PEMALI
(Bangaran Pasamboan)
Pemali adalah sebutan dalam budaya banyak suku yang kira-kira artinya adalah tidak boleh dilakukan; arti yang disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pantangan; larangan (berdasarkan adat dan kebiasaan). Tetapi pemali lebih dari sekedar tanda larang sebab itu mengacu pada akan adanya hukuman dari 'kuasa di atas manusia' jika dilanggar. Pada masa sekarang, pemali sering menjadi alat untuk bersenda-gurau atau untuk menyatakan sesuatu yang sifatnya sangat diinginkan. Misalnya, kalau ada keluarga yang lewat dan singgah di rumah dan sudah tidak lama bertemu dengan dia, maka biasanya tuang rumah akan mengingatkan bahwa adalah pemali kalau ada keluarga yang masuk ke sini dan dia tidak menginap walau satu malam saja. Semua orang tahu bahwa pemali seperti ini adalah bahasa halus tapi mendalam yang bersifat permohonan tetapi masih dapat dilanggar kalau saja tujuan yang hendak dicapai adalah sangat penting.Pada sisi lain, ada pemali yang memang masih berlaku dan digumuli secara adat di berbagai tempat dan diterima oleh semua orang, misalnya: Pemali ullamban basse pettabenan ~ tidak boleh melangkahi janji pertautan keluarga karena pernikahan yang mengacu pada tidak boleh melakukan hubungan ranjang dengan orang yang terikat dalam kekeluargaan dengannya karena pernikahan yang telah dilakukan oleh anggota keluarganya. Lebih tepatnya, orang tidak boleh mengganggu keharmonisan rumah tangga anggota keluarganya dengan melakukan hubungan bersama pasangan anggota keluarganya. Hukum adat untuk pemali seperti ini lebih tinggi dari hukum untuk pemali ullullu' pa'banne tauan ~ tidak boleh melakukan hubungan sebelum menikah yaitu dengan yang tidak terikat pertautan keluarga dengan dirinya karena pernikahan anggota keluarganya. Kita tidak akan membahas ini lebih banyak sebab meskipun tidak untuk menjelaskan mengenai persoalan pemali ini, tetapi tulisan lain yang juga terdapat dalam daftar artikel ini dengan judul Adat Ma'bai Tallu -- linknya disiapkan pada bagian akhir tulisan ini -- dapat memberi sedikit gambaran mengenai hal ini. Hanya untuk memberi sedikit pengertian bahwa rupanya pemali juga dapat diterjemahkan sebagai kesalahan sebab orang yang melanggar harus melakukan pebabaran pemali yang artinya pengorbanan untuk menyatakan diri bersalah.
Hal kecil yang dapat dipelajari pada kesempatan ini bahwa nenek moyang kita pada masa dulu adalah orang-orang yang patuh pada aturan agama sebab meskipun banyak pemali yang mereka tidak tahu secara pasti mengapa itu dilarang tetapi mereka tetap melakukannya. Berbeda dengan manusia jaman sekarang yang memegang prinsip aturan itu dibuat untuk dilanggar. Mengenai korupsi, misalnya; orangtua memiliki semboyan pemali ummande appu'na tau ba'tu akan tau ka lamendadi saki tama kale ~ tidak boleh memakan hasil keringat orang lain atau milik orang lain sebab itu akan menjadi penyakit dalam tubuh tetapi dunia sekarang adalah sangat lumrah bahwa ada banyak orang yang merasa tidak terganggu menikmati (memakan atau memiliki dan menggunakan) hak orang lain untuk dirinya sendiri. Masih terkait dengan itu, orangtua memiki semboyan tae' ia maelo ukkande aka malassu ~ tidak baik memakan barang panas tetapi sekarang semua terasa enak bagi banyak orang meski sebenarnya itu adalah barang panas.
Ada pemali yang dimaksudkan untuk menjaga kehidupan bersama tetap rukun, misalnya jika ada orang yang bersama-sama di dapur (tungku dengan tiga batu dan berbahan bakar kayu bakar), maka adalah pemali jika ada yang memasukkan kayu sementara yang lain meniup api. Maksud pemali ini adalah supaya tidak terjadi keributan karena yang memasukkan kayu terkena bunga api yang ditiup oleh orang lain.
Pada sisi lain yang tidak lebih serius, ada juga pemali orangtua yang kalau dikaji pada masa sekarang ternyata bahwa itu hanya akal-akalan orang tua untuk menikmati yang enak dan memberikan yang kurang enak bagi anak-anak.
Saya tidak akan lanjutkan ini sebab orang bilang pemali ia ussalu kakadakeanna tomatua ~ tidak boleh menceritakan ketidakbaikan pada orang tua
Terakhir.... Tahu apa perbedaan arti dari cara menulis orangtua dan orang tua?
Bacalah salah satu kegiatan adat yang terkait dengan pemali dengan mengklik link berikut: Adat Ma'bai Tallu