Total Tayangan Halaman

Tuhan Tidak Menyukai Sungut-Sungut



Bilangan 11:1-3
Api TUHAN


11:1 Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan TUHAN tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara mereka dan merajalela di tepi tempat perkemahan. 11:2 Lalu berteriaklah bangsa itu kepada Musa, dan Musa berdoa kepada TUHAN; maka padamlah api itu. 11:3 Sebab itu orang menamai tempat itu Tabera, karena telah menyala api TUHAN di antara mereka.

Tuhan Tidak Menyukai Sungut-Sungut

Bilangan 11:1-3

Membaca bagian ini, tentulah kita berpikir bahwa Tuhan sangat tidak adil. Jika bangsa Isreal melalui hidup yang senang lalu mereka menggerutu/bersungut-sunggut, maka tentulah bahwa mereka patut mendapat marah.

Bangsa Israel memang mengalami nasib yang buruk; mereka lelah berjalan, mereka bosan dengan kegiatan yang selalu sama, yaitu membongkar dan memasang kemah-berjalan dan berhenti tanpa pernah berpikir bagaimana seharusnya mengembangkan kehidupan, tidak ada kegiatan hidup selain berjalan -- apalagi untuk waktu yang sangat lama seakan hidup tiada tujuan; kesulitan air di daerah gersang yang panas; ada kemungkinan untuk harus melalui perang sementara mereka tidak mempunyai pengalaman untuk itu sebab mereka adalah budak untuk waktu yang lama sebelumnya, dan banyak lagi hal lain yang memang adalah kesulitan. Mereka kesusahan dan untuk itu mereka bersungut-sungut, sesuatu yang memang sesuai dengan keadaan.
Tetapi mengapa Tuhan murka kepada mereka?

Sebentar akan direnungkan tentang kemarahan Tuhan lebih jauh tetapi sebelumnya marilah kita melihat serta membandingkan kehidupan bangsa Israel yang sedang dalam perjalanan menuju ke tanah Kanaan dengan kehidupan kita yang sedang menjalani perjalanan kehidupan yang memang jika diperhatikan dan diresapi secara mendalam, hidup adalah memang kesusahan; pepatah berkata "berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian"; baik berakit ke hulu, maupun berenang ke tepian sebenarnya semuanya adalah kesusahan, hanya saja yang satu lebih mudah dari yang lain. Ada ungkapan yang sering dikemukakan bahwa "hidup adalah perjuangan" -- perjuangan tidak pernah adalah hal yang mudah; hidup memang adalah kesusahan, tetapi hidup bukan untuk selamanya mengeluh -- bersungut-sungut sebab orang yang selalu bersungut tidak akan mampu mengayuh rakit ke hulu dan akan tenggelam ketika berenang ke tepian dan tidak akan pernah memenangkan perjuangan kehidupannya.

Ada dua kemungkinan yang menyebabkan manusia selalu bersungut-sungut:
  1. Tidak menggunakan kesempatan yang ada untuk mencapai hasil yang terbaik agar kehidupan berkembang dan mendatangkan sukacita.
  2. Sebenarnya ia mencapai hasil yang baik dari apa yang dilakukannya dalam kehidupan, tetapi ia tidak pernah merasa cukup untuk apa yang telah dimilikinya.
Semoga Saudara adalah orang yang termasuk pada orang-orang yang selalu bersyukur dalam hidup yang dikaruniakan Tuhan.

Merenungkan lebih jauh pembacaan ini, marilah menyadari bahwa Tuhan mengizinkan kesulitan terjadi dalam kehidupan dan itu tidak dimaksudkan untuk mempersulit umat-Nya tetapi supaya umat lebih kuat menghadapi beratnya kehidupan. Kekuatan manusia dimulai dari kekuatan yang diperoleh dari dalam hati yang selalu percaya bahwa segala hal dapat dia lalui bersama dengan Tuhan yang adalah sumber segala kekuatan bagi manusia yang lemah.

Orang yang selalu bersungut akan kesulitan melihat masa depan yang indah dan sulit untuk merenungkan besarnya kasih Tuhan sehingga ia akan menjadi pribadi yang putus asa dan pribadi yang tidak akan pernah berada dalam hubungan yang benar dengan penciptanya yang adalah sumber segala sesuatu.

Tuhan ingin agar sungut-sungut kita dalam kesusahan kita gantikan dengan perenungan akan besarnya kasih Tuhan, yaitu bahwa meski kesulitan terjadi tetapi karena kasih-Nya maka kita tetap ada dan akan tetap ada untuk Dia.
Terpujilah Tuhan.

Pdt. Bangaran Pasamboan, S.Th.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENERUSKAN KEBAIKAN

Kamis, 14 Nopember 2024 Renungan Pagi Amsal 3:27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau ma...