Total Tayangan Halaman

PUAS KARENA DIPUKUL

PUAS KARENA DIPUKUL

Ada seorang mahasiswa yang begitu baik. Ia pergi ke kota untuk melanjutkan pendidikan. Ia berteman dengan banyak orang.
Di antara banyak temannya, ada satu orang yang mengalami masalah.
Dengan berbagai cara ia mencoba membantu temannya itu meski temannya menolaknya dengan cara kasar. Berkat usaha yang kerasa akhirnya ia bisa membantu temannya untuk keluar dari masalah.
Temannya berterima kasih dan berkata: "Saya seharusnya tidak ditolong karena sikap saya telah menyakiti teman." Ia menjawab: "Tidak apa-apa, sebab kamu temanku". Tetapi teman yang sudah ditolong itu berkata: "Sebelum saya dimarahi olehmu, saya tidak puas, suatu hari nanti harapan saya pasti terpenuhi." Kata orang baik itu: "Sahabat, semoga itu tidak terjadi sebab aku mengasihimu." Temannya berkata lagi: "Kita lihat saja nanti". Waktu terus berlalu dan akhir study harus memisahkan ia da kawan-kawannya. Sebelum kembali ke kampung halamannya yang jauh; ia teman-temannya berkumpul. Mereka bahagia sekaligus sedih; bahagia karena satu di antara mereka sudah berhasil, sedih karena itu artinya mereka akan berpisah.
Mereka duduk dan berdiri serta berkata-kata seperti seperti kawan atau saudara.
Teman yang pernah ditolong untuk menyelesaikan masalahnya juga ada di sana sebagai teman.
Teman yang sudah ditolong itu berulang-ulang berkelakar keterlaluan yang menyakiti hati temannya, orang yang baik itu. Sebagai teman, orang baik tetqp memperingatkan kawannya untuk berhenti sebelum ia menjadi marah, katanya: "Sadarlah bahwa air pasti mendidih kalau sudah terlalu panas -- kesabaran ada batasnya." Tetapi kelakar keterlaluan dari temannya tak berhenti bahkan semakin menjadi - jadi.
Ketika ia telah sangat marah, maka ia berkata kepada kawannya: "Sayar benar telah marah dan sekali lagi saya mohon berhentilah; saya bisa tertantang sampai memukul Saudara."
Temannya menjawab: "Silakan! Kau tidak akan mampu untuk melakukannya karena kau adalah orang yang baik." Setelah ia berkata demikian, ia kemudian menyodorkan badannya untuk dipukul, "silakan pukul bagian mana yang kau mau pukul!"
Ternyata air yang sudah mendidih itu harus tumpah ke orang itu. Dengan sekuat tenaga, orang baik itu, terdorong oleh rasa marah yang meluap, meninju kening temannya. Temannya terhuyung dan terduduk di kursi.
Orang baik itu menyesal dalam hatinya dan berpikir bahwa mengapa ia harus mengalami hal seperti ini dengan temmannya justeru ketika mereka akan berpisah.
Ketika teman yang tadi dipukul sudah tidak merasa sakit, ia melihat teman yang sudah memukulnya berada dalam keadaan "terpukul". Ia berdiri dan tertawa dengan sangat riangnya lalu datang ke kawannya yang telah memukulnya dan berkata: "Sekarang aku sudah puas akan hidupku dan kamu adalah teman terbaikku. Terima kasih telah marah kepadaku."
Orang baik itu kemudian ingat lagi akan kata-kata temannya ketika ia menolongnya dulu. Mereka berpelukan sambil menangis sampai puas dan mereka sudah yakin bahwa mereka tidak apa-apa akan berpisah sebab mereka telah satu meski dipisahkan oleh waktu dan ruang.
Aku merindukan mereka:
Sony David, Jet manein, Christo Ginto, Alfred Sasube, Anton Gendri Sulung

Bangaran Pasamboan, S.Th.
Tulisan untuk mengenang orang-orang yang disebut sahabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENERUSKAN KEBAIKAN

Kamis, 14 Nopember 2024 Renungan Pagi Amsal 3:27 Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau ma...