Hidup Yang Indah
By: Bangaran Pasamboan -_-_-_-__-_-_-_--_-_-_-__-_-_-_-Indahnya, jika …
tertawa dalam kelegaan
bersantai tanpa berpikir tentang beban apa pun
bertindak tanpa celaan dari norma mana pun
menjadi tuan atas segalanya
Betapa bahagianya, jika …
duduk di kursi empuk dikelilingi banyak pelayan
dengan sumpah setia mengerjakan perintah tersulit sekalipun
menunjuk apa pun sebagai milik tanpa bantahan dari siapa pun
kehendak mana jua yang tak dapat tercapai adanya
Tetapi kalau itu yang teralami, maka …
merenunglah dan teruslah merenung …
duduklah dan berkehendaklah supaya kesadaran tiba
mewujud genderang perang membangunkan prajurit terkepung
dalam mimpi muluknya jadi punggawa;
waktu angkat senjata telah tiba.
Sebab ibarat menjadi punggawa hanyalah utopia
yang membawa prajurit terkepung;
keindahan dan kebahagiaan menjadi tuan dunia
hanyalah membangun dengan bata dari tepung.
Lihatlah,
hidup tidak meminta orang menjadi tuan;
bukan jadi pemimpin yang dimintanya
tetapi diharapnya insan menjadi pelayan
dipanggilnya sesama untuk hadir sebagai penolong
Tertawalah dalam duka
supaya cucuran air mata jadi ungkapan hati pada masa suka
berbagilah suka dengan yang berduka
maka duka yang datang pun menjadi tangisan karena suka
Hidup yang indah bukan ketika selamanya tertawa
bukan pula terus-menerus menangis
untuk senantiasa dihibur;
kebahagiaan adalah belajar menangisi tawa
dan menertawakan tangis;
memahami arti duka dalam suka dan
sadar arti suka ketika mengalami duka;
suka dan duka tetap tidak membuat hidup terhilang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar