Dalam Pelukan Anak-Mu

(Bangaran Pasamboan)

+++++++++++++++++++++++++++++++

Berjalan dalam hidup ini……

mencari dan terus mencari arti hidup;
bersahabat, bermusuhan, bersuka, bersedih
semuanya hanyalah serpihan makna yang tak mampu terselami
Mengenang riwayat masa lampau…
lalu menemukan diri berada dalam penjara;
penjara kesombongan dan pesimisme tentang hidup
yang dijalin oleh terali besi dari tawa dan tangis

Memberikan yang mampu diberikan
semuanya tak cukup untuk menemukan arti yang dicari;
semua yang telah diterima dan dialami
tak juga memuaskan kehendak menemukan makna perjalanan.

Merenungkan arti petuah bijak ”hidup adalah pelukan”

dan itu pun hanya memberi derita;
jerat yang ampuh untuk mengurung – semakin kokoh dibangunnya terali;
tiada daya melepaskan diri darinya – tak mampu melepasnya.
Memang tiadalah berarti apa yang dalam pelukan anak-Mu;
hanya serpihan kecil – tak berharga apa pun.
Mencari yang Engkau inginkan;
cinta dan damai dalam senyuman yang tulus
tanpa dendam dan kemunafikan
tetapi semuanya tertawa dan mengolok;
semakin jauhlah tawa – semakin banyak air mata
dan yang ada dalam pelukan hanyalah serpihan yang semakin kecil.
Biarlah, biarkanlah anak-Mu tetap berjalan dan mencari

serpihan yang ada: arti hidup bukanlah hidup yang berarti.
Hanya ajarkanlah pula untuk tidak terpenjara oleh apa pun
supaya pada masa tak berdaya lagi tetap berjalan dan mencari
dan ternyatalah bahwa tiadalah sesuatu dalam pelukan anak-Mu;
itu pun lebih dari cukup.

Biarlah, biarkanlah anak-Mu tidak berbesar hati kala meraih sesuatu

dan tidak putus asa walau tanpa memeluk apa pun
untuk dengan penuh syukur dan dalam kebebasan dari apapun
masuk dalam peluk-Mu; pelukan lembut dan hangat
pelukan yang dengan tulus selalu menerima yang datang
sambil berkata: tiadalah sesuatu yang berarti
dalam pelukan anak-Mu.