keadaan yang tetap ada pada masa depan.

Menjadi yang terelok di antara anak-anak manusia, bukanlah kenyataan bahwa raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang menggiurkan bagi semua orang tetapi tentang hidupnya yang sangat dirasakan oleh semua orang (baca: rakyat) sebagai pribadi yang memberi kemungkinan hidup yang baik bagi semua.

Menjadi yang terelok tentu juga bukan dari sisi penampilan fisik yang melebihi orang lain, sebab penampilan fisik itu tidak mutlak bagi semua orang. Apa yang elok (gagah ~ cantik) bagi seseorang tidak bagi orang lain.

Kemurahan yang tercurah pada bibir adalah gambaran hidup yang utuh dalam kehidupan pribadi sang raja. Kalau kemurahan itu telah disebutkan tetapi tidak diwujudkannya, maka itu tidak akan menjadi pujian baginya melainkan ejekan dari seluruh bangsa.

Allah telah memberkati engkau untuk selama-lamanya adalah kesaksian orang akan kehidupan raja yang penuh kemurahan itu dan sekaligus menjadi doa kiranya berkat itu akan tetap ada selama-lamanya. Diberkati selama-lamanya adalah dimensi kekekalan manusia yang hidup bersama Tuhan.

1 Tawarikh 17:27 
"... Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. Sebab apa yang Engkau berkati, ya TUHAN, diberkati untuk selama-lamanya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

28 Dilihat