Pantangan dan Kehidupan
by: Bangaran PasamboanHidup penuh dengan pantangan
karena harapan bila saja hidup ini dapat berlangsung lama;
sebuah suara indah penghargaan atas hidup
sungguh indah jika memahami dan melakukannya;
memanglah harapan setiap insan supaya
dirinya dan kekasih-kekasihnya
dapat hidup awet – bertahan lama – di dunia ini.
Lalu timbul sebuah suara sumbang yang terdengar indah di telinga
dan merasuk jauh ke dalam lubuk hati;
suara yang mengingatkan betapa fananya kehidupan;
Betapa malangnya orang yang terbatas rasa di lidahnya
yang perutnya tak diisi dengan sebanyak mungkin makanan
Tak ada penjaga yang memberi peringatan tentang datangnya ’yang menakutkan’ itu.
Suara-suara itu membawaku ke perenungan
tentang bagaimana insan menjalani kehidupan;
karena oleh salah satu suara itu, manusia dapat menjadi pamong praja bagi sesamanya;
sedang suara yang lain memanggil tuk menjadi hakim pembela;
dan yang membingungkan bahwa baik si pamong maupun pembela mengeluarkan suara kasih.
Merenung dan terus merenung memanggil hati tuk berkeputusan
Bahwa bukan harapan tentang masa hidup lama yang penting
tetapi menjawab suara kasih itulah yang utama tuk menjawabnya
keputusan tentang mengikut pamong atau pembela
menggambarkan siapa yang lebih dikasihi di antaranya
dan bagaimana insan mengasihi dirinya.
Karena membingungkan bagi insan dalam berkeputusan
hendaklah kiranya si pamong tetap memahami suara pembela
dan biarlah pembela tetap menghargai keputusan si pamong
dan insan yang memutuskan tuk mengikuti salah satu suara itu
mendengar suara kasih dari hati nuraninya
Jumat, 25 Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar