33:30 Dan engkau anak manusia, teman-temanmu sebangsa bercakap-cakap mengenai engkau dekat tembok-tembok dan di pintu rumah-rumah dan berkata satu sama lain, masing-masing kepada temannya. Silakan datang dan dengar, apa yang difirmankan oleh TUHAN! 33:31 Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat berkerumun dan duduk di hadapanmu sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar keuntungan yang haram. 33:32 Sungguh, engkau bagi mereka seperti seorang yang melagukan syair cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main kecapi; mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak melakukannya.
Menyimak Lagu Cinta
(Yehezkiel 33:30-32)
Lagu yang merdu dengan isi yang baik, apalagi jika diiringi dengan
musik yang baik, adalah alat yang paling baik untuk menyampaikan pesan.
Sering terjadi bahwa orang tidak tahu apa yang dia nyanyikan; teringat
ketika 'dulu' pernah mengajar Sekolah Minggu, anak-anak baru saja
selesaimenyanyikan lagu: "Bersyukur kepada Tuhan sebab Ia baik,
bersyukur kepada Tuhan"; ketika mereka ditanya mengapa kita bersyukur
kepada Tuhan? mereka tidak mengetahuinya. Mereka hanya suka menyanyi
tanpa tahu apa isi lagu yang mereka nyanyikan.Ada tiga syarat yang disebutkan dalam pembacaan kita tentang lagu yang dinyanyikan:
- Isinya harus baik ~ Berisi 'cinta'.
- Dinyanyikan dengan suara yang merdu
- Diiringi dengan musik yang baik -- dalam pembacaan kita iringan musiknya adalah kecapi yang dimainkan dengan baik.
Syarat bahwa lagu cinta dinyanyikan dengan suara yang merdu berarti bahwa dalam menyampaikan firman Tuhan, manusia harus memakai cara-cara yang indah, suara yang sedap dan bukan dengan keparauan (penyampaian kasar, ancaman, dll). Orang tidak akan suka mendengarkan Firman Tuhan jika disampaikan melalui nada-nada kemarahan. Suara merdu juga bisa berarti bahwa orang harus berkhotbah dengan cara yang semenarik mungkin.
Lagu cinta diiringi dengan musik yang baik; Musik adalah sarana supaya untuk menuntun penyanyi agar menyanyikan lagu dengan baik. Ini berarti bahwa sebagai alat musik kita harus menjadi panutan/teladan bagi orang lain tentang bagaimana menyanyikan lagu cinta. Hal ini lebih mengarah pada tindakan nyata seorang hamba Tuhan untuk tidak hanya berkata-kata dan mengundang orang untuk mencintai firman Tuhan tetapi ia sendiri tidak melakukannya. Orang pandai berkata: 'Tindakan berbicara lebih kuat dari kata-kata'.
Dalam pembacaan ini, bangsa Israel suka datang mendengar lagu yang berisi "Cinta Kasih Tuhan" dan bagaimana mereka seharusnya menyambut cinta kasih itu. Lagu itu dinyanyikan dengan baik (merdu dengan iringan musik yang indah) oleh nabi Tuhan tetapi sayangnya bangsa Israel hanya menjadi penikmat lagu pada telinga saja dan tidak timbul semangat di hati untuk melakukan apa yang dipesankan lagu itu.
Lagu bahwa Tuhan cinta kepada manusia hendaknya membuat orang tidak kuatir dan tetap mengupayakan yang terbaik untuk membalas cinta kasih Tuhan. Cinta hanya sepadan dibalas dengan cinta. Cinta Tuhan terbukti bagi setiap orang; napas kehidupan, makanan dan minuman, kesehatan, pikiran, dan semua segi kehidupan kita adalah pemberian dari cinta Tuhan... tidak akan terhitung jika mau menghitungnya.
Apa yang akan terjadi jika cinta tidak dibalas dengan cinta? Bagaimana dengan mereka yang tidak membalas cinta dari Tuhan dengan mencintai Tuhan? Pertanyaan ini adalah perenungan bagi setiap orang secara pribadi.
Kembali kepada penyanyi; Sebaik apa pun pesan yang hendak disampaikan oleh lagu tetapi jika dinyanyikan dengan tidak merdu, maka orang tidak akan suka mendengarnya.
Mari menyanyi dengan merdu dan memainkan musik dengan baik untuk mengiringi lagu tentang cinta.
Tuhan memberkati
Pdt. Bangaran Pasamboan, S.Th.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar