16 April 2025

JERITAN HATI TERDALAM

Selasa, 15 April 2025
Renungan Pagi

Ayub 19:21-22
Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku, karena tangan Allah telah menimpa aku. 
Mengapa kamu mengejar aku, seakan-akan Allah, dan tidak menjadi kenyang makan dagingku?

JERITAN HATI TERDALAM

Manusia yang berbahagia di dunia ini adalah mereka yang memiliki teman yang banyak, teman yang sungguh-sungguh memperhatikan dan memelihara persahabatan di antara mereka dengan ketulusan hati.

Kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku adalah ungkapan hati Ayub kepada teman-temannya yang menuduhnya sebagai orang yang melalaikan perintah ilahi sehingga ia menjadi menderita. Ayub berbahagia karena sahabat-sahabatnya datang kepadanya tetapi hati nuraninya menjadi menderita karena penghakiman yang mereka lakukan terhadap Ayub.

Tangan Allah telah menimpa aku adalah gambaran keadaan yang dialami oleh Ayub sebagai perkara yang berasal dari Allah dan tentulah itu harus diterimanya; ini arti dari perkataannya yang mengatakan bahwa manusia harus mau menerima baik yang baik maupun yang buruk yang berasal dari Allah.

Menjadi seakan-akan Allah lalu mengejar sesama adalah tindakan yang menghakimi sesama bahkan secara berlebihan sehingga menjadi tekanan bagi mereka sebab pengakuan iman umat Tuhan selalu sama bahwa hanya Allah yang adalah hakim dunia.

Tidak kenyang makan daging sesama adalah ungkapan yang dalam dari Ayub untuk mengingatkan sahabat-sahabatnya bahwa apa yang mereka katakan itu menyakiti perasaannya sehingga tubuhnya yang memang sedang sakit dapat merasakan sakit yang disebabkan oleh tekanan dari sahabat-sahabatnya.

Amsal 17:17
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

20 Dilihat